Mohon tunggu...
Yos Mo
Yos Mo Mohon Tunggu... Editor - Tourism worker until 2010; Digipreneur since 2010

you can contact me at bolafanatik(at)Gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Memberi Pelajaran Berharga buat PDI-P

22 Oktober 2023   16:09 Diperbarui: 23 Oktober 2023   08:07 2569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jokowi memberi pelajaran berharga buat PDI-P dan partai politik lainnya jelang pemilihan Presiden dan Wakil Presiden di tahun 2024.

Banyak hal yang dilakukan Presiden Joko Widodo yang patut dipelajari oleh politisi di Indonesia. 

Mengajarkan bagaimana caranya membalas pihak lain yang tidak memberikan respek, tanpa harus marah-marah dengan ucapan. 

Memberikan pelajaran kepada partai pendukungnya, bagaimana rasa sakit dikhianati. 

Memberikan contoh kepada para politisi kawakan, bagaimana cara membangun dinasti politik di jajaran elit dengan xara senyap.

Saat ini sebagian besar pendukung Jokowi kecewa dan marah, karena tindakan mantan Walikota Solo tersebut yang membiarkan atau bahkan mendorong putra kandungnya Gibran Rakabuming untuk menjadi calon wakil presiden dari partai politik di luar PDI-P.

Tindakan itu jelas sebagai balasan dari ucapan ketua umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, yang pernah merendahkan Jokowi di hadapan umum.

Megawati Soekarnoputri meledek Jokowi dengan kata-kata, "Jokowi memang bisa apa tanpa PDI-P? Kasian dehhh ."

Joko Widodo yang dipilih belasan juta rakyat Indonesia untuk menjadi Presiden, tersenyum kecut mendengar ucapan tak pantas dari putri proklamator kemerdekaan tersebut.

Sekarang Jokowi membuat tantangan terbuka kepada PDI-P. 

Apakah PDI-P akan sanggup memenangkan duel melawan pihak yang didukung oleh Jokowi (dalam hal ini kubu Prabowo yang meminang Gibran sebagai cawapres).

Gibran Rakabuming dan Prabowo Subianto/ANTARA FOTO
Gibran Rakabuming dan Prabowo Subianto/ANTARA FOTO

Beberapa bulan silam Jokowi dipermalukan di mata internasional karena kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia Sepak Bola U-20. 

Salah satu faktor yang membuat Indonesia gagal menjadi tuan rumah perhelatan Piala Dunia Sepak Bola junior tersebut adalah kondisi politik yang memanas karena aksi penolakan kedatangan timnas Israel yang merupakan salah satu peserta 

PDI-P salah satu partai politik yang paling keras menolak. Ganjar Pranowo yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah salah seorang politisi yang bereaksi keras terkait rencana kedatangan tim Israel ke Indonesia. 

Jokowi dalam satu sesi konferensi pers sempat berkata dengan mimik wajah serius, bahwa dirinya mumet menghadapi persoalan penyelenggaraan Piala Dunia U-20. 

Sangat tersirat kekecewaan Jokowi yang tidak didukung, dan malah dikeroyok oleh partai pendukung.

Kini Jokowi kasih pelajaran balik dengan tidak mendukung PDI-P yang menjadikan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.

Banyak pihak yang menuding Jokowi membangun kekuatan dinasti politik. Padahal dinasti politik sudah ada sejak lama di Indonesia. 

Contohnya keluarga mantan Presiden Soekarno dan Susilo Bambang Yudhoyono, atau keluarga mantan Gubernur Banten Atut, yang memegang jabatan tinggi dan penting di dunia politik.

Satu hal spektakuler yang dilakukan oleh Jokowi adalah membangun dinasti politik tanpa harus menjadi penguasa partai politik.

Joko Widodo sukses menempatkan satu anaknya dan menantunya menjadi kepala daerah dan calon wakil presiden, dan satu anaknya yang lain sebagai ketua umum partai politik baru, hanya dalam waktu singkat.

Dua putra Jokowi, dan menantu Jokowi, kini punya jabatan cukup tinggi di perpolitikan Indonesia/ foto: tempo.co
Dua putra Jokowi, dan menantu Jokowi, kini punya jabatan cukup tinggi di perpolitikan Indonesia/ foto: tempo.co

Prestasi Jokowi tersebut belum bisa ditandingi oleh Soeharto, Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono, mantan presiden yang pernah jadi penguasa partai politik.

Contoh kecil, SBY sudah susah-payah berusaha mengorbitkan putranya Agus Harimurti kepada partai lain untuk dijadikan sebagai wakil presiden. Tapi tidak ada parpol yang tertarik. 

Trik Joko Widodo membangun dinasti politik dengan cara pragmatis dan efisien,sangatlah istimewa. Sehingga Jokowi dianggap pihak lain sebagai pionir Mahkamah Keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun