Final Liga Europa melawan Atalanta di Aviva Stadium, Dublin, menjadi ujian berikutnya buat Bayer Leverkusen yang sedang mengincar rekor istimewa "invicible" sejati dan treble juara.
Leverkusen belum terkalahkan dalam 51 pertandingan di tiga kompetisi berbeda sepanjang musim ini.Â
Beberapa hari lalu Leverkusen menuntaskan kompetisi lokal Bundesliga Jerman tanpa sekalipun kalah.
Memenangkan pertandingan final Liga Europa dan DFB Pokal adalah dua tugas terakhir buat Leverkusen untuk memastikan treble juara.Â
Bayer Leverkusen yang dimanajeri Xabi Alonso favorit juara Liga Europa 2023-2024. Selain faktor Leverkusen belum terkalahkan, Atalanta juga minim pengalaman juara.Â
Namun, treble juara yang diincar Bayer Leverkusen, bisa digagalkan oleh Atalanta yang penasaran juara.
Atalanta yang didirikan sejak 1907 baru sekali merasakan trofi juara pada tahun 1963 ketika memenangkan Coppa Italia.
Atalanta sebenarnya punya tiga kesempatan juara bersama manajer Gian Piero Gasperini dengan mencapai final Coppa Italia di tahun 2019, 2021, dan 2024. Sayangnya, Atalanta selalu kalah di babak final.
Final Liga Europa di Dublin adalah kesempatan keempat buat Gasperini untuk membawa Atalanta menjadi juara.Â
Kekuatan Atalanta yang belum pernah juara bersama Gasperini tidak boleh dianggap enteng Leverkusen.Â
Atalanta di babak knock-out sukses menyingkirkan dua klub eks juara Liga Champions Eropa, Liverpool dan Marseille, serta menyingkirkan Sporting Lisbon yang merupakan juara Liga Portugal musim ini.
Dulu Berjaya di Piala UEFA, Klub Italia Kini Tak Berdaya di Liga EuropaÂ
Klub-klub Italia dan Jerman adalah penguasa ketika Liga Europa masih bernama Piala UEFA.Â
Empat klub Italia pernah 9 kali memenangkan gelar juara Piala UEFA yang pertama kali diadakan pada musim 1971-1972.J
Juventus dan Inter Milan memenangkan 3 gelar juara Piala UEFA, Parma kebagian dua gelar juara, dan Napoli sekali juara.
Lima klub Jerman sukses memenangkan gelar juara Piala UEFA. Borussia Monchengladbach memenangkan sebanyak dua kali. Klub Jerman lainnya yang menjadi juara adalah Eintracht Frankfurt, Bayer Leverkusen, Bayern Munchen, dan Schalke.
Piala UEFA berubah nama menjadi Liga Europa sejak musim 2009-2020. Sejak itu klub-klub Spanyol langganan juara Liga Europa. Sedangkan klub asal Italia tak berdaya meraih juara.
Klub Italia tidak pernah lagi memenangkan ajang ini setelah Parma menjadi juara pada musim 1998-1999.Â
Sevilla sang penguasa Liga Europa dengan prestasi 7 gelar juara, menghancurkan asa Inter Milan di final tahun 2020, dan menaklukkan AS Roma di final Liga Europa setahun lalu.
Nasib klub asal Jerman lebih baik di Liga Europa. Dua tahun lalu Eintracht Frankfurt klub Jerman teranyar yang menjadi juara Liga Europa setelah di final mengalahkan Glasgow Rangers.
Atalanta Penasaran Juara, Berbahaya buat LeverkusenÂ
"Saya harap kami bisa menciptakan masalah untuk menggagalkan peluang mereka." Gasperini mengucapkannya dilansir oleh UEFA sebelum final kontra Leverkusen.
Rasa penasaran Gasperini untuk membawa Atalanta merasakan juara bisa berbahaya buat Leverkusen. Gasperini punya modal pengalaman untuk mengalahkan Leverkusen di final Liga Europa.
Gasperini dua musim lalu dua kali mengantarkan Atalanta mengalahkan Bayer Leverkusen di babak 16 besar.Â
Atalanta menang 3-2 di kandang pada leg pertama, lalu menang 1-0 dalan lawatan ke markas Leverkusen yang saat itu dimanajeri Gerardo Seoane.
Kekuatan Leverkusen dulu dan sekarang memang tak bisa disamakan, karena saat ini punya ahli taktik bernama Xabi Alonso yang sukses menanamkan mental juara dan pantang menyerah kepada pemainnya.Â
Leverkusen pada musim ini sudah belasan kali selamat dari kekalahan dengan cara membuat gol di masa injury time babak kedua.
Hanya saja 7 dari 11 pemain pilar dari dua musim lalu masih membela Bayer Leverkusen pada saat ini.Â
Hal ini dapat menjadi modal buat Gasperini untuk mengatasi permainan Leverkusen, karena sudah memahami cara bermain dari pemain lawan.
Informasi tambahan mengenai bagaimana gaya bermain skuad Leverkusen, bisa juga didapatkan dari Mitchel Bakker.
Bakker adalah salah satu pemain inti Leverkusen di musim 2021-2022, yang sejak awal musim ini menjadi pemain anyar Atalanta.
Final Liga Europa 2024 Menjanjikan Banyak Gol
Final Liga Europa 2024 Atalanta versus Bayer Leverkusen menjanjikan banyak gol. Manajer dari kedua tim menyukai gaya permainan ofensif menyerang.
Skuad Leverkusen sudah menciptakan 143 gol dalam 51 laga. Sedangkan pemain Atalanta membuat 98 gol dalam 53 pertandingan.
Masing-masing tim punya beberapa pemain andalan yang sudah membuat dua digit gol sepanjang musim 2023-2024.Â
Bayer Leverkusen memiliki Victor Boniface (21 gol), Florian Wirtz (18 gol), Jeremie Frimpong (14 gol), Patrik Schick (13 gol), dan Alex Grimaldo (12 gol).
Sedangkan Atalanta punya Gianluca Scamacca (18 gol), Teun Koopmeiners (15 gol), Charles De Ketalaere (14 gol), Ademola Lookman (12 gol).
Leverkusen jauh lebih baik dalam urusan bertahan. Hanya kebobolan 39 gol dalam 51 pertandingan. Sementara Atalanta telah kebobolan 52 gol dalam 53 laga pada musim ini.
Prediksi Starting Line UpA
Atalanta:Â
Juan Musso; Berat Djimsiti, Isak Hien, Rafael Toloi; Davide Zappacosta, derson Silva, Teun Koopmeiners, Matteo Ruggeri; Charles De Ketelaere, Mario Paali; Gianluca Scamacca
Bayer Leverkusen:Â
Matej Kov; Edmond Tapsoba, Jonathan Tah, Piero Hincapie; Josip Stanii, Exequiel Palacios, Granit Xhaka, Alex Grimaldo; Florian Wirtz; Jeremie Frimpong, Victor BonifaceÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H