Timnas Indonesia sukses melaju ke semifinal AFC U-23 Asian Cup. Terbantu berkat beberapa kali pertolongan VAR, sepasang gol Rafael Struick, dan aksi gemilang kiper Ernando Ari memblok beberapa peluang dan penalti lawan.
Indonesia U-23 di perempat final mengalahkan Korea Selatan lewat drama adu penalti. Hasil yang mendekatkan timnas Indonesia lolos ke Olimpiade Paris
Suasana hati ribuan suporter Indonesia yang tegang menyaksikan pertandingan timnas Garuda melawan Korea Selatan pada Kamis malam (25/4) di Abdullah bin Khalifa Stadium, pasti sama dengan jutaan fans tim Garuda di tanah air yang menyaksikan siaran langsung pada Jumat dini hari (26/4).
Langsung lemas rasanya ketika Korea Selatan sempat membuat gol cepat pada awal babak pertama.Â
Syukurlah, wasit Shaun Evans asal Australia menganulir gol Korsel tersebut. Dari tayangan VAR terlihat dua orang pemain Korsel offside sebelum terciptanya gol.
Tak lama kemudian, saya dan jutaan pendukung Indonesia lainnya bersorak kegirangan melihat gol indah yang dibuat oleh Rafael Struick dengan sepakan melengkung.
Penampilan timnas Indonesia sangat baik di babak pertama. Operan antar pemain terjalin rapi, serangan cukup merepotkan pemain lawan, pertahanan juga cukup kuat menghadapi serangan Korea.
Menjelang pengunjung babak pertama, Korea Selatan berhasil menyamakan skor jadi 1-1.Â
Komang Teguh bernasib sial. Bola yang disundul pemain Korsel mengenai kepalanya dan berbelok masuk gawang Indonesia mengecoh kiper Ernando Ari.
Komang Teguh untuk ketiga kalinya membuat gol sundulan di Piala Asia U-23. Namun, sayangnya sekali ini adalah gol bunuh diri ke gawang sendiri. Setelah dalam dua pertandingan sebelumnya dia menjebol gawang Australia dan Yordania.
Untunglah pemain Indonesia merespon cepat, dengan balasan gol yang lagi-lagi dibuat oleh Rafael Struick.Â
Berapa bagusnya permainan skuad Indonesia di babak pertama, sehingga mampu unggul 2-1 atas Korea Selatan yang lebih diunggulkan.
Situasi berubah di babak kedua. Korea Selatan tampil solid, sedangkan pemain Indonesia malah kehilangan arah permainan.Â
Suporter Indonesia di dalam stadion sempat bersorak ketika pemain pengganti Korsel, Lee Young-jun, diusir wasit dari lapangan pada menit 70.Â
Awalnya wasit Shaun Evans hanya memberikan kartu kuning buat Young-jun setelah melanggar Justin Hubner.Â
Namun wasit mengubah keputusan setelah meninjau VAR, mengganti kartu jadi merah kepada Lee Young-jun yang dianggap berusaha mencederai Hubner dengan cara menginjak engkel kaki.
Situasi unggul jumlah pemain bukannya membuat skuad Indonesia gampang melakukan serangan, malahan membuat pemain Korea Selatan tampil garang sekuat tenaga, secara sporadis memborbardir pertahanan Indonesia.Â
Yang ditakutkan pendukung Indonesia akhirnya terjadi. Tim Korsel berhasil menyeimbangkan skor lewat skema serangan balik cepat di menit 84. Pemain pengganti Jeong Sang-bin berhasil membobol gawang Indonesia.Â
Indonesia beruntung tidak kebobolan lebih banyak gol di babak kedua, karena refleks bagus Ernando Ari yang memblok beberapa peluang berbahaya lawan.
Penampilan pemain Indonesia yang kacau di babak kedua, perlahan sudah mulai terkoordinir rapi kembali di masa tambahan waktu.Â
Namun tak ada gol yang mampu dibuat oleh pemain Indonesia walau punya banyak peluang. Penentuan pemenang pun ditentukan lewat adu penalti.
Saat adu penalti, langsung terasa lemas ketika kiper Korsel berhasil memblok bola sepakan penendang kelima Indonesia, Justin Hubner.
Dan lagi-lagi, VAR memberikan pertolongan besar buat Indonesia. Tayangan VAR memperlihatkan kiper Baek Jeong Beom  bergerak duluan meninggalkan garis gawang sebelum Hubner menyepak bola.
Penalti pun diulang. Dan Justin Hubner berhasil mengeksekusi dengan baik penalti ulangan.Â
Setelahnya Ernando Ari bisa memblok penalti Kang Sang-Yoon. Kemenangan belum segera menjadi milik Indonesia. Karena kemudian sepakan penalti Arkhan Fikri melebar ke samping gawang.
Situasi hati pendukung Indonesia dan Korea Selatan semakin diaduk-aduk, penuh ketegangan-ketegangan, karena belum ada pemenang pertandingan hingga penendang penalti kesebelas.
Lee Kang Hee, eksekutor penalti ke-12 Korsel, bola sepakannya berhasil diblok Ernando Ari.Â
Setelahnya, Pratama Arhan tak menyia-nyiakan kesempatan menang buat Indonesia. Sepakan Arhan sukses mengelabui kiper Baek Jeong Beom. Indonesia memang adu penalti 11-10.
Tak banyak orang yang menduga perjalanan timnas Indonesia U-23 bisa sejauh ini hingga semifinal Piala Asia. Mimpi untuk bisa lolos ke Olimpiade Paris 2024 pun semakin dekat.
Indonesia hanya butuh satu kemenangan lagi untuk memastikan lolos ke Olimpiade Paris. Calon lawan di semifinal adalah pemenang duel Arab Saudi versus Uzbekistan.
Menang di laga semifinal Piala Asia U-23 sudah cukup buat skuad Indonesia untuk memastikan lolos ke Olimpiade. Bagaimana jika Indonesia kalah di babak empat besar?
video highlight pertandingan Indonesia U-23 vs Korsel U-23/ sumber: RCTI
Seandainya tim Indonesia nanti kalah di pertandingan semifinal, masih ada kesempatan untuk lolos ke Olimpiade dengan cara memenangkan pertandingan perebutan juara ketiga.
Andaikan tim Garuda yang dilatih Shin Tae-yong juga kalah dalam perebutan juara ketiga Piala Asia, masih ada kesempatan lolos ke Olimpiade Paris lewat jalur play-off menghadapi wakil dari Afrika, Guinea.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H