Analisis penerimaan atau penolakan bisnis Sebjura (Seblak Juara) dengan metode pendekatan Payback Period dan Discounted PP,Net Present Value (NPV), Internal Rate Of Return (IRR), Profitability Indeks (PI) dan Modified IRR (MIRR).
1. Payback Period and Discounted PP
Payback period adalah periode yang dibutuhkan untuk menutup kembali pengeluaran investasi atau initial cash investment. Artinya, kurun waktu yang dibutuhkan agar bisa menutup kembali pengeluaran saat investasi dengan memakai proceeds atau aliran kas netto alias net cash flows.
Discounted payback period adalah salah satu rumus payback period yang berfungsi untuk memperhitungkan nilai waktu dari uang, atau bisa disebut dengan metode yang mempertimbangkan time value of money.
Rumus nya :
- Payback Period : Nilai Investasi awal / kas bersih x 1 tahun
- Untuk arus kas yang berbeda :
Payback period : n + (a/b) x 1 tahun
Keterangan :
- N : syarat periode pengembalian modal investasi
- A : jumlah initial investment
- B : arus kas pada tahun setelah kumulatif berjalan (n+1)
Sebjura ingin membeli sebuah ciller penyimpanan frozen food untuk mendukung jumlah produksi yang semakin banyak. Harga ciller tersebut sebesar Rp.25.000.000. keuntungan kas bersih yang masuk pada bisnis Sebjura diperkirakan sekitar Rp.20.000.000. Berapa lama waktu yang dibutuhkan investasi tersebut untuk mencapai titik impas ?
Jawab :
- Total dana investasi : Rp. 200.000.000
- Kas masuk bersih : Rp.20.000.000
 Payback Period : Nilai Investasi awal / Kas bersih x 1 tahun
- Payback period : Rp.200.000.000 / Rp. 20.000.000 x 1 tahun
- Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : 10 Tahun
2. Net Present Value (NPV)
NPV merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor, atau dengan kata lain merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang didiskonkan pada saat ini.
Apabila NPV suatu proyek atau investasi bernilai positif, berarti proyek tersebut diharapkan akan memperoleh keuntungan. Namun, bila proyek atau investasi memiliki NPV negatif diharapkan tidak mengeluarkan biaya modal yang berlebihan, karena itu bukan investasi yang berharga.
Rumus NVP Investasi arus kas tunggal :
- NVP = Net Present Value (dalam bentuk rupiah)
- Ct = Arus kas per tahun pada periode t
- CO = Nilai investasi awal pada tahun ke 0 (dalam bentuk rupiah)
- r = suku bunga atau discount rate (dalam bentuk %)
Rumus NVP untuk arus kas banyak :
- R1 = tingkat bunga pertama
- R2 = tingkat bunga kedua
- NPV1 = Net Present Value ke-1 (dengan R1)
- NVP2 = Net Present Value Ke-2 (dengan R2)
Jika Sebjura ingin membuka cabang baru dengan biaya investasi yang diperlukan sebesar Rp.200.000.000. Sementara itu,kas bersih yang dapat diperoleh dari usaha cabang baru Sebjura ini adalah Rp.4.000.000 per bulan secara terus menerus. Jika return yang digunakan adalah 12% p.a. Berapakah NPV usaha ini dan apakah proyek pembukaan cabang ini akan diterima atau ditolak ?
Dik :
- K = 12% p.a atau 1% per bulan = 0,01
- CFi = A = Rp.4.000.000 per bulan
- Io = Rp.200.000.000
- PV = CFi / k
- NPV = PV - - Io
   = A/k - - Io
   = Rp.5.000.000 / 0,01 - - Rp.200.000.000
   = Rp.300.000.000
Karena NPV > 0 maka proyek pembukaan cabang baru diterima.
3. Internal Rate Of Return (IRR)
IRR adalah indikator untuk mengetahui tingkat efisiensi dari sebuah investasi. IRR juga dikenal sebagai metode untuk menghitung tingkat bunga suatu investasi dan menyamakannya dengan nilai investasi saat ini berdasarkan penghitungan kas bersih di masa mendatang.
- Investasi yang diusulkan dinyatakan layak jika Internal Rate of Return lebih besar dari tingkat keuntungan yang dikehendaki. IRR > k diterima
- Internal Rate of return suatu investasi lebih kecil dari tingkat keuntungan yang dikehendaki maka investasi tersebut dinyatakan tidak layak. IRR < k ditolak.
Hitung IRR dari investasi pembukaan cabang baru Sebjura yang dapat memberikan arus kas bersih Rp. 4.000.000 per bulan secara terus menerus jika investasi awal yang diperlukan Rp.200.000.000
Dik :
A = Rp.4.000.000
Io = Rp.200.000.000
NPV = A/K - - Io = 0
A/IRR = Io
IRR = A/Io = Rp.4.000.000 / Rp.200.000.000 = 1,25% per bulan = 15 p.a
Return yang diharapkan investor (K) adalah 12%. IRR > 12% maka proyek diterima
4. Profitability Indeks (PI)
Profitability index (PI) biasanya digunakan sebagai metode evaluasi keuntungan investasi yang digunakan oleh perusahaan atau investor untuk mengevaluasi kelayakan investasi, apakah investasi tersebut layak untuk dilakukan atau tidak.
Profitability index dihitung dengan membandingkan jumlah keuntungan yang diharapkan dengan nilai investasi yang dikeluarkan.
Indeks profitabilitas adalah rasio manfaat terhadap biaya. Aturan pengambilan keputusan:
- IP > 1, proyek diterima
- IP < 1, proyek ditolak
Rumus PI:
PV =nilai sekarang dari arus kas
IO =investasi awal
K Â =tingkat diskonto
CF = Cashflow (arus kas)
N Â = Jumlah Periode
I Â = Tingkat bunga per periode
Sebuah proyek investasi membuka cabang baru Seblak juara membutuhkan investasi awal Rp.200.000.000 dan mampu  menghasilkan arus kas bersih Rp4.000.000 per bulan. Jika investor mengharapkan return j12, tentukan apakah proyek ini diterima dengan menggunakan kriteria indeks profitabilitas!
Diketahui:
k     = 12% p.a atau 1% per bulan = 0,01
CF Â Â = A = Rp.4.000.000 per bulan
I0 Â Â Â = Rp.200.000.000
Jawab:
IP Â Â Â = Rp.4.000.000/0,01 : Rp.200.000.000 = 2
IP > 1 , maka proyek ini diterima.
5. Modified IRR (MIRR)
Pengertian MIRR (Modified Internal Rate Of Return) adalah metode tingkat Pengambilan yang menggabungkan arus kas masuk (Cash inflow) dan harus kas keluar (Cash outflow) dari suatu proyek investasi, Serta mempertimbangkan nilai waktu dari uang.
PV Â Â Â = CIFt (1+k)^n-t / (1+MIRR)^n
- MIRR Tingkat Pengembalian = diterima
- MIRR Tingkat Pengembalian = ditolak
Sebjura berencana akan melakukan investasi dengan tingkat pengembalian 12% dan investasi awal sebesar Rp.200.000.000 dengan arus kas pertahun sebagai berikut:
   Tahun 1      : 50.000.000
   Tahun 2      : 55.000.000
   Tahun 3      : 60.000.000
     CIF          : 50.000.000 ( 1 + 0,12)^2 + 55.000.000 (1 + 0,12)^1 + 60.000.000   (1+0,12)^0
     CIF          : 62.720.000 + 61.600.000 + 60.000.000
     CIF          : 184.320.000
  200.000.000   : [184.320.000 / ( 1+MIRR)^3
   ( 1+MIRR)^3  : 184.320.000 /200.000.000
   ( 1+MIRR)^3  : 0,9216
    ( 1+MIRR)    : 0,782757
     MIRR        : -0,217243
     MIRR        : -0,217243%
   Â
Maka MIRR Tingkat Pengembalian = ditolak
Kesimpulan
Dengan nilai investasi dan kas bersih yang diterima sama pada setiap perhitungan, keempat perhitungan PP, IRR, NPV, PI menunjukkan bahwa proyek diterima sedangkan pada perhitungan MIRR proyek ditolak (berdasarkan perhitungan sampai pada tahun ketiga) belum mampu terhitung sebagai investasi yang menguntungkan. Berdasarkan berbagai metode diatas, metode NPV dan MIRR menjadi metode penilaian investasi yang paling baik karena Investor dapat menghitung nilai arus investasi masa depan di masa sekarang meskipun perhitungan di masa depan yang diperhitungkan hanyalah asumsi yang belum bisa dipastikan. Perhitungan NPV dan MIRR dapat menujukkan pada tahun ke berapa suatu investasi tersebut dapat melebihi tingkat pengembalian yang dicapai sehingga suatu investasi dapat dengan jelas direncanakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H