Nama Gibran Rakabuming Raka sedang menjadi pergunjingan hangat karena manuvernya jelang Pilpres 2024.
Sabtu hari ini (21/10/2023), Gibran Rakabuming datang ke Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar yang mengagendakan pengumuman calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto.
Pada akhirnya ketua umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, mengumumkan bahwa partainya sepakat mendukung Gibran Rakabuming sebagai cawapres pendamping Prabowo di Pilpres 2024.
Gibran secara terbuka menerima rekomendasi dari Rapimnas Golkar.
Sikap dari putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut sekaligus menjawab secara gamblang kebenaran desas-desus kuat dalam beberapa hari belakangan. .
Gibran dibantu untuk mengikuti pilpres 2024, difasilitasi keputusan kontroversial dari Mahkamah Konstitusi yang ketuanya paman Gibran, Anwar Usman.
Mahkamah Konstitusi pada hari Senin lalu (16/10) memperbolehkan seseorang berusia di bawah 40 tahun untuk menjadi calon presiden atau wakil presiden, asalkan berpengalaman menjadi kepala daerah.
Keputusan dari MK itu merevisi aturan sebelumnya yang tidak membolehkan seseorang di bawah usia 40 tahun untuk menjadi kandidat presiden atau wakil presiden.Â
Sehingga Gibran yang belum genap berusia 40 tahun bisa menjadi salah satu kandidat presiden atau wakil presiden.
Manuver dari Gibran yang datang ke Rapimnas Golkar menjadi hal yang sangat mengejutkan dalam kancah perpolitikan di Indonesia.
Mengingat ayah Gibran, Joko Widodo, dapat menjabat sebagai Walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta, dan menjadi Presiden Indonesia selama dua periode, berkat dukungan politik dari PDI-P.
Gibran Rakabuming menjabat sebagai Walikota Solo sejak tahun 2020 pun, berkat bantuan maksimal dari PDI-P.
Sebelum tahun 2020, Gibran tak terlibat politik praktis. Dia lebih dikenal sebagai pengusaha kuliner spesialis martabak.
Pada masa awal jelang pergantian kepala daerah Solo di tahun 2020, nama Gibran belum masuk radar partai manapun.
Pada awalnya Achmad Poernomo yang adalah wakil walikota petahana Solo periode 2015-2020, direkomendasikan oleh DPC PDI-P Solo untuk maju dalam dalam pemilihan walikota periode berikutnya.
Namun, Achmad Purnomo secara mendadak mengajukan surat mundur dari pencalonan yang diusung DPC PDI Perjuangan dalam Pilkada Solo 2020.Â
Achmad Poernomo mundur hanya empat bulan sebelum pilkada digelar pada 9 Desember.
Achmad Purnomo secara normatif mengatakan dirinya mundur dalam konstetasi Pilkada Solo karena situasi Covid-19.
Namun, dari isu beredar yang kemudian diungkap oleh politisi senior Panda Nababan, saat itu Jokowi memohon kepada ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri untuk mengizinkan Gibran Rakabuming mencalonkan diri sebagai walikota Solo.
Karena Megawati sayang kepada Jokowi, direstuilah Gibran untuk ikut Pilkada Solo.Â
Gibran akhirnya menang mutlak di Pilkada Solo karena lawannya tak seimbang, berasal dari wakil independen non-partai.
Sukses menjabat sebagai walikota Solo karena restu Megawati dan dorongan dari Jokowi, membuat nama Gibran melejit di percaturan politik nasional.
Banyak tokoh politik skala nasional yang rajin menemui Gibran di Solo. Untuk mendongkrak eksposure nama politisi tersebut, mengingat popularitas tinggi yang dimiliki Gibran.
Ketua umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, salah satu politisi yang rajin menemui Gibran di Solo dengan beragam alasan.
Dalam beberapa bulan belakangan, Jokowi juga tampak akrab dengan Prabowo yang berniat maju sebagai Presiden di tahun 2024.
Di saat bersamaan, Jokowi tidak tegas menyatakan dukungannya kepada calon presiden pilihan PDI-P, Ganjar Pranowo.
Hubungan Jokowi dan Ganjar mulai merenggang pada momen Indonesia batal menggelar Piala Dunia Sepak Bola U-20 karena keberadaan timnas Israel.Â
Ganjar Pranowo salah seorang politisi yang menolak keras kehadiran timnas Israel di Indonesia.
PDI-P pun beberapa kali mengkritik kebijakan Jokowi. Salah satunya adalah kegagalan proyek food estate di Kalimantan yang digagas Jokowi dengan salah satu penanggung jawabnya adalah Prabowo Subianto.
Kerenggangan hubungan pihak Jokowi dengan partai pendukung utamanya PDI-P akhirnya memuncak bulan Oktober ini.
Diawali dengan keputusan mendadak Megawati Soekarnoputri mengumumkan Mahfud MD sebagai cawapres pendamping Ganjar Pranowo ketika Jokowi sedang di luar negeri.
Dilanjutkan dengan keputusan Gibran Rakabuming menerima rekomendasi Golkar untuk maju sebagai cawapres 2024 mendampingi Prabowo Subianto
Ketegangan politik semakin menguat. Kita nantikan saja manuver politik berikutnya. Apakah PDI-P akan berani memecat Jokowi dan Gibran dari kader partai?Â
Atau, apakah Jokowi pada saat-saat terakhir akan meminta Gibran untuk menolak pinangan dari tim Prabowo Subianto?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H