Mohon tunggu...
Yos Mo
Yos Mo Mohon Tunggu... Musisi - Kompasiana

ready to finish in a month maybe in 1001 or 1010

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Indonesia Incar Juara Umum All England Sebelum Badminton Internasional Dijeda

15 Maret 2020   05:38 Diperbarui: 15 Maret 2020   05:40 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tai Tzu Ying dan Chen Yufei [foto- bwfbadminton.com]

Indonesia incar juara umum All England Open 2020 Super 1000 sebelum pertandingan badminton internasional dijeda selama tiga pekan, berkat kesuksesan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti lolos ke babak final.

Badminton World Federation (BWF) kemarin secara resmi mengumumkan ditundanya lima turnamen elit yang berlangsung di sisa bulan Maret ini, yakni Swiss Open, India Open, Malaysia Open, Orleans Masters dan Singapore Open. Ini sebagai antisipasi BWF terhadap wabah Coronavirus yang sekarang menyebar di banyak negara.

Minion Kevin & Marcus [foto-badmintalk.com]
Minion Kevin & Marcus [foto-badmintalk.com]
Marcus/Kevin lolos ke final All England 2020 setelah menang 21-18 21-13 atas ganda putra Taiwan, Lee Yang/Wang Chi Lin.

Bagi pasangan yang akrab dijuluki "Minion" tersebut, ini pengalaman ketiga mereka menembus final All England. Minion sukses menjadi juara di tahun 2017 dan 2018.

Duet Minion bakal tidak mudah merebut juara yang ketiga kalinya di turnamen ini. Minion di final berjumpa ganda Jepang yang selama ini menjadi momok menakutkan, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.

Endo/Watanabe menang terus dalam lima pertemuan terakhir melawan Marcus/Gideon.

Namun, Jepang belum pernah memiliki juara ganda putra di All England. Hiroyuki Endo punya sejarah buruk kalah tiga kali di final All England pada tahun 2013, 2014, 2016 bersama mantan rekan duetnya Kenichi Hayakawa.

Melati dan Praveen [foto- badmintonindonesia.org]
Melati dan Praveen [foto- badmintonindonesia.org]

Praveen/Melati tembus final All England berkat keberhasilan mereka mengalahkan wakil tuan rumah Inggris, Marcus Ellis/Lauren Smith, lewat pertarungan alot yang berakhir dengan skor 21-15 21-23 21-11.

Duet PraMel di final berhadapan dengan ganda campuran Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.

PraMel ungggul 3-2 dalam pertemuan sebelumnya melawan Dechapol/Sapsiree. Perjumpaan terakhir di French Open 2019 dimenangkan Praveen/Melati yang akhirnya menjadi juara turnamen itu.  

Indonesia punya sejarah juara ganda campuran di All England, sedangkan Thailand tidak. Praveen Jordan pernah menjuarai turnamen bulu tangkis prestisius ini di tahun 2016 bersama pasangan lamanya Debby Susanto.

Duet legendaris Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir naik podium juara All England tiga kali beruntun pada tahun 2012, 2013, 2014. Christian Hadinata/Imelda Wiguna pionir juara ganda campuran Indonesia di All England tahun 1979.

Sedangkan Thailand hanya pernah menjadi runner up ganda campuran All England di tahun 2011, saat Sudket Prapakamol/Saralee Thungthongkam kalah di final melawan pasangan China Xu Chen/Ma Jin.

China, Chinese Taipei dan Jepang juga berpeluang menjadi juara umum All England Open 2020. Ganda putri Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, di final ditantang ganda China, Du Yue/Li Yinhui, yang baru pertama kali tembus final turnamen Super 1000.

Yuki Fukushima dan Sayaka Hirota [foto- bwfbadminton.com]
Yuki Fukushima dan Sayaka Hirota [foto- bwfbadminton.com]

Statistik pertemuan sebelumnya, Yuki/Sayaka unggul 4-3 atas Yue/Yinhui. Dalam pertandingan final All England dua tahun lalu, Fukushima/Hirota kalah oleh ganda Denmark, Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen.

Final tunggal putri mempertemukan pemain ranking 1-2 dunia saat ini, Chen Yufei dan Tai Tzu Ying.

Tai Tzu Ying dan Chen Yufei [foto- bwfbadminton.com]
Tai Tzu Ying dan Chen Yufei [foto- bwfbadminton.com]

Tai Tyu Ying (TTY) mencatatkan rekor empat kali beruntun tembus final All England. Pemain putri  Chinese Taipei tersebut di final All England 2017 menang atas Ratchanok Intanon. Setahun kemudian TTY juara lagi setelah di final ungguli Akane Yamaguchi.

Tahun 2019, TTY gagal membuat hattrick juara All England karena di final dikalahkan pemain muda China, Chen Yufei. Karenanya, final tunggal putri All England 2020 bakal seru untuk disaksikan.

Final tunggal putra mempertemukan unggulan 1-2, Chou Tien Chen dan Viktor Axelsen. Head to head, Axelsen unggul telak 9-2 atas Tien Chen.

Viktor Axelsen dan Chou Tien Chen [foto- bwfbadminton.com]
Viktor Axelsen dan Chou Tien Chen [foto- bwfbadminton.com]

Viktor "Viggo" Axelsen di final All England 2019 kalah oleh Kento Momota. Sementara Chou Tien Chen pemain tunggal putra Chinese Taipei pertama yang menembus final turnamen ini.

Keseruan lima pertandingan final turnamen bulu tangkis legendaris All England Open Super 1000 dapat Anda saksikan melalui siaran langsung TVRI, pada Minggu malam (15/3), mulai pukul 19.00 WIB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun