Mohon tunggu...
Yos Mo
Yos Mo Mohon Tunggu... Editor - Tourism worker until 2010; Digipreneur since 2010

you can contact me at bolafanatik(at)Gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Belajar dari Kasus Ahok, Fighter Tak Cocok Jadi Super Champion di Indonesia

9 Mei 2017   23:22 Diperbarui: 10 Mei 2017   09:59 1916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini, 9 Mei 2017, satu sejarah tercipta di ibu kota negara Indonesia. Pertama kali sejak Republik Indonesia merdeka, ada seorang gubernur dijatuhi hukuman penjara karena didakwa melakukan penistaan Agama.

Majelis hakim yang diketuai Dwiarso Budi Santiarto memutuskan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama bersalah karena merendahkan isi Al Quran Surat Al-Maidah ayat 51 dalam sambutan kepada warga di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Gubernur Ahok dijatuhi vonis 2 tahun penjara, dan langsung diperintahkan hakim untuk ditahan di LP Cipinang.

Belajar dari kasus Ahok, keberanian tak cukup buat menjadi Super Champion di negeri ini. Ibarat dalam pertandingan tinju, politik adalah arena ring, Basuki Tjahaja Purnama adalah petinju bertipe gaya main fighter.

Ahok bertipe fighter/ foto: detik.com
Ahok bertipe fighter/ foto: detik.com
Ahok selama ini digadang-gadang sebagai calon Super Champion di kancah ring tinju (arena politik). Ahok yang main di kelas berat ringan, setiap bertanding main agresif, gemar jual beli pukulan dengan lawan. Ahok sudah banyak menumbangkan lawan dengan pukulan telak. Kemenangan-kemenangan diraih Ahok atas lawannya berkat pertahanan yang baik dengan tidak melakukan korupsi dan bekerja keras membenahi kesemrawutan Jakarta.

Karier cemerlang Ahok berawal dari dukungan sasana sekaligus promotor bernama Gerindra. Setelah meraih titel juara efek juara sebelumnya naik kelas, Ahok berpisah dengan promotor yang pernah mendukung di awal kariernya dalam kancah pertandingan elit.

Ahok lalu memutuskan melanjutkan karier dengan bermitra latihan dengan petinju dari sasana lain (Djarot Saiful Hidayat). Prestasi hebat Ahok menggila, semakin banyak lawan tangguh yang ditaklukkannya dengan pukulan-pukulan keras upper-cut dan hook.

Ahok semakin mahsyur di negeri ini, karena kehebatannya mengalahkan lawan di ring tinju bernama politik. Tetapi, makin banyak pula pihak lawan yang tak menyukai Ahok karena gayanya bermulut besar, persis seperti kelakuan dari legenda tinju Muhammad Ali.

Lawan-lawan mulai merasa ngeri untuk berhadapan dengan Ahok, tapi karena merasa jengah dengan gaya mulut besar Ahok, para lawan mulai berlatih lebih keras untuk meladeni permainan gaya menyerang fighter Ahok.

Hingga akhirnya, sasana yang pernah mendukung Ahok mempersiapkan petinju lain untuk perebutan gelar juara yang dipegang oleh Ahok. Dua petinju yang akan menantang Ahok masih anyar dalam persaingan di kancah elit ring tinju (baca: politik), namanya Agus dan Anies. Walau masih baru di kancah tinju profesional, dua penantang Ahok memiliki modal kuat dididik oleh sasana yang pernah mendukung Ahok, dan sasana yang pernah memiliki juara dunia. Apabila Ahok menang lagi dalam pertarungan kali ini, dia bakal dinobatkan sebagai Super Champion.

Saat pertarungan di ring mulai, Ahok seperti biasa agresif melancarkan pukulan-pukulan keras menyerang lawan. Tetapi, kali ini Basuki mulai melupakan pertahanan. Dirinya terlalu sering melancarkan jab-jab yang tak perlu.

Di ronde-ronde awal, strategi menyerang aktif yang dilakukan Ahok sempat membuat dua lawannya jeri dan sempoyongan. Satu lawannya yang bertipe Boxer dipukul roboh di ronde pertama (baca: Agus).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun