Tuntas semua pertandingan di hari pertama FIFA U-17 World Cup yang menghasilkan 9 gol.
Timnas Indonesia U-17 cetak sejarah di Surabaya dalam pertandingan debut Piala Dunia melawan Ekuador.
Tampil di hadapan 30.583 penonton yang memadati stadion Gelora Bung Tomo, tim Garuda muda Indonesia sukses membuat gol pertama, serta meraup poin perdana di ajang Piala Dunia. Menahan seri 1-1 tim Ekuador.
Timnas Ekuador lebih mendominasi jalannya pertandingan. Membuat 23 tembakan ke gawang Indonesia, dan 7 tepat sasaran.
Namun, tim Indonesia yang terlebih dulu unggul 1-0 pada menit 22 lewat sepakan pelan Arkhan Kaka Putra Purwanto.
Kaka memanfaatkan mentalan bola dari kiper Cristhian Loor yang tidak sempurna menahan sepakan diagonal dari Riski Afrisal.
Tim Indonesia muda yang dilatih Bima Sakti hanya mendapatkan dua kali peluang tempat sasaran dari tujuh kali melakukan tembakan sepanjang laga.
Indonesia terhindar dari kekalahan karena aksi menawan kiper Ikram Al Giffari yang berulang kali menghalau peluang pemain Ekuador.
Tim Ekuador hanya sekali berhasil memperdaya Ikram Al Giffari pada menit 28. Gol dibuat Allen Obando lewat sundulan yang menyambar umpan terukur dari Santiago Sanchez.
Seusai pertandingan, Santiago Sanchez terpilih sebagai player of the match.
Di pertandingan berikutnya Indonesia akan menghadapi Panama. Sedangkan Ekuador berjumpa dengan Maroko.
Maroko mengawali kiprah di Piala Dunia U-17 tahun ini dengan kemenangan 2-0 atas Panama, di hadapan 13.437 penonton yang memenuhi stadion Gelora Bung Tomo.
Gol pembuka Maroko dibuat pada menit 16 melalui sundulan Saifdine Chlaghmo yang menyambar bola corner kick dari Abdelhamid Maali.
Panama memiliki beberapa peluang bagis di babak kedua, tapi gagal dikonversi menjadi gol.
Maroko menghukum Panama dengan membuat gol kedua di pengujung pertandingan. Kerjasama apik antar pemain berujung gol Ayman Ennair yang menyelesaikan umpan dari Abdelhamid Mali.
Dua pertandingan Piala Dunia U-17 yang berlangsung di Stadion Manahan Solo juga berlimpah dengan gol. Namun, penonton di Solo sangat minim. Jumlahnya jauh dibandingkan dengan yang ada di Gelora Bung Tomo.
FIFA U-17 World Cup di Stadion Mahanan Solo dibuka dengan pertandingan Mali kontra Uzbekistan yang hanya disaksikan 3014 penonton.
Mali menang telak 3-0 berkat penampilan gemilang Mamadou Doumbia yang membuat hat-trick gol.
Kondisi sepi penonton di Stadion Manahan Solo terulang dalam pertandingan kedua grup B Piala Dunia U-17 Â yang mempertemukan Spanyol dengan Kanada.
Dari data yang dilansir oleh FIFA, hanya 6613 penonton yang menyaksikan timnas Spanyol menaklukkan Kanada dengan skor 2-0.
Spanyol membuka keunggulan pada menit 20 lewat gol tandukan Marc Guiu yang menyelesaikan umpan silang dari Pablo Lopez.
Kanada harus tampil dengan 10 pemain sejak menit-menit 37. Setelah Alessandro Biello dikeluarkan dari lapangan karena menginjak kapten Spanyol Pau Prim.
Spanyol yang unggul jumlah pemain, baru dapat menambah skor pada menit 76. Gol dibuat Quim Junyent, hasil assist dari Marc Gulu.
Spanyol selanjutnya akan menghadapi Mali. Sedangkan Kanada bertarung melawan Uzbekistan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H