Mohon tunggu...
Yos Mo
Yos Mo Mohon Tunggu... Editor - Tourism worker until 2010; Digipreneur since 2010

you can contact me at bolafanatik(at)Gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Sedih, Inilah 25 Tokoh Musik Indonesia yang Meninggal Dunia di Tahun 2021

4 Januari 2022   20:20 Diperbarui: 4 Januari 2022   21:33 4868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koes Hendratmo salah satu tokoh musik Indonesia yang wafat tahun 2021/foto: Tribunnews.com

Baru tiga hari tahun 2022 berjalan, kabar sedih menghampiri dunia musik Indonesia. Nindy Elesse meninggal dunia setelah sekian lama berjuang melawan kanker yang dideritanya.

Nindy Elesse adalah rocker wanita yang top di era 1990an. "Gelora Cinta" adalah lagu solo Nindy Elesse yang paling terkenal di masanya.

Nindy Elesse pemilik suara husky yang khas juga pernah merilis mega hits berjudul "Kekasih" bersama kelompok 6 Artis JK. 

Kepergian Nindy Elesse di awal tahun ini mengingatkan saya akan gelombang kesedihan yang menerpa insan musik tanah air di tahun 2021.

Sepanjang tahun 2021 ada lebih 20 tokoh musik Indonesia yang meninggal dunia. Sebagian besar dari mereka wafat karena terserang virus Covid-19.

Berikut daftar 25 tokoh musik Indonesia yang meninggal dunia di tahun 2021,

Chacha Sherly

Tragedi menimpa Chacha Sherly di tanggal 4 Januari 2021. Mobil yang dikendarai supir Chacha Sherly mengalami kecelakaan beruntun di jalan tol Semarang-Solo KM 428. 

Chacha yang koma karena benturan keras di kepala akhirnya meninggal di RS Ungaran sehari setelah kecelakaan.

Chacha Sherly adalah mantan personel grup dangdut fenomenal Trio Macan yang terkenal akan aksi panggung atraktif. Chacha yang nama aslinya Yuselly Agus Stevy bergabung dengan Trio Macan dari tahun 2011 hingga 2019.

Saat Chacha masih bergabung, Trio Macan membuat banyak hits yang mengguncang blantika musik tanah air, antara lain "Iwak Peyek", "Oplosan", "Buka Sitik Joss", "Edan Turun."


Marthin Saba & Irvan "Rotor"

Marthin Saba wafat pada tanggal 7 Februari 2021 karena terkena serangan jantung. Marthin Saba adalah vokalis KSP Band. 

Marthin adalah saudara kandung Carlos Saba vokalis band Kahitna. Istri Marthin Saba adalah mantan news anchor terkenal Prita Laura.

KSP (Kelompok Suara Parahyangan) adalah band pop jazz legendaris asal Bandung yang sudah eksis sejak tahun 1978. 

Nama KSP Band melambung tinggi di blantika musik tanah air pada tahun tahun 1997 saat melepas single berjudul "Mimpiku.".

Irvan Sembiring pentolan band metal legendaris ROTOR wafat tanggal 16 Februari 2021.

Irvan Sembiring merupakan gitaris ROTOR yang pernah membuka konser Metallica di Jakarta tahun 1993. 

ROTOR yang sempat mengeluarkan 4 album akhirnya bubar di tahun 1998 karena vokalis dan bassist meninggal dunia akibat narkoba. 

Setelah tak lagi aktif nge-band, Irvan kemudian hijrah menjadi pendakwah.

Rina Gunawan 

Rina Gunawan wafat tanggal 2 Maret 2021 setelah sempat berjuang sembuh dari penyakit Covid-19.

Sosok Rina Gunawan sangat terkenal di era 2000an. Saat itu dia wara-wiri di berbagai program tv nasional membawakan program talkshow dan juga main sinetron.

Karier Rina Gunawan di dunia entertainment berawal dari dunia musik ketika membuat album "Yudi" di tahun 1996. Rina Gunawan kemudian melepas album "Semalam Kau di Mana" di tahun 1999 yang melambungkan namanya.

Setelah tidak aktif lagi tampil di tv, Rina Gunawan dan suaminya Teddy Syah membuat wedding organizer. 

Hubert Henry 'Boomerang' 

Kabar duka datang dari dunia musik rock tanah air pada tanggal 24 April 2021. 

Hubert Henry Limahelu bassist dan juga pendiri band rock legendaris Boomerang meninggal dunia karena pembuluh darah di kepalanya pecah.

Hubert Henry satu-satunya personel asli Boomerang yang tetap setia memperkuat band besar tersebut hingga akhir hayatnya. 


Sebanyak 15 album dirilis Hubert Henry bersama Boomerang. "Xtravaganza" yang dirilis tahun 2000 merupakan album tersukses Boomerang yang menghasilkan banyak hits. 

Duka Cita di Bulan Juni 2021

Fuad Alkhar yang dikenal dengan perannya sebagai Wan Abud wafat pada tanggal 18 Juni karena Covid-19. 

Wan Abud sosok ikonik di blantika musik dangdut era 1990an. Wan Abud terkenal karena aksi jenakanya mendampingi Cucu Cahyati dalam lagu hits "Mabuk Judi', "Penonton", "Sawer."

Steven Nugraha Kaligis wafat tanggal 22 Juni karena sakit gagal ginjal yang sudah diidapnya selama empat tahun. 

Steven Kaligis yang akrab dipanggil "Tepeng" adalah vokalis band reggae ternama Steven & Coconut Treez.

Nama Steven & Coconut Treez terkenal setelah merilis album "The Other Side" yang menghasilkan lagu reggae ikonik "Welcome to My Paradise" dan "Bebas Merdeka."


Gitaris kawakan Aria Baron Arafat Suprayogi wafat tanggal 29 Juni akibat Covid-19. 

Baron merupakan pendiri band GIGI. Dia keluar dari GIGI setelah membuat dua album.


Aria Baron sempat menjadi guest player di album band Yovie & Nuno, kemudian membentuk band Baron & Soulmates 

Gelombang Covid Bulan Juli 2021

Drummer veteran Benny Mustafa Van Diestz wafat karena masalah jantung pada tanggal 2 Juli. 

Benny Mustafa yang berkarier sejak tahun 1960an pernah menjadi penggebuk drum Ireng Maulana All Stars mengisi acara musik legendaris "Berpacu Dalam Melodi."

Dua hari setelah Benny Mustafa tiada, drummer legendaris lainnya M.Sani berpulang ke Rahmatullah.

M.Sani adalah penggebuk drum terkenal era 1960-70an yang mengisi album puluhan penyanyi top masa itu. 

M.Sani juga bagian dari formasi awal Favourit's Group yang salah satu vokalisnya adalah Mus Mulyadi. Lagu "Angin Malam" yang kemudian dicover oleh Broery Marantika adalah karya Favourit's Group paling terkenal.


Beben Supendi Mulyana sosok yang sangat dihormati di kalangan penggemar musik jazz tanah air. Beben Jazz meninggal dunia 5 Juli 2021 karena Covid-19.

Beben Jazz yang juga berprofesi sebagai seorang dosen adalah abang kandung Dik Doank. Istri Beben adalah mantan personel grup Dewi Dewi, Inna Kamarie.

Akhman Ismail yang akrab dipanggil 'Maman' wafat tanggal 7 Juli karena terpapar Covid-19. Maman adalah mantan vokalis Audiensi Band yang dulu wara-wiri tampil di berbagai program tv nasional.

Band Dadali berduka cita mendalam di bulan Juli 2021 karena dua personel meninggal dalam waktu yang berdekatan.

Yuda gitaris Dadali meninggal dunia 7 Juli karena asam lambung dan sesak nafas. Rixx keyboardis Dadali wafat tanggal 13 Juli karena Covid-19. 

Dadali yang kini tersisa 4 personel, berhasil jadi salah satu band Melayu papan atas setelah merilis album "Di Saat Aku Mencintaimu" pada tahun 2010.

Pedangdut Neneng Anjarwati wafat tanggal 14 Juli karena Covid-19. 

Neneng Anjarwati dikenal lewat berbagai lagu remix disco dangdut yang dinyanyikannya, salah satunya adalah "Pestamu Dukaku."

Promotor musik Tommy Pratama meninggal dunia tanggal 16 Juli 2021 karena Covid-19. 

Tommy Pratama semasa hidupnya sering mendatangkan musisi internasional untuk konser di Indonesia, antara lain Air Supply, Deep Purple, Extreme, Iron Maiden, Scorpions, Toto.

Andre Manika meninggal saat tidur tanggal 29 Juli. Andre Manika penyanyi dan penulis lagu yang merupakan abang kandung dari Katon Bagaskara dan Nugie.

Karier Andre Manika sebagai penyanyi solo memang tidak begitu sukses. Namun, lagu ciptaannya "Negeri Di Awan" dan "Cinta Selembut Awan" menjadi hits besar setelah dinyanyikan oleh Katon Bagaskara.


Elly Kasim

Penyanyi legendaris Elly Kasim yang terkenal dengan lagu-lagu Minang yang dibawakannya wafat di usia 76 tahun pada tanggal 25 Agustus 2021.

Elly Kasim sepanjang hayat sudah melepas lebih dari 100 album yang sebagian besar merupakan lagu-lagu khas Minangkabau.

Dukacita Bulan September 2021

Eben gitaris dan pendiri band metal legendaris Burgerkill wafat tanggal 3 September. Eben yang nama aslinya Aris Tanto meninggal dunia karena serangan jantung.

Eben salah satu sosok paling berpengaruh dalam skena musik metal di tanah air. Berkat kegigihannya Burgerkill sukses menjadi band metal yang disegani di kancah internasional.


Tiga hari setelah Eben tiada, Medi gitaris band Suckerhead meninggal dunia karena stroke mendadak. Suckerhead salah satu band pionir genre metal di Indonesia.

Medi Suckerhead yang nama aslinya Sumedi Sumarno berkawan akrab dengan saya di Facebook. Sebelum pandemi, saya sempat mendokumentasikan aksi panggung almarhum Medi dalam salah satu gigs rock di TMII.

Pembawa acara musik legendaris Koes Hendratmo wafat tanggal 7 September 2022, diduga karena serangan jantung.

Koes Hendratmo dikenal sebagai pembawa kuis musik ikonik "Berpacu Dalam Melodi". Beliau juga sempat merilis beberapa album musik.

Oddie Agam

Oddie Agam musisi top era 1980-90an wafat di RS Persahabatan Jakarta tanggal 27 Oktober 2021 karena sakit ginjal.

Almarhum Oddie Agam banyak menciptakan lagu hits sepanjang kariernya, antara lain "Surat Cinta" dan "Logika" yang dinyanyikan Vina Panduwinata. 

Lagu "Antara Anyer dan Jakarta" yang dipopulerkan Sheila Majid, "Anak Sekolah" yang dinyanyikan Chrisye, karya Oddie Agam lainnya yang jadi hits besar.

Oddie Agam pernah pula berduet dengan Dewi Yull dan menghasilkan lagu hits "Kesempatan."


Bens Leo 

Pengamat musik Benedictus Hadi Utomo yang dikenal dengan nama Bens Leo wafat tanggal 29 November 2021 akibat Covid.

Selain menjadi wartawan musik, almarhum Bens Leo pernah memproduseri album "Cerita Cinta" band Kahitna. 

Wafatnya Bens Leo pernah menjadi topik pilihan di Kompasiana. Kumpulan kisah lengkap Bens Leo semasa hidup dapat Anda baca di Kompasiana pada link ini. 

Idang Rasjidi & Imam S. Arifin

Musisi jazz senior Idang Rasjidi wafat tanggal 4 Desember 2021 karena penyakit komplikasi jantung dan ginjal.

Idang Rasjidi merintis karier musiknya sejak era 1970an, sempat bergabung dengan Abadi Soesman Band.

Saya terakhir kali berjumpa oom Idang dua hari sebelum hari Natal 2019 di MBloc Space. Saat itu beliau menjadi salah satu narasumber bincang-bincang tentang musik yang dipandu oleh Glenn Fredly.

Pedangdut senior Imam S. Arifin meninggal dunia 17 Desember. Semasa hidupnya pernah menghasilkan lagu dangdut hits seperti "Jandaku" dan "Menari di Atas Luka "

Sayangnya, karier Imam S. Arifin hancur di masa tua karena dia terjerat narkoba yang membuatnya beberapa kali masuk penjara.

Imam S.Arifin yang pernah berduet dengan mantan istrinya Nana Mardiana menghasilkan hits "Jangan Tinggalkan Aku", baru saja bebas dari rutan di bulan November 2021.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun