Kekuatan timnas Kolombia saat ini cukup kuat, karena punya banyak pemain muda yang kariernya sedang mengkilap di kompetisi Eropa. Duvan Zapata (Atalanta), Davinson Sanchez (Tottenham Hotspur), Yerry Mina (Everton), beberapa pemain muda Los Cafeteros yang siap membawa negaranya menjadi kampiun Copa America.
Jepang untuk kedua kalinya bakal tampil di Copa America. Sebelumnya Jepang pernah menjadi tim undangan dalam Copa America tahun 1999. Hasilnya, tim 'Samurai Biru' Jepang tersingkir di fase grup, dua kali kalah dan sekali seri.
Pasca menjadi runner-up Piala Asia lima bulan lalu, Jepang telah menjalani 4 pertandingan persahabatan. Hasilnya tidak jelek-jelek amat. Jepang menang atas Bolivia dan El Salvador, seri dengan Trinidad Tobago, dan kalah tipis 0-1 lawan Kolombia.Â
Kans Jepang sangat kecil untuk lolos dari fase grup Copa America 2019. Jepang bakal berhadapan dengan juara bertahan Chile, tim kuat Uruguay, dan Ekuador, dalam pertandingan grup C Copa America 2019.
Qatar hanya sekali melangsungkan pertandingan persahabatan pasca juara Piala Asia. Sepekan silam Qatar takluk 0-2 menghadapi Brasil yang ditandai insiden cederanya Neymar.Â
Qatar bakal sulit menghindar dari kekalahan dalam duel menghadapi Argentina dan Kolombia, dua tim kuat di grup B Copa America 2019. Kans Qatar untuk lolos dari fase grup Copa America terbuka apabila mampu mengalahkan Paraguay.Â
PELUANG 5 NEGARA PESERTA LAINNYA
Peru, Ekuador dan Paraguay berpeluang lolos dari perempat final Copa America 2019 dengan status sebagai runner-up atau peringkat ketiga terbaik di fase grup. Minim pemain top, membuat Peru, Ekuador dan Paraguay bakal kesulitan untuk bisa terus lanjut hingga ke partai final.
Bolivia dan Venezuela, dua tim terlemah di Amerika Selatan, saat saling berhadapan harus berjuang meraih kemenangan demi mengincar slot peringkat ketiga grup A. Realistis saja, potensi menang Bolivia dan Venezuela sangat kecil saat menghadapi dua kontestan grup A lainnya, Brasil dan Peru. Â Â