Pendapat Thamrin Dahlan pemilik yayasan perpustakaan di Kramat Jati, mungkin Yon Bayu jengkel berbagai masukan dan kritikan sudah tidak mempan kepada para politikus.Â
Sehingga kegundahan hati dituangkan oleh Yon Bayu lewat karya novel yang bersinggungan dengan politik.
Dewi Puspa, penulis dan juga sineas yang baru saja memproduksi film 'Ngidam', secara khusus mengapresiasi novel 'Kelir' yang mudah dipahaminya sebagai orang Jawa.Â
Dewi Puspa sempat bertanya-tanya, dari mana Yon Bayu mengetahui secara mendalam ilmu kebatinan di pedalaman Jawa?
Hadirin launching novel lainnya mengharapkan, novel 'Kelir' atau 'Prasa' dapat ditransformasikan menjadi karya digital berbentuk e-book, dan bahkan digarap menjadi film.
EPILOG
Dapat membuat novel yang menempati sudut rak, walau di rak paling sudut di Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin, adalah mimpi atau cita-cita lama Yon Bayu Wahyono sejak remaja yang akhirnya terwujud.
Banyak pihak yang telah membantu terwujudnya impian lama Yon Bayu. Ditolong penerbit Teras Budaya Jakarta milik Remy Novartis.
Dibantu oleh teman-teman seniman sastra dan budayawan di Taman Ismail Marzuki dan berbagai tempat lainnya. Serta diberikan semangat oleh rekan-rekan penulis online khususnya kompasianer.
Dan tentunya didukung dengan cinta kasih oleh kedua putri Yon Bayu, Dea dan Lala, yang turut hadir dalam acara peluncuran novel di PDS HB Jassin.
Tampak binar mata kedua anak gadis tersebut bangga melihat ayahnya yang merilis dua buku sekaligus dihadiri oleh banyak orang dari lintas komunitas (sastrawan, budayawan, seniman, sineas, jurnalis, blogger, dan sebagainya).