Hingga akhirnya impian terbesar Eko Yuli untuk mengantarkan angkat besi Indonesia naik ke podium tertinggi olimpiade diwujudkan oleh Rizki Juniansyah.
Tradisi Angkat Besi Menyumbang Medali Olimpiade buat Indonesia di Abad 21
Angkat besi salah satu cabang olahraga paling pertama yang diikuti atlet Indonesia di olimpiade.
Saat Indonesia untuk pertama kalinya tampil di Olimpiade pada tahun 1952, lifter Thio Ging Hwie ikut serta dan tampil apik menempati ranking 8 kelas 67,5 kg.
Setelahnya Indonesia selalu diwakili oleh atlet angkat besi di ajang olimpiade.Â
Medali olimpiade dari angkat besi nyaris didapat Indonesia pada tahun 1988 melalui Dirja Wiharja yang menempati peringkat keempat kelas 56 kg.
Dirja Wiharja saat ini adalah pelatih kepala timnas angkat besi Indonesia yang turut berkontribusi membawa Rizki Juniansyah juara Olimpiade Paris.
Angkat besi kemudian menjadi penyumbang tetap medali olimpiade buat Indonesia saat memasuki abad 21.Â
Dirintis oleh trio lifter wanita Raema Lisa Rumbewas, Winarni, dan Sri Indriyani yang meraih medali di Olimpiade 2000 Sydney.Â
Lisa Rumbewas masih mampu memberikan medali olimpiade buat Indonesia dua kali lagi, di tahun 2004 dan 2008. Di awal tahun 2024, Lisa Rumbewas meninggal dunia karena penyakit epilepsi yang lama dideritanya.
Eko Yuli Irawan dan Triyatno juga menyumbangkan medali di Olimpiade 2008 bersama Lisa Rumbewas.