Sekitar dua menit lamanya Zhi Jie tergeletak di lapangan tanpa CPR, hingga akhirnya ditandu keluar lapangan untuk dibawa ke rumah sakit.
Dari keterangan resmi pihak Federasi Badminton Asia dan PBSI, Zhang Zhi Jie dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit sekitar pukul 23.20 WIB.Â
Dari kabar yang beredar di fanbase badminton China, Zhi Jie disinyalir terkena serangan jantung. (update: mendiang Zhang Zhi Jie mengalami henti jantung yang dikenal juga dengan sebutan sudden cardiac arrest (SCA), yaitu kondisi jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba)
Dari rilis berita yang dilansir beberapa media massa nasional, Zhang Zhi Jie wafat di RSUP Dr. Sardjito yang berjarak sekitar 4.9 km dari GOR Among Rogo.
Seandainya penanganan medis tidak lelet, kemungkinan besar nyawa Zhang Zhi Jie bisa diselamatkan. Lokasi rumah sakit yang cukup jauh dari GOR Among Rogo juga bisa menjadi penghalang penanganan medis yang cepat. (update terkini, mendiang Zhang Zhi Jie terlebih dulu dibawa ke RSPAU Dr. S. Hardjolukito yang jaraknya 3,5 km dari lokasi pertandingan, sebelum akhirnya dipindahkan ke RSUP dr Sardjito atas permintaan ofisial tim China)
Penanganan medis yang sigap dalam situasi darurat bisa dicontoh dari kejadian serangan jantung yang menimpa pemain bintang Denmark, Christian Eriksen, saat bertanding melawan Finlandia di Stadion Parken pada Piala Eropa tahun 2021.Â
Wasit, tim medis, ofisial, dan pemain lain bergerak cepat untuk membantu Eriksen yang sedang kolaps di lapangan. Jarak rumah sakit yang dekat, sekitar 2 km dari Stadion Parken, membuat nyawa Eriksen terselamatkan karena cepat mendapat penanganan darurat.
Kondisi nyaris serupa terjadi saat pemain sepak bola Filipina, Adrian Ugelvik, sempat kejang usai berbenturan dengan kiper Indonesia, Ernando Ari, dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia di Stadion. Gelora Bung Karno Senayan beberapa pekan lalu.
Wasit dan pemain lain sigap memanggil tim medis yang juga tangkas berlari cepat ke dalam lapangan untuk memberikan pertolongan darurat.