Filipina juara umum SEA Games edisi terakhir tahun 2019, sukses menjadi kontingen terbaik dari kawasan Asia Tenggara di Olimpiade 2020 Tokyo.Â
Filipina yang meraih satu emas dari angkat besi, 2 perak dan 1 perunggu dari tinju, posisinya di klasemen medali di atas Indonesia yang cuma raih 1 emas, 1 perak, 3 perunggu.Â
Thailand negara kawasan ASEAN dengan perolehan medali terbaik di Olimpiade 2016 Rio De Janeiro, hanya bisa dapat 1 emas dan 1 perunggu di Tokyo.Â
Sedangkan Malaysia cuma gaet 1 perak, dan 1 perunggu di Olimpiade Tokyo.Â
Prestasi negara kawasan Asia Tenggara di Olimpiade 2020 menurun dibandingkan edisi sebelumnya, kecuali Filipina.Â
 Vietnam dan Singapura yang kebagian emas di Olimpiade 2016 tak bisa dapat medali di olimpiade tahun ini.Â
Berikut daftar lengkap atlet Asia Tenggara peraih medali Olimpiade Tokyo 2020,
FILIPINA [1 Emas, 2 Perak, 1 Perunggu]
LIfter wanita, Hidilyn Diaz, mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai atlet Filipina pertama yang raih medali emas olimpiade.Â
Hidilyn Diaz sumbang medali emas buat Filipina pada tanggal 26 Juli lalu di kelas 55 kg angkat besi.Â
Rekor baru olimpiade dibuat Hidilyn di angkatan clean and jerk 127 kg, dan angkatan total 224 kg.
Trio petinju kemudian menambah medali buat Filipina di bulan Agustus.
Diawali oleh petinju wanita Nesthy Petecio yang raih perak di kelas bulu. Nesthy Petecio di final kalah melawan petinju Jepang, Sena Irie.Â
Eumir Marcial kemudian menyumbang perunggu buat Filipina dari nomor tinju kelas menengah putra.Â
Petinju Carlo Paalam yang tampil di kelas terbang putra penyumbang medali terakhir Filipina di Olimpiade 2020. Paalam dapat perak setelah di final kalah oleh wakil Britania Raya, Galal Yafai.
Pencapaian 1 medali emas, 2 perak, 1 perunggu, merupakan prestasi terbaik Filipina di Olimpiade sejak ikut serta pada tahun 1924. Filipina tempati ranking 50 klasemen umum medali.
INDONESIA [1 Emas, 1 Perak, 3 Perunggu]
Jumlah medali Indonesia tahun ini lebih banyak dibandingkan Olimpiade 2016. Tapi prestasi Indonesia menurun karena jumlah medali perak berkurang satu.Â
Windy Cantika Aisah yang tampil di lomba angkat besi putri 49 kg pada tanggal 24 Juli menjadi penyumbang medali pertama bagi Indonesia di Olimpiade Tokyo.
Windy tampil apik membuat total angkatan seberat 194 kg. Selisih 13 kg dari dari peringkat ke-4 Fang Wang Lin.Â
Sehari berselang Eko Yuli Irawan membaut sejarah sebagai atlet Indonesia pertama yang raih medali beruntun di empat olimpiade berbeda.
Eko Yuli yang tampil di kelas 61 kg membuat total angkatan 302 kg.Â
Rahmat Erwin Abdullah membuat kenutan besar pada tanggal 28 Juli.Â
Rahmat yang tak diunggulkan karena hanya tampil di kategori 'B' kelas 73 kg, bisa raih perunggu karena jumlah angkatannya sangat besar, yakni 342 kg.
Medali emas akhirnya bisa digaet Indonesia pada tanggal 2 Agustus siang hari, lewat kemenangan bersejarah duet Greysia Polii dan Apriyani Rahayu.
Greysia/Apriyani yang bukan pemain unggulan di final mengalahkan ganda putri China, Chen Qingchen/Jia Yifan.
Sore harinya giliran Anthony Sinisuka Ginting yang menyumbang medali perunggu olimpiade dari nomor bulu tangkis tunggal putra.
Ginting gaet perunggu usai mengalahkan pemain Guatemala, Kevin Cordon.Â
Hasil 1 emas, 1 perak, 3 perunggu, membuat kontingen Indonesia tempati urutan 55 klasemen umum medali Olimpiade Tokyo.Â
THAILAND [1 Emas, 1 Perunggu]
Thailand meraih emas satu-satunya lewat atlet taekwondo putri, Panipak Wongpattanakit. Jumlah emas Thailand berkurang satu dibandingkan olimpiade sebelumnya.Â
Panipak yang merupakan juara dunia taekwondo di final olimpiade kelas 49 kg kalahkan wakil Spanyol, Adriana Cerezo.
Medali perunggu Thailand disumbangkan oelh petinju wanita Sudaporn Seesande yang tampil di kelas ringan.Â
MALAYSIA [1 Perak, 1 Perunggu]
Negara jiran Malaysia masih belum berhasil rebut emas olimpiade. Prestasi mereka tahun ini juga menurun. Malaysia di olimpiade 2016 bisa dapat 4 perak dan 1 perunggu.
Medali pertama Malaysia di Olmpiade Tokyo dihasilkan oleh pemain bulu tangkis ganda putra, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.Â
Aaron/Soh dalam perebutan medali perunggu kandaskan perlawanan wakil Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Aksi Azizulhasni Awang di final balap sepeda track, 8 Agustus, menjadi penutup kiprah atlet dari Asia Tenggara di Olimpiade 2020, Tokyo.
Azizulhasni Awang sukses rebut perak buat Malaysia. Dia hanya kalah cepat dari wakil Britania Raya, Jason Kenny, yang meraih emas ketujuh di olimpiade. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H