Dia menjadi pahlawan penentu kemenangan tim Indonesia di ajang Piala Sudirman 1989.Â
Verawaty Fadjrin yang turun di nomor ganda campuran bersama Eddy Hartono tampil di pertandingan kelima final Piala Sudirman 1989, dan menang atas ganda Korea Selatan, Park Joo Bong/Chung So Young.
Hingga sekarang itulah satu-satunya prestasi juara tim Indonesia di Piala Sudirman.Â
Pada tahun 1989 itu pula Eddy Hartono/Verawaty Fadjrin tembus final Kejuaraan Dunia. Sayangnya Eddy/Verawaty kalah oleh Park Joo Bong/Chung Myung Hee.Â
Satu emas dan dua perak Kejuaraan Dunia dari nomor tunggal putri, ganda putri, ganda campuran, yang diperoleh Verawaty Fadjrin, tidak ada pemain badminton wanita Indonesia lainnya yang sanggup menyamai.
Prestasi luar biasa lainnya yang dibuat Verawaty Fadjrin adalah juara ganda campuran Piala Dunia 1986, juara Asia ganda putri 1988, medali emas ganda putri Asian Games 1978, juga 11 medali emas SEA Games dari tahun 1977 hingga 1989.
Dia juga memenangkan gelar juara turnamen bergengsi di sektor tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran, seperti,All England Open, Indonesia Open, China Open, Denmark Open, Malaysia Open, serta World Grand Prix Finals.Â
Verawaty Fadjrin memutuskan pensiun main pada tahun 1990. Usai gantung raket, dia sempat dipercaya sebagai pelatih pelatnas PBSI.Â
Verawaty yang sempat terjun ke dunia politik, pada tahun 2018 dipercaya sebagai pembawa obor Asian Games Jakarta-Palembang dari kalangan mantan atlet Indonesia.
Hari ini, 21 November 2021, Verawaty Fadjrin tutup usia karena penyakit kanker yang diidapnya. Beliau meninggal dunia di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta, dan akan dikebumikan di TPU Tanah Kusir.Â