Sedih mendalam menerpa jutaan masyarakat Papua saat ini. Klub kebanggaan mereka Persipura Jayapura harus mengakhiri kisah indah bergelut di kasta tertinggi Liga Indonesia.
Tim Mutiara Hitam Persipura secara menyakitkan terdegradasi dari Liga 1 Indonesia di akhir musim ini, walau dalam pertandingan terakhir menang besar 3-0 atas Persita Tangerang.
Gol Yohanes Pahabol, Yevhen Bokashvili, dan Ramiro Fergonzi, ke gawang Persita menjadi sia-sia, karena dalam pertandingan lain Barito Putera dan PSS Sleman tidak kalah.
PSS Sleman menang 2-0 atas Persija Jakarta melalui gol Dave Mustaine dan Kim Jeffrey Kurniawan. Hasil yang membuat PSS lepas dari degradasi karena mengoleksi 39 poin, unggul tiga poin dari PersipuraÂ
Sedangkan Barito Putera menahan imbang Persib Bandung dengan skor 1-1. Hasil ini membuat jumlah 36 poin sama-sama dikoleksi Barirto Putera dan Persipura.
Tapi Persipura kalah dalam head to head sehingga terdegradasi. Dalam dua pertemuan pada musim ini Barito Putera selau unggul atas Persipura dengan skor 1-0 dan 3-0.
Barito Putera selamat dari kekalahan berkat gol telat Beni Oktovianto di menit 84, dan aksi heroik kiper Muhammad Riyandi yang membuat banyak penyelamatan sepanjang pertandingan.
Persib sebelumnya unggul 1-0 di menit 54 lewat gol Beckham Putra Nugraha.
Kubu Persipura pasti menyesali keputusan pihak manajemen yang diinisiasi manajer Ridwan Madubun meminta pemain untuk tidak tampil dalam pertandingan tunda melawan Madura United tanggal 21 Februari lalu.
Keputusan blunder yang menyebabkan tim Mutiara Hitam dijatuhi hukuman pengurangan 3 poin oleh Komisi Disiplin Liga Indonesia.
Sejarah panjang kejayaan Persipura di kasta tertinggi sepak bola Indonesia kini tinggal kenangan. Persipura yang dulu sering menjadi juara, pada musim depan harus mentas di kasta bawah Liga 2 Indonesia.
Persipura Jayapura, klub tersukses di liga utama Indonesia, hari ini degradasi untuk pertama kalinya sejak era kompetisi profesional Liga Indonesia digulirkan pada musim 1994/95.
Tim Mutiara Hitam Persipura selama 28 tahun berada di kasta tertinggi sepak bola nasional meraih 4 trofi juara Liga Indonesia pada tahun 2005, 2008/09, 2010/11, 2013. Dan menjadi juara Indonesia Soccer Championship 2016.
Habis sudah perwakilan Pulau Papua di kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia. Mengikuti jejak suram klub-klub dari Pulau Sumatera yang juga tak ada wakil di Liga 1 pasca terdegradasinya Persiraja Banda Aceh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H