Mohon tunggu...
Yos Mo
Yos Mo Mohon Tunggu... Editor - Tourism worker until 2010; Digipreneur since 2010

you can contact me at bolafanatik(at)Gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Caomhin Kelleher dan Deretan Gol Kiper Penentu Juara di Babak Adu Penalti

28 Februari 2022   13:25 Diperbarui: 28 Februari 2022   19:53 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roberto Abbondanzieri/foto:bolavip.com

Kiper kedua Liverpool, Caomhin Kelleher, baru saja menjadi pahlawan utama kemenangan timnya dalam pertandingan final Piala Liga Inggris (Carabao Cup) yang melalui babak adu penalti.

Kelleher sukses mengeksekusi tendangan penalti kesebelas Liverpool, dan setelahnya sepakan kiper Chelsea, Kepa Arrizabalaga, melambung jauh di atas gawang.

Caomhin Kelleher juga tampil cemerlang di sepanjang waktu normal 90 menit plus babak perpanjangan waktu. 

Kiper asal Irlandia yang memakai nomor punggung 62 tersebut sukses membuat 4 saves, mementahkan peluang yang dibuat pemain Chelsea dari dalam kotak penalti 

Kelleher tampil cemerlang di final Carabao Cup 2022/foto:sport.com
Kelleher tampil cemerlang di final Carabao Cup 2022/foto:sport.com

Tugas utama kiper di babak adu penalti adalah memblok tendangan pemain lawan. 

Tugas ekstra kiper di babak tos-tosan yaitu seperti yang dilakukan oleh Caomhin Kelleher di final Carabao Cup 2022, turut mengeksekusi penalti menjadi gol 

Pada masa lalu ada beberapa kiper yang menjadi penentu gelar juara timnya lewat tendangan yang sukses menjadi gol di babak adu penalti dalam pertandingan sepak bola luar negeri, sebagai berikut,

Geronimo Rulli (kiper Villarreal, final Liga Europa 2021)

Villarreal pada bulan Mei 2021 mendapatkan gelar juara bergengsi pertama di sepanjang 79 tahun berdirinya klub, setelah sukses mengalahkan Manchester United dalam pertandingan final Liga Europa.

Villarreal menang 11-10 dalam babak adu penalti, setelah imbang 1-1 dengan MU di 120 menit pertandingan.

Kiper asal Argentina, Geronimo Rulli, menjadi penentu keberhasilan Villarreal juara Liga Europa setelah berhasil menendang penalti kesebelas timnya. Dan setelah itu Rulli memblok penalti kiper MU, David De Gea.

Geronimo Rulli memeluk trofi Europa League 2021/foto: UEFA com 
Geronimo Rulli memeluk trofi Europa League 2021/foto: UEFA com 

Boubacar Barry (timnas Pantai Gading, final Piala Afrika 2015)

Timnas Pantai Gading terakhir kali meraih gelar juara di Piala Afrika 2015.

Pantai Gading di final menang atas Ghana dalam drama adu penalti yang berkesudahan dengan skor 9-8. Di 120 menit sebelumnya, kedua tim bermain imbang tanpa gol.

Keberhasilan Pantai Gading menang di partai final Piala Afrika 2015 dinaungi banyak keberuntungan.

Dua eksekutor awal penalti Pantai Gading gagal. Bola sepakan dari Wilfried Bony membentur mistar gawang. Tembakan Junior Tallo melenceng. 

Sedangkan dua tendangan penalti awal Ghana berhasil dieksekusi dengan baik oleh Mubarak Wakaso dan Jordan Ayew.

Kiper Pantai Gading, Boubacar Barry, berhasil menepis sepakan penalti ketiga Ghana yang diambil oleh Afriyie Acquah.

Sepakan penalti keempat Ghana juga gagal menjadi gol, karena tembakan Frank Acheampong melebar. 

Asa Pantai Gading berlanjut karena keberhasilan eksekusi penalti ketiga serta keempat yang diambil oleh Serge Aurier dan Seydou Doumbia.

Lalu, tendangan penalti kelima hingga kesepuluh Ghana dan Pantai Gading semuanya berhasil. 

Tembakan penalti kesebelas Ghana diambil oleh kiper Brimah Razak, dan diblok oleh Boubacar Barry. 

Setelahnya Boubacar Barry berhasil memperdayai Razak, dan memastikan Pantai Gading kaos juara.

Boubacar Barry/foto:BBC.com
Boubacar Barry/foto:BBC.com

Boubacar Barry sendiri aslinya bukan kiper utama Pantai Gading di Piala Afrika 2015. Barry hanya menjadi pelapis bagi Sylvain Gbohouo yang dipercaya sebagai kiper utama.

Sylvain Gbohouo mengalami cedera lutut seusai menjalani pertandingan semifinal melawan Republik Demokratik Kongo.

 Sehingga Boubacar Barry dipercaya tampil mengawal gawang Pantai Gading di final Piala Afrika 2015.

Drama adu penalti di final Piala Afrika 2015 bisa Anda lihat dalam tayangan video ini,  


Anas Zniti (Maghreb de Fes, final CAF Confederation Cup 2011)

Klub asal Maroko, Maghreb de Fes, merebut gelar juara CAF Confederation Cup 2011 setelah menjalani dua leg pertandingan final melawan wakil Tunisia, Club Africain.

CAF Confederation Cup adalah kompetisi antar klub level kedua di benua Afrika, setingkat di bawah Liga Champions Afrika 

Club Africain menang 1-0 berkat gol Alexis Enam dalam laga final leg pertama yang berlangsung di kandang.

Maghreb de Fes kemudian menang 1-0 leat gol Moussa Tigana dalam waktu normal leg kedua final. 

Penentuan juara dilakukan lewat adu penalti. Hingga penendang penalti keenam masing-masing tim, skor seimbang 5-5. 

Tiba giliran eksekutor penalti ketujuh Club Africain, Zied Ziadi. Tembakan Ziadi diblok kiper Anas Zniti. 

Setelahnya Anas Zniti yang maju mengambil sepakan penalti, dan sukses mengecoh kiper lawan. 

Roberto Abbondanzieri (final Copa Sudamericana 2005)

Roberto Abbondanzieri salah satu kiper terbaik Argentina di era pertengahan 2000an yang membuat 45 caps bersama timnas.

Abbondanzieri sepanjang kariernya pernah meraih 15 trofi juara buat tiga klub berbeda. Salah satu gelar juara diraih Abbondanzieri di ajang Copa Sudamericana tahun 2005 buat Boca Juniors.

Roberto Abbondanzieri/foto:bolavip.com
Roberto Abbondanzieri/foto:bolavip.com

Copa Sudamericana adalah kompetisi antar klub level kedua di kawasan Amerika Selatan, setingkat di bawah Copa Libertadores.

Boca Juniors juara Copa Sudamericana 2005 setelah melewati duel sengit dalam dua leg pertandingan final home away melawan wakil Meksiko, Pumaa UNAM.

Di leg pertama final, kedua tim seri 1-1. Skor 1-1 juga berulang di waktu normal final leg kedua yang berlangsung di markas Boca Juniors. Penentuan pemenang ditentukan lewat adu penalti.

Lima penendang penalti awal masing-masing klub, tiga berhasil dan dua gagal. Gerardo Galindo lalu maju mengambil penalti keenam Pumaa UNAM, dan bola menghantam tiang gawang.

Salah seorang pemain Boca Juniors sudsh berjalan dari tengah lapangan untuk mengeksekusi penalti. 

Tapi, Roberto Abbondanzieri meminta bola kepada rekan setimnya yang akan mengambil penalti, sembari berteriak meminta izin kepada pelatihnya Alfio Basile.

Alfio Basile sempat tampak gusar di pinggir lapangan, namun merestui Abbondanzieri yang akhirnya sukses menendang penalti mengecoh kiper lawan Sergio Bernal. Boca Juniors menang 4-3 di adu penalti.


Frank Rost (Werder Bremen, final DFB Pokal 1999)

Frank Rost salah satu kiper hebat Jerman di era pertengahan 1990an hingga 2000an. 

Namun, Frank Rost hanya sempat merasakan 4 caps di timnas Jerman. Karena pada saat Frank Rost masih aktif bermain ada 4 kiper mega bintang di Jerman, yaitu Oliver Kahn, Jens Lehmann, Andreas Koepke, dan Bodi Illgner.

Frank Rost pernah sekali mempecundangi Oliver Kahn pada pertandingan final Piala Jerman (DFB Pokal) tahun 1999 yang berlangsung di Olympiastadion, Berlin.

Saat itu Frank Rost mengantarkan Werder Bremen menjadi juara DFB Pokal setelah di final menang adu penalti 5-4 atas Bayern Munchen yang gawangnya dikawal Oliver Kahn.

Di waktu normal 90 menit, kedua tim berbagi skor 1-1. Di babak tambahan waktu tak ada gol tambahan tercipta. 

Dari lima penendang awal masing-masing tim di babak adu penalti, empat sukses dan satu gagal.

Frank Rost lalu maju mengeksekusi tendangan penalti keenam Bremen, dan berhasil mengecoh Oliver Kahn ke arah yang salah. 

Kemudian, Rost memblok sepakan penalti Lothar Matthaeus, dan memastikan Werder Bremen menjadi juara.


____________________

Selain enam kiper yang telah saya sebutkan, ada empat kiper yang turut sukses menjebol gawang lawan dalam babak adu penalti di pertandingan final. 

Tapi, empat kiper yang saya sebutkan berikut bukan penendang penalti penentu timnya juara, karena setelahnya ada pemain lain yang menjadi eksekutor.

Kennedy Mweene (Zambia, final Piala Afrika 2012)

Timnas Zambia pada tahun 2012 membuat heboh dunia sepak bola. Zambia meraih juara Piala Afrika 2012 setelah di final menang adu penalti melawan Pantai Gading ya g diperkuat pemain-pemain top dunia sekelas Didier Drogba, Yaya Toure, Gervinho dan Kolo Toure.

Setelah dalam 120 menit tak ada gol, final Piala Afrika 2012 dilanjutkan dengan adu penalti. Kiper Kennedy Mweene, berhasil menjadi eksekutor kelima Zambia.

Hingga penendang ketujuh, semua pemain Zambia dan Pantai Gading berhasil. Kolo Toure lalu mengambil penalti, tapi diblok oleh Mweene.

Kemudian, eksekusi penalti Zambia yang diambil Rainford Kalaba malah melambung tinggi.

Gervinho penendang penalti kesembilan Pantai Gading, eksekusinya melenceng jauh. Stoppila Sunzu tak menyia-nyiakan penalti Zambia, berhasil mengecoh kiper Boubacar Barry. Zambia menang 8-7 dan sukses juara.

Alain Goumamene (Pantai Gading , final Piala Afrika 1992)

Timnas Pantai Gading meraih gelar juara perdana Piala Afrika di tahun 1992, setelah di final menang adu penalti lawan Ghana. 

Sebelas pemain dari masing-masing tim kebagian menjadi eksekutor. Hanya satu pemain Pantai Gading dan Ghana juga gagal. 

Sepuluh pemain lain berhasil penalti, termasuk kiper Alain Goumamene (Pantai Gading) dan Edward Absah (Ghana) yang merupakan eksekutor kesebelas.

Basile Aka Koumane lalu menendsng penalti untuk kedua kalinya, dan lagi-lagi berhasil mengecoh kiper Ghana, Edward Absah.

Lalu, Anthony Baffoe maju mengambil penalti. Tapi bisa diblok oleh Alain Goumamene. Pantai Gading menang 11-10 di babak tos-tosan, dan menjadi juara Piala Afrika 1992.

Jose Luis Chilavert (Velez Sarsfield, final Copa Libertadores 1994)

Jose Luis Chilavert salah satu kiper tersubur pencetak gol dalam sejarah sepak bola. 

Kiper legendaris timnas Paraguay tersebut sepanjang kariernya pernah membuat 54 gol di waktu normal pertandingan. 

Jose Luis Chilavert/foto: goal.com
Jose Luis Chilavert/foto: goal.com

Salah satu prestasi terbaik yang pernah diraih Chilavert adalah saat mengantarkan klub Argentina, Velez Sarsfield, juara Copa Libertadores 1994

Velez Sarsfield, di final Copa Libertadores 1994 dua kali menghadapi klub Brasil, Sao Paulo, dalam format home away.

Velez Sarsfield menang 1-0 di kandang pada final leg pertama. Di waktu normal leg kedua final, gantian Sao Paulo yang menang 1-0.

Velez Sarsfield kebagian jatah duluan mengeksekusi penalti. Paulinha gagak jadi eksekutor pertama Sao Paulo. 

Lima penendang penalti Velez Sarsfield tak ada yang gagal, sehingga menang 5-3 atas tim tuan rumah. Chilavert sukses menjadi eksekutor penalti kedua bagi timnya.

Jose Ramon Esnaola (Real Betis, final Copa Del Rey 1977)

Pertandingan final Copa Del Rey 1977 di Stadion Vicente Calderon yang dipadati 70 ribu penonton berlangsung seru.

Real Betis dan Athletic Bilbao berbagi skor 2-2 hingga 120 menit pertandingan.

Kiper Real Betis, Jose Ramon Esnaola, tampil cemerlang di babak adu penalti. Esnaola sukses sebagai eksekutor penalti kedelapan timnya 

Jose Esnaola juga memblok tiga tendangan penalti pemain Athletic Bilbao. Real Betis menang 8-7 dalam adu penalti. 

Dalam babak adu penalti final Copa Del Rey 1977, situasi di lapangan masuk kategori bar-bar untuk ukuran pertandingan sepak bola saat ini.

Ada banyak fotografer dan kameraman berseliweran mengerubungi pemain. Suporter dan ofisial tim duduk lesehan di pinggir dan dalam lapangan. Keunikan final Copa Del Rey 1977 dapat Anda tonton di video berikut, 


Itulah daftar kiper yang menjadi penentu gelar juara timnya lewat tendangan sukses di babak adu penalti di pertandingan sepak bola luar negeri yang terdata.

Jika Anda punya informasi tambahan untuk daftar di atas, silakan beritahu di kolom komentar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun