Sayang sekali, Khalimatus Sadiyah dan Rina Marlina kalah dalam perebutan medali perunggu tunggal putri kategori SL4 serta SH6.
Atlet paralimpik Indonesia untuk pertama kali mengikuti perlombaan Boccia, langsung sukses meraih dua medali perak dan dua perunggu.
Medali perak Boccia atlet Indonesia diraih oleh Muhammad Bintang Satria Herlangga (individual putra BC2), serta oleh Felix Ardi Yudha, Gischa Zayana, Muhamad Afrizal Syafa (tim campuran BC1-2).
Gischa Zayana juga merebut perunggu Boccia nomor individual putri BC2. Sedangkan Muhamad Afrizal Syafa dapat perunggu Boccia nomor individual putra BC1.
Dua sprinter para atletik Indonesia sukses mendapatkan medali perak dari nomor bergengsi lari 100 meter.
Saptoyogo Purnomo meraih medali perak lari 100m kategori T37 usai membuat waktu secepat 11.26 detik yang menjadi rekor baru Asia.
Karisma Evi Tiarani membuat rekor baru dunia kategori T42 secepat 14.26 detik, ketika finis kedua dalam final lari 100m kategori T63 yang dimenangkan Martina Caironi (Italia) dengan waktu 14.16 detik.
Beberapa atlet paralimpik Indonesia lainnya tampil mengenakan walau tak meraih .esi di Paralimpiade Paris 2024.Â
Antara lain, Sriyanti yang tempati ranking 4 powerlifting wanita kelas +86 kg. Ni Nengah Widiasih yang ranking 5 powerlifting kelas -41 kg.
Junaedi kurang beruntung kalah dalam perebutan perunggu judo kelas -60 kg  kategori J1 melawan Marcos Dennis Blanco dari Venezuela.