Mohon tunggu...
Yohanes w Petege
Yohanes w Petege Mohon Tunggu... Penulis - Ilmu perpustakaan

Yohanes w Petege adalah anak suku bangsa mee Papua Indonesia yang memiliki bakat baca tulis literasi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Ilmu dan Manusia (Kontruksi Filsafat Ilmu)

13 Agustus 2024   13:35 Diperbarui: 13 Agustus 2024   13:51 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KONTRUKSI FILSAFAT ILMU

Penulis, Yohanes W. Petege, S.Ptk. 

  • Prawacana 
  • Secara sederhana, filsafat ilmu merupakan filsafat ilmu pengetahuan. Filsafat ilmu berupaya menelisik sturuktur-sturuktur fundamental yang menjadi pijakan ilmu pengetahuan: baik objek-objek pengetahuan maupun asumsi-asumsi, konsep-konseo dan metode-metodenya. Namun, tidak hanya sampai disitu, filsafat ilmu juga hendak mengaji sampai dimana nilai siknifikan dan aktualitas berbagai ilmu pengetahuan bagi kehidupan umat manusia secara kontekstual. Disini ilmu filsafat memilki fungsi kritis konstruksi terhadap setiap ilmu penhetahuan. filsafat ilmu tidak hanya membawah kita melihat berbagai kelemahan untuk kemudian, melakukan tawaran konstruktif demi untuk perkembangan ilmu pengetahuan yang lebih baik kehidupan manusia. (Hendrik: 2007.H.1).
  • Dengan demikian ilmu filsafat menjadi macam alat atau metode yang dapat di gunakan oleh para ilmuan dalam rangka mengembangkan ikmu pengetahuan. tidak mengkagetkan bila hampir seluru cabang ilmu pengtahuan dewasa ini mengunakan ilmu filsafat sebagai mitra dialog yang kritis untuk mencairkan berbagai bentuk kebekuan ilmiah; sehigga dengan mengtahui kendala-kendaladan mengeluyuti pertumbuhan ilmu pengetahuan, para ilmuan mampu menyinkirkan semua kendala-kendala dalam pertumbuhan ilmu dan pengtahuan dengan mengetahui kaya dengan relevansi bagi kepetingan umat manusia.
  • Oleh karena itu, pada bab awal ini kita akan belajar bagaimana perkembangan filsafat ilmu dari dunia edukasi dan non edukasi yang akan lahir sebagai definisi-definsi asumsi untuk membantu manusia pada perkembangan dunia bahkan dengan perkembangan filsafat secara strukturutalisme. maka, ilmu filsaafat lahir di Yunani ini untuk mencukupi bagian dari masalah-masalah yang melulu di hadapi oleh huamnisme di rana humaniora, epistemologi, rasionalisme, ontologi, estetika, etika, etiket, kosmologis, dari setiap rana ini lahir dari berbedah perspektif dengan lahirnya berbagai gumpulan para ahli filsafat dimasa kuno, klasik, modern, untuk itu pakar filsafat ada karena ilmu dan pengetahuan lahir dengan bebragai keingin tahuan secara konseptual, atau menyeluruh dari rananisme filsafat ilmu.
  • Karena itulah, bab awal ini kita akan mendeksripsikan bangunan filsafat ilmu, kita akan mulai dengan bagaimana ilmu filsafat di masa kontenpoler, klasik, kuno kemudian` faktor-faktor lahirnya filsafat di erah kalsik, kuno dan kontempoler karakteristik filsafat ruang lingkup filsafat dimasa kuno, klasik, kontempoler berdasarkan beberapa pandangan diantaranya adalah:
  • 1. Sturukturalisme, 2. Fenomenologi, 3. Teori Kritis, 4. Revolusi Santifik, 5. Post-Modernisme, 6. Falsifikasi, 7. Hermeneutika, 8. Post-Sturukturalisme.

  • Wacana Tentang Filsafat 
  • Pengertian Filsafat
  •             Secara etimologis, Filsafat berasal dari bahasa Yunani, Philosophia, kata Filosophia merupakan kata majemuk yang terdiri dari dua kata yaitu (Philos) dan (Sophia). jika, kata fhilos berarti cinta, maka kata sophia adalah kebijaksanaan, sehigga, secara harfianya adalah cinta kebijaksanaan. sedangkan subjek yang mencintai kebijaksanaan dalam tradisi Yunani klasik di sebut sebagai Philosophos (atau filsuf dalam bahasa indonesia) Namun, dalam dunia tadisi Yunani klasik, cakupan makna kata sophia ternyata sangat luas sekali. pada masa itu sophia bukan hanya berarti kearifan, kebijaksanaan atau pengetahuan semata, melainkan pula meliputi kebenaran semata, pengetahuan yang luas kebajikan inteletual, pertimbangan yang sehat sampai pada kepandaian pengarajin, dan bahkan kecerdikan dalam memutuskan soal-soal praktis.
  • Syadan, menurut tadisi filsafat era kalasik Yunani, filsuf yang pertama kali memperkenalkan istilah filosofia adalah Pytagoras salah satu filsafat Yunani kuno yang sangat ahli dalam bidang matematika dan geometri. ketika Pytagoras ditanya oleh orang-orang Yunani apakha ia seorang ahli bijaksana, lalu. Seorang yang memiliki kebijaksanaan dan kebenaran secara utuh (Sophos), ia dengan rendah hati menjawab bahwa dirinya adalah hanya seorang pecinta bijaksana (Philosophia), san pencinta kebijaksanaan. dan kearifan hidup, bukan seorang Sophos, seorang yang memiliki kebijaksanaan dan kearifan hidup secara punuh. Bagi Pytagoras, san pemilik kearifan dan kebijaksanaan sejati hanya Tuhan semata, bukan manusia. (Rapar: 2007. Hal 1-2)
  • Jadi, jika kita melihat secara koherensif arti dari filsafat maka filsafat adalah ilmu yang mempelajari tentang cinta dan kebijaksanaan namun, filsafat itu ilmu tentang teori ilmiah yang di bahas berdasarkan perspektif-perspektif yang akan timbul dari setiap ahli filsafat dalam artian bawah berfilsafat merupakan manusia itu dapat mencintai rana kehidupan dengan adanya kiebijaksanaan diri karena cinta dan kebijaksanaan yang lahir akan kesejatian ialah berasal dari Tuhan. Oleh karena ilmu filsafat lahir karena daya atau rasio manusia tidak memiliki kepuasaan dari apa yang di intraswi secara internal dan eksternal untuk itu filosophia lahir dengan sebuah ritma yaitu keingin tahuan maka, prinsipnya untuk menemukan kebenaran dari yang ada itu ada maka humanistik harus terjun pada rana akal sehat dengan pertanyaan-pertanyaan misalnya adalah. Dunia tercipta dari air? nah, hal ini akan menuju pada fakultas ketidak puasaan dengan jawab yang ada karena itu filsafat lahir dengan radikalisme untuk mendapatkan persoalan yang valid akan sumbernya dengan hakekatnya berbijak akan akal budi manusia.
  • Filsafat merupakan sebuah ilmu ilmiah yang mengajikan sebuah fenomena dengan adanya keinisiatifan manuia secara cinta akan kebijaksanaan manusia secara konsisten dan konprehensif untuk itulah, filsafat lahir di yunani agar manusia tidak kapra dalam menelaah dengan rana indrawisme, rasionalisme, sainsnivikan, etimologis serta rana lainnya. Oleh karenanya dalam penemuan ilmu filsafat harus di pelajari secara konsisten, tekuni, agar tidak salah definisi dan tidak kapra dengan berrasionalisme dan irasionalisme terhadap sebuah problematika.
  • Penyebab Lahirnya Filsafat.
  •             Faktor apa yang menyebabkan 
  • filsafat lahir mewarnai hampir seluruh kehidupan manusia bahkan rana filsafat sebetulan mendunia ? kemudian` ada beberapa faktor menjadi menjadi motovasi bagi manusia untuk berfilsafat. Pertama` ketakjuban. banyak filsuf mentayakan yang awal kelahiran filsafat adalah (thaumasia) kekaguman, ketakjuban, keheranan. Dalam karya yang berjudul metafisika, Aristotes mengatakan bahwa karena ketakjuban manusia mulai berfilsafat pada mulainya manusia takjud benda-benda aneh di sekitarnya lamah-lama ketakjuban semakin terarah pada hal-hal yang lebih luas dan besar, seperti perubahan dan predaraan bulan, matahari, bintang-bintang dan asla mula alam semesta.
  • Istilah ketakjuban menunjukan dua hal penting yaitu: ketakjuban itu pasti memiliki objek dan subjek. Jika ada ketakjuban pasti saja sudah ada dan ada sesuatu yang menajudkan. ketakjuban hanya untuk merasakan dan dialami oleh makluk yang selain berperasaan juga berakal budi. Makluk seperti itu pada saat ini hanya di ketahui hanyalah manusia. Jika subjek dari ketakjuban itu manusia, apakha yang menjadi ketakjuban itu? obejek ketakjuban adalah segalah sesuatu yang ada dan yang dapat diamati. itulah sebabnya, bagi Plato pengamatan terhadap bintang-bintang, matahari, merngsang untuk manusia melakukan penelitian. Penelitian terhadap apa yang diamati dengan memahami hakikat itulah yang melahirkan filsafat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun