Duka cita sedang menyelimuti dunia bulu tangkis. Pebulutangkis muda China yang masih berusia 17 tahun, Zhang Zhi Jie, meninggal dunia setelah sempat kolaps saat bertanding pada ajang Badminton Asia Junior Championships Team di GOR Among Rogo, Yogyakarta.
Zhang Zhi Jie sempat cukup lama tertelungkup kejang-kejang di dalam lapangan, saat akan menerima serve dari lawannya asal Jepang, Kazuma Kawano, sesaat setelah interval set pertama.Â
Kakunya peraturan Badminton World Federation (BWF) membuat penanganan medis lelet, sehingga nyawa Zhang Zhi Jie melayang karena tidak dibantu dengan cepat.Â
Dari tayangan ulang video yang beredar, pelatih China berbaju merah sempat bereaksi masuk lapangan untuk menolong ketika melihat Zhang Zhi Jie kejang-kejang.Â
Namun umpire (wasit) malah menyuruh pelatih China tersebut untuk keluar lapangan, karena umpire mengikuti regulasi kaku dari BWF.Â
Menurut regulasi, pertolongan di dalam lapangan hanya dapat dilakukan seijin referee (pengatur pertandingan). Umpire kemudian mengangkat tangan kanan, memberi isyarat pertandingan dihentikan, dan juga sebagai isyarat memanggil tim medis.
Tim medis tidak sigap, lamban menghampiri Zhi Jie yang tertelungkup kejang-kejang di lantai. Kazuma Kawano terlihat panik di seberang net, penonton pun ada yang berteriak-teriak memanggil medis.
Hampir setengah menit setelah Zhie Jie tertelungkup, tampak seorang ofisial pertandingan berbaju corak putih dan hijau datang mendekat, tapi tidak berani melakukan penanganan darurat CPR (cardiopulmonary resuscitation).
Memasuki detik ke 40 di tayangan video Zhi Jie tertelungkup, barulah datang seseorang yang kemungkinan adalah tim medis membawa tas kecil.Â
Dua orang lainnya ikut masuk ke dalam lapangan. Mereka lalu membalikkan tubuh Zhi Jie untuk memberikan penanganan medis.Â
Salah satu dari mereka kemudian coba memberikan bantuan pernapasan kepada Zhang Zhi Jie dengan memberikan tabung oksigen, sembari melambai-lambaikan tangan meminta bantuan kepada beberapa orang lain untuk segera masuk ke lapangan.