Mohon tunggu...
Yos Mo
Yos Mo Mohon Tunggu... Editor - Tourism worker until 2010; Digipreneur since 2010

you can contact me at bolafanatik(at)Gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Belajar dari Kasus Ahok, Fighter Tak Cocok Jadi Super Champion di Indonesia

9 Mei 2017   23:22 Diperbarui: 10 Mei 2017   09:59 1916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ahok bertipe fighter/ foto: detik.com

pertarungan perebutan gelar juara Ahok vs Anies/ foto: metrotvnews.com
pertarungan perebutan gelar juara Ahok vs Anies/ foto: metrotvnews.com
Kini tersisa satu lawan yang harus dikalahkan, namanya Anies. Pada satu kesempatan Ahok melepaskan jab tidak perlu (melontarkan ucapan terkait Al-Maidah) sehingga lawannya yang bertipe Counter Puncher mampu melesakkan pukulan telak yang menerpa wajah Ahok.

Ahok sedikit sempoyongan, dia merasa kaget karena lawan terakhir yang dihadapinya ternyata memiliki pukulan mematikan. Sebagian besar penonton yang tidak suka dengan mulut besar Ahok mulai bersorak-sorai mendukung Anies dari pinggir ring.

Ahok sempoyongan dan tumbang, akhirnya dinyatakan kalah TKO oleh wasit/ foto: tribunnews.com
Ahok sempoyongan dan tumbang, akhirnya dinyatakan kalah TKO oleh wasit/ foto: tribunnews.com
Anies makin percaya diri setelah melihat Ahok mulai terlihat goyang dan agak lambat melancarkan serangan. Anies lantas berubah gaya menjadi fighter melancarkan pukulan-pukulan telak kepada Ahok. Menjelang akhir pertandingan Anies sudah mulai menang angka. Tetapi pada satu kesempatan, Ahok tumbang oleh satu pukulan telak, wasit dengan cepat menghentikan pertandingan menyatakan Ahok kalah TKO.

Sebagian penonton yang mendukung Ahok langsung tak percaya jagoannnya kalah telak. Ada yang menangis, ada pula yang protes kepada wasit karena menghentikan pertandingan sebelum selesai menghitung sampai 10 saat Ahok tumbang. Sebagian penonton bersorak-sorai merayakan kemenangan Anies, mereka sudha muak dengan Ahok yang dianggap terlalu angkuh bermulut besar.

Karena kalah TKO, pihak badan tinju akhirnya memutuskan gelar juara Ahok lepas dan gagal menjadi Super Champion. Anies dianugerahi sebagai juara baru. Badan tinju juga memberikan gelar ad-interim kepada Djarot.

Gaya bermain Ahok yang fighter menyerang memang kurang cocok untuk dapat menjadi Super Champion di negeri ini. Dulu sekali ada juga seorang juara bergaya fighter cepat kehilangan gelar, namanya Gus Dur. Ahok perlu belajar dari para juara sebelumnya yang bertipe ortodoks Boxer, misalnya mantan juara berinisial SBY. Walau main dengan gaya tidak menarik cenderung membosankan, terbukti gaya main ortodoks yang lebih sering merangkul lawan membawa SBY lama berkuasa sebagai Super Champion.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun