Mohon tunggu...
Yos Mo
Yos Mo Mohon Tunggu... Penulis - Tourism worker until 2010; Digipreneur since 2010

you can contact me at bolafanatik(at)Gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Final All England Open 2019: Menanti "The Daddies" Comeback Juara dan TTY Hattrick Beruntun

10 Maret 2019   07:11 Diperbarui: 10 Maret 2019   11:10 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
'The Daddies' Hendra Setiawan-Mohammad Ahsan/ foto: allenglandbadminton.com

All Indonesian Final akhirnya batal terjadi di All England 2019. Hanya 'The Daddies' Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan satu-satunya wakil Indonesia yang lolos ke final turnamen prestisius berhadiah total 1 juta US Dolar ini.  

'The Daddies' di semifinal tampil luar biasa mengalahkan ganda putra Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda. Walau sepanjang pertandingan kaki Hendra Setiawan terpincang-pincang karena cedera yang dialaminya, ganda Jepang tersebut mampu dikalahkan dengan skor 21-19 21-16.

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang pernah juara All England tahun 2014, di final tahun ini bakal ditantang oleh pasangan muda Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik. 

Aaron Chia/Soh Wooi Yik menggagalkan terwujudnya All Indonesian Final di ganda putra, setelah di semifinal mengalahkan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. 

Fajar/Rian membuang kesempatan bagus buat menang. Duet FajRi sempat menang mudah 21-12 di game pertama. Namun, di dua game berikutnya Fajar/Rian berulang kali melakukan error saat melakukan servis dan pengembalian shuttle-cock. Alhasil Aaron/Soh memenangkan dua game berikutnya dengan skor 22-20 21-19. 

Aaron Chia/Soh Wooi Yik bakal sedikit diuntungkan dengan kondisi kaki cedera yang dialami oleh Hendra Setiawan. Namun, duet 'The Daddies' unggul pengalaman. 

Perawatan kaki Hendra Setiawan pasca cedera di semifinal All England/ foto: twitter@YuniKartika73
Perawatan kaki Hendra Setiawan pasca cedera di semifinal All England/ foto: twitter@YuniKartika73
"The Daddies" Ahsan/Hendra pernah menang dalam dua pertemuan sebelumnya dengan Aaron/Soh di turnamen Indonesia Masters 2019 dan Malaysia International Challenge 2018. 

Penggemar bulu tangkis Indonesia boleh optimis "The Daddies" Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan akan comeback juara di All England, karena mereka punya kualitas mental pemenang dan juga banyak pengalaman menghadapi pertandingan-pertandingan besar.

ULANGAN FINAL ALL ENGLAND DI GANDA CAMPURAN

Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, membuang kesempatan emas menang di depan mata. Praveen/Melati sempat nyaris menang, triple matchpoint dalam kondisi mereka unggul skor 21-13 20-17.

Sayangnya mentalitas Praveen/Melati luntur pada saat krusial. Zheng Siwei/Huang Yaqiong mampu tenang di saat genting, meraih lima poin beruntun hingga akhirnya memenangkan game kedua dengan skor 22-20. 

Gagal menang di game kedua membuat duet Praveen/Melati kehilangan fokus. Kepercayaan diri Zheng Siwei/Huang Yaqiong pun meningkat yang membuat mereka menang relatif mudah di game ketiga dengan skor 21-13.

Zheng Siwei/Huang Yaqiong di final All England 2019 bakal berhadapan dengan lawan bebuyutan asal Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino. Duel mereka merupakan ulangan final All England setahun lalu.

Zheng Siwei/Huang Yaqiong sudah pernah menang empat kali atas Watanabe/Higashino. Namun, satu-satunya kemenangan direbut oleh Watanabe/Higashino saat menghadapi Siwei/Yaqiong dalam final All England 2018. 

Tai Tzu Ying Selangkah Lagi Hat-Trick Juara

Tai Tzu Ying membuktikan kualitas hebatnya sebagai pemain bulu tangkis tunggal putri terbaik di dunia saat ini. TTY tampil menakjubkan di semifinal mengalahkan lawan terberatnya Akane Yamaguchi.

Tai Tzu Ying incar hat-trick juara/ foto: allenglandbadminton.com
Tai Tzu Ying incar hat-trick juara/ foto: allenglandbadminton.com
TTY tinggal selangkah lagi membuat sejarah hat-trick juara beruntun di All England. Tai Tzu Ying di final All England tahun ini ditantang oleh pemain putri China, Chen Yufei. Tai Tzu Ying selalu menang dalam 11 pertemuan sebelumnya menghadapi Chen Yufei.

Apabila Tai Tzu Ying berhasil menang di final tahun ini, maka dia jadi pemain tunggal putri kedelapan yang hat-trick juara beruntun di All England. 

Pemain tunggal putri yang penah mencatatkan sejarah hat-trick juara beruntun di turnamen bulu tangkis tertua ini adalah Meriel Lucas, Kitty McKane, Marjorie Barrett,  Judy Hashman, Hiroe Yuki, Ye Zhaoying dan Xie Xinfang.  

Para Juara Dunia Berduel di Final Tunggal Putra & Ganda Putri

Di All England 2019 bakal ada juara baru di sektor tunggal putra dan ganda putri. Pertandingan final tunggal putra dan ganda putri menyajikan pertarungan antara para juara dunia.

Final ganda putri mempertemukan Chen Qingchen/Jia Yifan juara dunia 2017 asal China dengan juara dunia 2018 asal Jepang, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara

Viktor Axelsen juara dunia 2017 asal Denmark di final All England 2019 bakal berduel dengan juara dunia 2018 asal Jepang, Kento Momota. Viktor Axelsen di pertandingan semifinal berhasil mengalahkan juara bertahan tunggal putra Shi Yuqi. 

Pertandingan final turnamen All England Open 2019 akan ditayangkan secara langsung oleh TVRI pada malam nanti mulai pukul 19.00 WIB.

JADWAL PERTANDINGAN FINAL ALL ENGLAND OPEN 2019 SUPER 1000

  • [Ganda Putri] Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (Jepang) vs Chen Qingchen/Jia Yifan (China)
  •  [Tunggal Putri] Tai Tzu Ying (Chinese Taipei) vs Chen Yufei (China)
  • [Ganda Putra] Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (Indonesia) vs Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia)
  • [Ganda Campuran] Zheng Siwei/Huang Yaqiong (China) vs Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang)
  • [Tunggal Putra] Kento Momota (Jepang) vs Viktor Axelsen (Denmark)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun