Mohon tunggu...
dipati russian
dipati russian Mohon Tunggu... -

journalist wanna be, tv police

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Memancing Versi Program Televisi

5 Maret 2015   19:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:07 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalian tentu sudah tau kalau sebagian besar wilayah Indonesia terdiri dari perairan kan.? Karena alasan itulah, tidak sedikit masyarakat Indonesia yang senang dengan dunia memancing. Tidak hanya laki-laki seperti saya ini yang suka dengan dunia memancing, namun ada juga teman saya yang menyukai kegiatan pancing memancing padahal dia wanita.

Terhitung baru bergabung di dunia memancing tentu saya masih harus  banyak belajar. Ya saya belajar melalui media apapun baik majalah, Koran, televisi  dan internet. Ada dua televisi yang sama-sama menayangkan acara memancing namun dikemas dengan berbeda.

Acara memancing yang satu dikemas dengan host laki-laki yang terkesan manly dan macho. Seolah-olah memancing adalah kegiatan yang hanya dapat dilakukan oleh laki-laki. Dalam program dengan tagline “Mantap” itu mengemas program pancing memancing dengan gaya adventure. Dengan menggunakan kapal-kapal canggih dan mewah mereka menjelajah lautan untuk memancing, hal ini jelas acara tersebut ingin menampilkan diri sebagai acara memancing kalangan atas.

Kemudian MNCtv muncul dengan acara pancing memancingnya yang dikemas berbeda. MNCtv lebih memilih model-model cantik dan seksi sebagai host. Selain lebih menarik bagi kamun pria, pembawa acara wanita juga mengubah spekulasi bahwa memancing tidak hanya hobby khusus laki-laki saja.

[caption id="attachment_401025" align="aligncenter" width="467" caption="Memancing "][/caption]

Selain menarik perhatian pemirsanya dengan menghadirkan host cantik, Mata Pancing MNCtv juga menyinggung soal kearifan budaya lokal. Di Indonesia sendiri memang masih banyak budaya lokal yang justru berpengaruh baik bagi lingkungan, khususnya habitat ikan.

Salah satunya ketika Tim Mata Pancing MNCtv mengunjungi  Sumatera Barat, dimana terdapat salah satu kearifan lokal adanya lubuk larangan desa. Ini adalah sebuah lokasi di aliran Sungai Bang Sukam yang disepakati oleh masyarakat setempat sebagai tempat berkembang biak ikan. Di lokasi ini masyarakat dilarang mengambil ikan sampai waktu panen tiba. Jika kita lihat dari sisi baiknya peraturan adat yang demikian dapat membantu keseimbangan ekosistem yang ada.

Bagai dua sisi mata uang yang berbeda, kedua acara tersebut mempunyai makna berbeda dalam mengemas dan menyampaikan tujuan programnya masing-masing. Saya pribadi lebih menyukai program yang diusung oleh MNCtv yaitu Mata Pancing. Selain hostnya cantik. He..he..he, tapi juga saya mendapat pengetahuan tentang memancing dan kearifan budaya lokal yangs sering kali terlupakan oleh generasi masa kini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun