Mohon tunggu...
Cermin Mysterius
Cermin Mysterius Mohon Tunggu... -

"Mengikat lidi lidi dalam nadi untuk menyapu debu debu dalam kalbu" "ketika ku melihat cermin kusadari bahwa dirimu adalah aku"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kaupun Ada

10 Desember 2011   15:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:34 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

----------

"Jelagapun masih tergenang dirimbunnya kenangan. Awan-awanpun tak bersua diintip angsa berterbangan. Dan kau pun tetap ada disetiap hembus perjalanan."

[Cermin Mysterius]

-----------

Memahami manusia dengan pendekatan universal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun