Mohon tunggu...
Yos Mo
Yos Mo Mohon Tunggu... Musisi - Bytedance Sport Contributor

Olynpics Paris and Grand Slam US Open 2024 will be my last article series. Ready to finish in a month.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Pemain Gaek Indonesia Berjaya di Hari Kedua All England 2019

8 Maret 2019   16:47 Diperbarui: 8 Maret 2019   16:58 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi Tommy Sugiarto di All England 2019 [Antara Foto/Widya Amelia]

Bukan perkara mudah bagi seorang pemain bulu tangkis gaek untuk bisa tetap bertahan di jajaran elit dunia. Umumnya masa puncak karier seorang pemain bulu tangkis di kisaran usia 20 hingga 28 tahun. Memasuki usia 30 tahun, stamina dan kelincahan pemain biasanya berkurang. 

Banyak pemain muda yang punya prestasi luar biasa di era bulu tangkis modern. Ada pemain muda yang menjadi juara dunia saat usia mereka masih belasan tahun, contohnya Ratchanok Intanon. Butuh skill istimewa bagi seorang pemain gaek  umur 30-an untuk dapat meladeni kecepatan permainan pemain-pemain muda bertalenta spesial yang selalu muncul setiap tahun.


Para pemain gaek Indonesia memberikan bukti mereka masih bisa bersaing di kancah elit bulu tangkis dunia. Mereka berjaya meraih kemenangan di hari kedua turnamen bulu tangkis prestisius All England 2019, sekaligus memastikan tempat ke babak perempat final.

PEMBUKTIAN TONTOWI AHMAD & PRAVEEN JORDAN 

Tontowi Ahmad yang saat ini sudah berusia 31 tahun membuktikan kemampuan dirinya belum habis walau ditinggal oleh partner sejatinya Liliyana Natsir yang telah pensiun. Tontowi yang dipasangkan dengan pemain muda Winny Oktavina Kandow berhasil ke perempat final setelah mengalahkan ganda campuran terbaik Malaysia peraih medali perak Olimpiade 2016, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying.

Aksi Tontowi-Winny di lapangan (foto: badmintonindonesia.org)
Aksi Tontowi-Winny di lapangan (foto: badmintonindonesia.org)
Lolos ke perempat final turnamen selevel All England prestasi cemerlang bagi duet Tontowi/Winny yang baru dipasangkan dalam tiga turnamen. Tontowi Ahmad membuktikan kapasitasnya sebagai pemain hebat yang pernah meraih medali emas Olimpiade, dua kali juara dunia, dan tiga kali juara All England. Tontowi sejauh ini mampu membimbing dengan baik pasanganbarunya Winny Kandow. 

Tantangan berat menanti duet Tontowi Ahmad/Winny Oktavina Kandow di perempat final All England 2019. Mereka akan menghadapi juara bertahan turnamen ini, Yuta Watanabe/Arisa Higashino. 

Owi pernah bertanding tiga kali menghdapi Yuta/Arisa sewaktu masih berpasangan dengan Liliyana Natsir. Ini bisa menjadi modal bagi Tontowi dan Winny untuk mengantisipasi corak permainan ganda Jepang juara All England 2018 tersebut. 

Keberhasilan Tontowi/Winny lolos ke perempat final turnamen ini diikuti oleh ganda campuran Indonesia lainnya, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Di hari kedua All England 2019, Praveen/Melati menang relatif mudah atas ganda Jerman, Mark Lamsfuss/Isabel Herrtrich.

Prestasi lolos ke perempat final All England 2019 menjadi pembuktian Praveen Jordan yang mampu berpestasi bagus pasca ditinggal partner andalannya Debby Susanto yang pensiun. Praveen Jordan pernah menjadi juara All England tahun 2016 bersama Debby Susanto. 

Praveen Jordan/Melati Daeva bakal bertemu lawan berat di perempat final All England 2019. Mereka bertanding melawan ganda campuran terbaik Thailand, Dechapol/Sapsiree. Dalam dua pertemuan sebelumnya Dechapol/Sapsiree selalu menang atas Praveen/Melati. 

Tua Tua Keladi 'Duo Daddy' Ahsan-Hendra

Duet Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan terbilang legendaris di sektor ganda putra. Ahsan/Hendra pernah dua kali juara dunia. Mereka pernah pula menjadi juara All England di tahun 2014.

Usia Ahsan-Hendra sekarang sudah tak muda lagi. Hendra Setiawan sudah berumur 34 tahun, sedangkan Mohammad Ahsan usianya 31 tahun. Tapi, kemampuan mereka masih mumpuni. Buktinya mereka sekarang menempati peringkat 7 ranking dunia ganda putra. 

Duo Daddy M.Ahsan-Hendra Setiawan/ foto: bwfbadminton.com
Duo Daddy M.Ahsan-Hendra Setiawan/ foto: bwfbadminton.com
Ahsan-Hendra yang akrab disapa 'duo daddy' oleh penggemarnya, sukses lolos ke perempat final All England 2019 setelah menaklukkan juara All England 2016 asal Rusia, Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov.

Jadwal 'duo daddy' relatif ringan di perempat final, karena lawannya adalah ganda Jerman, Mark Lamsfuss/Marvin Emil Seidel yang peringkatnya jauh di bawah. 

Keberhasilan duet pemain gaek Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan lolos ke perempat final turnamen ini diikuti oleh juniornya Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. 

Fajar/Rian melewati babak kedua dengan kemenangan atas ganda China, Ou Xuanyi/Ren Xianyu. Kemenangan ini jadi kado spesial bagi Fajar Alfian yang sedang merayakan ulang tahun ke-24. 

Fajar/Rian akan menghadapi lawan tangguh di perempat final, bertemu ganda Malaysia peraih medali perak Olimpiade 2016 yang baru saja menjadi juara turnamen Thailand Masters, Goh V Shem/Tan Wee Kiong. 

Ambisi Tommy Tercapai Didukung 'Duo Daddy'

Tommy Sugiarto satu-satunya harapan tersisa bagi Indonesia untuk meraih juara tunggal putra All England 2019. Tommy Sugiarto yang saat ini sudah berusia 30 tahun, berhasil menggapai ambisi pribadinya melewati babak kedua turnamen ini. Tommy Sugiarto di babak kedua berhasil memenangkan pertarungan sengit melawan Huang Yuxiang. 

Aksi Tommy Sugiarto di All England 2019 [Antara Foto/Widya Amelia]
Aksi Tommy Sugiarto di All England 2019 [Antara Foto/Widya Amelia]
Ada pemandangan menarik saat Tommy berduel dengan Yuxiang. Di pinggir lapangan tampak duduk 'duo daddy' Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan mendampingi dan memberikan masukan kepada Tommy. 

Tommy Sugiarto memang tak didampingi oleh pelatih selama mengikuti All England 2019. Tommy sudah lama tidak menghuni pelatnas PBSI. Sama halnya dengan Ahsan-Hendra yang keluar dari pelatnas PBSI sejak awal tahun 2019.

Dukungan langsung dari 'duo daddy' Ahsan/Hendra memberikan semangat lebih kepada Tommy Sugiarto untuk meraih kemenangan. Tommy Sugiarto mengakhiri kebuntuan prestasi pemain tunggal putra Indonesia di All England. 

M.Ahsan dan Hendra Setiawan jadi pelatih dadakan Tommy Sugiarto [dokumentasi @badmintonIndonesia]
M.Ahsan dan Hendra Setiawan jadi pelatih dadakan Tommy Sugiarto [dokumentasi @badmintonIndonesia]
Tommy Sugiarto pemain tunggal putra Indonesia terakhir yang lolos perempat final turnamen ini tahun 2013 lalu yang diulanginya sekarang. Tommy bakal berjuang meraih prestasi lebih baik di All England dengan berupaya tembus semifinal. Taufik Hidayat pemain tunggal putra Indonesia yang terakhir kalinya mencapai semifinal All England tahun 2009 silam.

Ng Ka Long Angus lawan yang bakal dihadapi oleh Tommy Sugiarto di perempat final. Anthony Ginting dikalahkan Long Angus di babak pertama turnamen ini.

Tantangan Besar Sang Senior Greysia 

Greysia Polii yang sudah berusia 31 tahun, pemain spesialis ganda putri paling senior di pelatnas PBSI saat ini. Walau sudah cukup berumur, Greysia Polii masih mampu berada di deretan pemain top dunia. Greysia bersama rekan duetnya Apriyani Rahayu yang masih berumur 20 tahun, sekarang menempati ranking 4 dunia ganda putri.

Diduetkan sejak tahun 2017, Greysia/Apriyani sukses meraih empat gelar juara bergengsi, dan juga sukses meraih perunggu Kejuaraan Dunia.

Namun, sudah cukup lama Greysia/Apriyani tak merebut gelar juara. Mereka terakhir kali menjadi kampiun pada ajang Thailand Masters di bulan Juli 2018. Setelahnya Grey/Apri sering mentok kalah menghadapi ganda putri Jepang pada babak semifinal suatu turnamen. 

duet Apriyani Rahayu/Greysia Polii [Antara Foto/Widya Amelia]
duet Apriyani Rahayu/Greysia Polii [Antara Foto/Widya Amelia]
Ganda putri Jepang memang sedang berjaya dalam berbagai turnamen. Ganda putri Jepang sukses meraih 22 gelar juara dalam rangkaian BWF World Tour tahun 2018. Memasuki tahun 2019, sudah dua gelar juara turnamen BWF World Tour disabet oleh ganda putri Jepang.

Rasa kangen penggemar bulu tangkis Indonesia melihat Greysia Polii/Apriyani Rahayu juara diharapkan dapat terobati dalam gelaran All England Open 2019.

Sudah lama sekali tak ada ganda putri Indonesia yang menjadi pemenang turnamen legendaris ini. Verawaty Fadjrin/Imelda Wigoeno ganda putri Indonesia terakhir yang memenangkan gelar juara All England pada tahun 1979.  

Tantangan besar buat Greysia Polii dan Apriyani Rahayu untuk menjadi juara All England 2019 cukup berat. Grey/Apri di perempat final bakal kerja keras untuk bisa mengalahkan duet Chen Qingchen/Jia Yifan yang adalah juara dunia 2017 dan peraih emas Asian Games 2018.

Harapan Indonesia untuk meraih gelar juara ganda putri di All England 2019 lainnya bertumpu kepada pasangan Ketut Mahadewi Istirani/Rizki Amelia Pradipta. Duet yang akrab dijuluki KeRiz tersebut lolos ke perempat final setelah mengatasi perlawanan Chang Ye Na/Jung Kyung Eun.

Duet KeRiz di perempat final bakal berhadapan dengan ganda putri Jepang ranking 7 dunia, Shiho Tanaka/Koharu Yonemoto.

*****

Jadwal pertandingan perempat final All England 2019 dimulai pukul 11 siang waktu setempat hari ini (18.00 WIB). Siaran langsung perempat final All England 2019 ditayangkan oleh TVRI mulai pukul 19.00 WIB.

JADWAL PERTANDINGAN PEMAIN INDONESIA di PEREMPAT FINAL ALL ENGLAND OPEN 2019

  • Ni Ketut Mahadewi Istirani/Rizki Amelia Pradipta vs Shiho Tanaka/Koharu Yonemoto (Jepang)
  • Tontowi Ahmad/Winny Oktavina Kandow vs Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang)
  • Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan vs Mark Lamsfuss/Marvin Emil Seidel (Jerman)
  • Tommy Sugiarto vs Ng Ka Long Angus (Hong Kong)
  • Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto vs Goh V Shem/Tan Wee Kiong (Malaysia)
  • Greysia Polii/Apriyani Rahayu vs Chen Qingchen/Jia Yifan (China)
  • Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti vs Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun