Air mataku tertumpah mengetahui kabar memilukan yang menimpa Melinda Zidemi gadis asal Nias yang cantik ini. Melinda ditemukan tewas disemak-semak dalam kondisi mengenaskan. Dia menjadi korban pembunuhan dan kekerasan seksual yang dilakukan oleh para PELAKU BIADAB.
Kisah tragis yang menimpa Melinda Zidemi berawal saat dia naik motor bersama seorang anak kecil umur 9 tahun. Mereka sedang pulang belanja keperluan dapur dari pasar.
Saat dalam perjalanan menuju mess karyawan di area perkebunan sawit, Melinda dan anak kecil temannya dihadang oleh beberapa orang tidak dikenal dengan cara kayu dibuat melintang dijalan. Sehingga motor mereka berhenti. Beberapa orang laki-laki tidak dikenal yang memakai penutup wajah itu langsung mengikat tangan Melinda Zidemi dan anak kecil temannya.
Motor dan korban Melinda langsung dibawa pergi dengan mulut disumpal pakai kain. Sedangkan anak kecil itu pingsan dengan luka di punggung dan leher karena dicekik oleh pelaku, lantas ditinggalkan ditengah kebun sawit dalam kondisi terikat pakai jaket.Â
Anak kecil berinisial N yang terikat itu kemudian sadar dari pingsannya sekitar jam 10 malam. Dia berhasil melepaskan ikatan tangan dan kakinya, lantas berjalan kaki sejauh 1 KM lebih meminta pertolongan ke rumah penduduk terdekat.
Warga sekitar lalu mencari keberadaan Melinda Zidemi. Jenazah Melinda akhirnya ditemukan warga sekitar di Areal PT PSM Divisi III Blok F19, Sungai Baung, Bukit Batu, Ogan Komelir Iring, Palembang, pada Selasa 26 Maret 2019, pukul 04.30 WIB.
Kondisi jenazah korban sangat menggenaskan. Pelaku menyembunyikan mayat korban di semak belukar. Warga dan polisi kemudian membawa mayat Melinda ke RS Bhayangkara Palembang untuk diotopsi.
Melinda Zidemi dikenal ramah dan baik kepada warga sekitar. Dia baru saja lulus dari sekolah teologi di Palembang 6 bulan lalu. Korban ditugaskan bersama 5 orang lain untuk pelayanan di salah satu gereja di Sungai Baung.
BACA JUGA INFORMASI PENTING:Â Siap dan Sigap Hadapi Bahaya Predator Seksual
*****
Tragedi yang menimpa Melinda Zidemi mengorek luka lamaku. Aku tahu persis bagaimana pedihnya kesedihan keluarga korban.
12 tahun lalu adik kandungku Juniar mengalami kejadian menyakitkan sama seperti yang dialami Melinda.
(Maafkan abangmu ini tak bisa menjagamu, dek )