Mohon tunggu...
Cerpen Indonesia
Cerpen Indonesia Mohon Tunggu... -

Cerpen Indonesia Pilihan

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Membacanya dengan hati memunculkan keindahannya.

7 Juni 2012   14:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:17 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membacanya dengan hati memunculkan keindahannya.

Pembacaan pertama: Semuanya top. Karena cerpen, ya perspektifnya tidak seperti novel. Pembacaan kedua: Dengan perspektif yang berbeda secara menyeluruh. Hasil yang terbaca cukup atau sangat berbeda. Cerita kehidupan yang lain. Cerita tentang pengarangnya disaput dengan warna-warna yang sengaja dijungkirbalikkan. Dibuat sederhana namun tetap rumit dan detail. Ada bumbu pembelaan diri dan narsisme di sana-sini. Ada kesedijan juga. Dikemas dengan indah. Tetap dengan saputan yang memunculkan ilusi. Membacanya dengan hati memunculkan keindahannya. Demikian jauh. Demikian dekat. Perjalanan tanda tanya tak berkesudahan. Myrza Rahmanita STIP Trisakti Jakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun