Saya baru saja pagi tadi menonton video YouTube yang menceritakan kegiatan pak Harmoko saat ini. Judul videonya "Hari-Hari Omong Harmoko."
Di video tersebut Harmoko menceritakan hobby-nya nonton wayang. Tokoh wayang favoritnya Gunungan. Dia juga sempat bercerita tantang tokoh Dasamuka.
Mantan Menteri Penerangan era Orde Baru itu sembari berbicara menertawakan istilah "Hari-hari Omong Kosong" yang mengejek dirinya.
Dia juga memberi jawaban alasan dirinya dulu sering berucap, 'menurut petunjuk bapak Presiden."
Harmoko salah satu menteri populer di era Orba. Hanya Moerdiono, Ali Alatas, BJ Habibie dan LB Moerdani, menteri Orba yang tingkat popularitas menyamai Harmoko di era 1980-90an.
 Harmoko terkenal karena acara Kelompencapir yang digagasnya. Serta Safari Ramadan politik untuk mendongkrak simpati rakyat kepada Partai Golkar.
Tiga tindakan Harmoko bakal dikenang sebagai pemicu tumbangnya Orba.
Pertama, saat dia membredel tiga media ternama yang terkenal keras mengkritik pemerintah Orba, yaitu Tempo, tabloid Detik, dan Editor.
Kedua, Harmoko yang posisinya sebagai ketua Golkar memaksa Soeharto untuk maju kembali sebagai Presiden RI. Padahal pak Harto sudah sempat berpikiran untuk mundur tak mau naik lagi jadi presiden, karena fisik sudah mulai menua.
Ketiga, Harmoko selaku ketua DPR/MPR meminta Soeharto mundur dari jabatan Presiden pasca kerusuhan besar di seantero Indonesia pada bulan Mei 1998.