Beberapa pebulu tangkis wanita Indonesia sudah masuk dalam kategori legenda dengan berbagai prestasi juara yang mereka capai.Â
Dari sekian banyak pemain bulu tangkis wanita legendaris Indonesia hanya ada satu nama yang mengukir prestasi fenomenal meraih tiga medali Kejuaraan Dunia di tiga sektor kategori berbeda, yaitu Verawaty Fadjrin.
Puncak kegemilangan performa Verawaty Fadjrin terjadi pada tahun 1980.Â
Wanita kelahiran 1 Oktober 1957 tersebut sukses menjadi juara dunia tunggal putri 1980 yang berlangsung di Istora Senayan setelah di final menang atas rekan senegara Ivana Lie.Â
Verawaty Fadjrin yang punya postur tubuh tinggi besar 176 cm juga merengkuh medali perak Kejuaraan Dunia 1980 di nomor ganda putri bersama pasangannya Imelda Wiguna.Â
Verawaty/Imelda kalah di final Kejuaraan Dunia 1980 melawan ganda putri Inggris, Nora Perry/Jane Webster.Â
Verawaty yang menikah dengan Fadjriansyah Biduin Aham pada tahun 1979, sempat vakum dari dunia perbulu tangkisan dari tahun 1983 hingga 1985.
Alasan Verawaty vakum adalah karena melahirkan dan mengurus anak semata wayangnya  Fidyan Dini. Kelak Fidyan "Yandi" Dini menjadi pemain bola basket top yang pernah memperkuat timnas Indonesia di ajang FIBA Asia.
Verawaty Fadjrin setelah comeback main badminton ternyata mampu mengukir prestasi gemilang.
Dia menjadi pahlawan penentu kemenangan tim Indonesia di ajang Piala Sudirman 1989.Â
Verawaty Fadjrin yang turun di nomor ganda campuran bersama Eddy Hartono tampil di pertandingan kelima final Piala Sudirman 1989, dan menang atas ganda Korea Selatan, Park Joo Bong/Chung So Young.
Hingga sekarang itulah satu-satunya prestasi juara tim Indonesia di Piala Sudirman.Â
Pada tahun 1989 itu pula Eddy Hartono/Verawaty Fadjrin tembus final Kejuaraan Dunia. Sayangnya Eddy/Verawaty kalah oleh Park Joo Bong/Chung Myung Hee.Â
Satu emas dan dua perak Kejuaraan Dunia dari nomor tunggal putri, ganda putri, ganda campuran, yang diperoleh Verawaty Fadjrin, tidak ada pemain badminton wanita Indonesia lainnya yang sanggup menyamai.
Prestasi luar biasa lainnya yang dibuat Verawaty Fadjrin adalah juara ganda campuran Piala Dunia 1986, juara Asia ganda putri 1988, medali emas ganda putri Asian Games 1978, juga 11 medali emas SEA Games dari tahun 1977 hingga 1989.
Dia juga memenangkan gelar juara turnamen bergengsi di sektor tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran, seperti,All England Open, Indonesia Open, China Open, Denmark Open, Malaysia Open, serta World Grand Prix Finals.Â
Verawaty Fadjrin memutuskan pensiun main pada tahun 1990. Usai gantung raket, dia sempat dipercaya sebagai pelatih pelatnas PBSI.Â
Verawaty yang sempat terjun ke dunia politik, pada tahun 2018 dipercaya sebagai pembawa obor Asian Games Jakarta-Palembang dari kalangan mantan atlet Indonesia.
Hari ini, 21 November 2021, Verawaty Fadjrin tutup usia karena penyakit kanker yang diidapnya. Beliau meninggal dunia di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta, dan akan dikebumikan di TPU Tanah Kusir.Â
Masyarakat Indonesia sontak mengucapkan duka mendalam karena kehilangan sosok pahlawan bulu tangkis yang telah berulang kali mengharumkan nama bangsa di ajang internasional.Â
Presiden Joko Widodo pun turut mengucapkan duka cita dengan mengunggah momen manis saat estafet api obor Asian Games kepada mendiang Verawaty Fadjrin.
Selamat jalan legenda Verawaty Fadjrin. Jasamu dan prestasimu akan abadi selamanya dalam sejarah kejayaan olahraga Indonesia.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI