Mohon tunggu...
Yos Mo
Yos Mo Mohon Tunggu... Editor - Tourism worker until 2010; Digipreneur since 2010

you can contact me at bolafanatik(at)Gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Slot Final Indonesia Masters 2021 Didominasi Pebulu Tangkis Jagoan Istora

20 November 2021   20:35 Diperbarui: 20 November 2021   20:51 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Minions empat kali beruntun tembus final Indonesia Masters/foto: humas PBSI

Jumlah slot final Indonesia Masters 2021 didominasi oleh pebulu tangkis jagoan yang berprestasi gemilang di Istora Senayan. 

Ada 5 mantan juara dan finalis Istora Senayan akan tampil di final Indonesia Masters 2021 yang berlangsung di Bali International Convention Center, Nusa Dua, 

Ganda putra andalan tuan rumah, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya, akhirnya sukses lolos ke final Indonesia Masters tahun ini. 

Marcus/Kevin menang rubber set atas wakil Malaysia, Ong Yew Sin/ Teo Ee Yi.

Minions membuat rekor empat kali beruntun tembus final Indonesia Masters. Mereka sukses hattrick juara di Indonesia Masters 2018, 2019, 2020, yang berlangsung di Istora Senayan.

Duet Minions Marcus/Kevin sempat keteteran di game pertama sehingga dimenangkan oleh Ong/Teo dengan skor 21-18. 

Game pertama ditandai dengan insiden teknologi hawk-eye ngaco dalam membuat keputusan yang merugikan pasangan Indonesia dalam posisi 20-18.

Marcus/Kevin mampu bangkit di dua game berikutnya dengan lebih banyak menyerang ke sisi Teo Ee Yi, sehingga menang 21-17, 21-11. 

Marcus/Kevin di final besok akan ditantang ganda Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.

Minions di atas kertas lebih diunggulkan sebagai juara karena dalam 10 pertemuan sebelumnya selalu menang atas Hoki/Kobayashi. 

Namun pada pertemuan kali ini bakal tidak mudah bagi Marcus dan Kevin. 

Hoki dan Kobayashi sedang dalam grafik permainan yang cemerlang, sebulan lalu juara di Denmark Open Super 1000.

Final tunggal putra mempertemukan dua pebulu tangkis yang pernah juara di Istora Senayan, Kento Momota dan Anders Antonsen. 

Kento Momota pernah merjadi juara Indonesia Open 2015 dan 2018. Sedangkan Anders Antonsen memenangkan titel juara Indonesia Masters 2019. 

Antonsen dan Momota berjumpa kembali di final Indonesia Masters/foto: badmintoneurope.org
Antonsen dan Momota berjumpa kembali di final Indonesia Masters/foto: badmintoneurope.org

Antonsen saat juara Indonesia Masters 2019 di final mengalahkan Momota. Itu satu-satunya kemenangan Antonsen atas Momota hingga saat ini dari enam kali pertemuan. 

Antonsen juga tembus final Indonesia Masters 2020 di Istora, tapi kalah oleh pemain jagoan tuan rumah, Anthony Ginting. 

Final ganda campuran mempertemukan wakil Thailand, Dechapol/Sapsiree, dengan andalan Hong Kong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet. 

Rekor pertemuan seimbang 1-1. Hal yang menarik, dua pertemuan itu berlangsung di Istora Senayan, Jakarta.

Dechapol/Sapsiree memenangkan duel pertama versus Tang/Tse di babak pertama Indonesia Open 2018 yang berlangsung pada bulan Juli.

Tang Chun Man & Tse Ying Suet pernah meraih perak Asian Games di Istora Jakarta/foto: bwfbadminton.com
Tang Chun Man & Tse Ying Suet pernah meraih perak Asian Games di Istora Jakarta/foto: bwfbadminton.com

Tang/Tse sebulan kemudian sukses melakukan balas dendam mengalahkan Dechapol/Sapsiree di perempat final ganda campuran Asian Games 2018. 

Tang/Tse akhirnya berhasil meraih medali perak Asian Games buat Hong Kong.

Tren permainan ganda campuran Thailand sedang cemerlang sepanjang tahun ini. 

Dechapol/Sapsiree: foto: bangkokpost.com
Dechapol/Sapsiree: foto: bangkokpost.com

Dechapol/Sapsiree sudah menjalani lima pertandingan final di tahun 2021, yaitu Yonex Thailand Open, Toyota Thailand Open Super, BWF World Tour Finals Bangkok, Denmark Open, dan Hylo Open.

Empat gelar juara sudah diraih Dechapol/Sapsiree. Mereka hanya kalah di final Denmark Open.

Namun, Sapsiree gagal mencapai final ganda putri Indonesia Masters 2021.

 Sapsiree dan rekan duetnya Puttita Supajirakul menyerah dalam pertandingan sengit melawan wakil Jepang, Nami Matsuyama/Chiharu Shida.

Nami/Chiharu di final nanti berhadapan dengan ganda putri Korea Selatan, Jeong Na Eun/Kim Hye Jeong. Ini pertemuan perdana bagi kedua pasangan tersebut.

Final tunggal putri mempertemukan unggulan pertama dari Jepang, Akane Yamaguchi, dengan unggulan 4 asal Korsel, An Se-young.

Rekor pertemuan, Akane unggul tipis 4+3 atas An Se-young. 

Akane Yamaguchi sedang on fire. Ini menjadi final ketiganya dalam tiga turnamen terakhir yang diikutinya. Dia pada bulan Oktober lalu menjadi juara di Denmark Open dan French Open.

Akane yang tipe permainannya lincah seperti bola bekel salah satu pemain jagoan di Istora Senayan. Dia pernah menjadi juara Indonesia Open 2019 setelah di final menang atas PV Sindhu. 

Akane Yamaguchi versus An Se-young/ kolase foto BWF Badminton
Akane Yamaguchi versus An Se-young/ kolase foto BWF Badminton

Sedangkan An Se-young terakhir kali tampil di final pada ajang Denmark Open sebulan lalu melawan Akane. 

Namun An Se-young mengalani cedera pada set ketiga sehingga mundur yang membuat Akane Yamaguchi jadi juara. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun