Mohon tunggu...
Yos Mo
Yos Mo Mohon Tunggu... Musisi - Bytedance Sport Contributor

Olynpics Paris and Grand Slam US Open 2024 will be my last article series. Ready to finish in a month.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Tite Buat Timnas Brasil Kembali Bergairah

30 Maret 2017   21:10 Diperbarui: 8 Juli 2024   05:34 1948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keberhasilan timnas Brasil memastikan lolos ke Piala Dunia 2018 dengan menyisakan empat pertandingan lagi dalam fase kualifikasi zona Amerika Selatan, menjadi sinyal bagi negara-negara lainnya bahwa kesebelasan berjuluk Selecao tersebut siap bersaing kembali menjadi yang terbaik di seantero dunia.

Sempat terpuruk pasca menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014, Selecao Brasil sedang bergairah kembali sejak dilatih Tite.

Pelatih bernama lengkap Adenor Leonardo Bacchi tersebut membawa kembali permainan menyerang indah ala Samba yang sudah sempat lama hilang.

Sebelum Selecao ditangani oleh Tite, nama besar timnas Brasil yang notabene sebagai pemegang gelar juara Piala Dunia sempat tercoreng.

Berstatus sebagai tuan rumah dalam gelaran Piala Dunia 2014, Selecao dipermalukan dengan kekalahan telak 1-7 lawan Jerman di babak semifinal.

Kesedihan semakin bertambah bagi publik Brasil, saat Selecao kembali kalah telak 0-3 lawan Belanda dalam perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2014.

Selecao Brasil berupaya bangkit kembali bersama pelatih Dunga yang menggantikan pembesut sebelumnya Luis Felipe Scolari.

Namun, Dunga tidak mampu mengangkat prestasi timnas Brasil. Malahan Selecao terpuruk secara tragis, kandas di perempat final Copa America 2015, dan tersisih di babak grup Copa America 2016.

Brasil juga sempat rawan gagal ke Piala Dunia 2018 dalam era Dunga.
Saat masih ditangani Dunga, Selecao hanya mampu meraih 9 poin dalam 6 pertandingan awal kualifikasi Piala Dunia zona Amerika Selatan.

Pihak Federasi Sepakbola Brasil akhirnya memecat Dunga pasca Copa America 2016, dan digantikan oleh Tite.

Sosok Tite di kalangan penggemar bola dunia tidak sepopuler pelatih-pelatih timnas Brasil sebelumnya. Namun, Tite punya prestasi mengkilap bersama klub-klub lokal Brasil

Tite mengantarkan klub-klub seperti Veranópolis, Caxias, Grêmio, Internacional raih berbagai juara kompetisi lokal.

Karier Tite bersama klub mencapai puncaknya saat menangani Corinthians. Pelatih kelahiran 25 Mei 1961 tersebut membawa Corinthians jadi pemenang Copa Libertadores dan Piala Dunia Antar Klub tahun 2012, Campeonato Brasileiro Série A tahun 2011 dan 2015, Campeonato Paulista dan Campeonato Paulista tahun 2013.  

Sosok Tite sangat dihormati oleh penggawa timnas Brasil saat ini. Tite menaruh kepercayaan besar kepada para pemainnya.

Tite tidak hanya mengandalkan kebintangan seorang pemain saja di timnas Brasil yang sebelumnya terlalu mengandalkan kehebatan Neymar.

selebrasi gol Neymar/foto: FIFA.com
selebrasi gol Neymar/foto: FIFA.com

Dalam era Tite, bukan hanya Neymar seorang saja yang diandalkan menjadi target man pencetak gol.

Pemain lainnya seperti Gabriel Jesus, Philippe Coutinho dan Paulinho, mulai rajin membobol gawang lawan.  

Tite juga merotasi ban kapten Selecao Brasil, bukan hanya dipercayakan kepada Neymar.

Joao Miranda, Daniel Alves, Fernandinho, Renato Augusto dan Filipe Luis, bergantian dipercaya oleh Tite sebagai kapten Selecao.

Hasilnya, semua pemain senior mempunyai tanggung jawab besar yang sama saat membela Selecao Brasil.

Pemain-pemain yang memperkuat klub-klub Liga Super China yang sebelumnya selalu terpinggirkan di timnas Brasil, juga mendapat perhatian oleh Tite.

karier Paulinho di timnas Brasil melejit lagi berkat Tite/foto: FIFA.com
karier Paulinho di timnas Brasil melejit lagi berkat Tite/foto: FIFA.com
Contohnya Paulinho dan Renato Augusto. Dua pemain yang membela klub China tersebut kini menjadi andalan utama Tite di lini tengah Selecao.

Berbekal kepercayaan besar dari pelatihnya, para pemain timnas Brasil menemukan kembali kegembiraan memainkan sepakbola indah.  

Tite memilih ikut sertakan staff pelatih yang bermental juara. Cláudio Taffarel yang semasa masih bermain membawa Selecao juara Piala Dunia 1994 serta juara Copa America tahun 1989 dan 1997, dipercaya Tite jadi pelatih kiper Brasil.  

Mantan pemain Arsenal, Edu Cesar Daude Gaspar yang pernah membawa Brasil juara Copa America 2004, dipercaya Tite sebagai General coordinator.

Tite juga mengangkat Cléber Xavier sebagai asisten pelatih, dan Fábio Mahseredjian sebagai pelatih fisik.

Selecao sejauh ini tak pernah kalah dalam 9 pertandingan bersama Tite, delapan laga diantaranya dalam kualifikasi Piala Dunia.

Timnas Brasil sukses membuat total 25 gol, dan hanya kebobolan dua gol.

Melihat gairah baru Selecao dalam era Tite, pendukung timnas Brasil kini sudah bisa optimis kembali. Berharap kesebelasan Samba kelak dapat kembali menjadi pemenang Piala Dunia di tahun 2018 mendatang.

Hasil pertandingan timnas Brasil pada era Tite sejauh ini,

  • Ekuador 0-3 Brasil (kualifikasi Piala Dunia)
  • Brasil 2-1 Kolombia (kualifikasi Piala Dunia)
  • Brasil 5-0 Bolivia (kualifikasi Piala Dunia)
  • Venezuela 0-2 Brasil (kualifikasi Piala Dunia)
  • Brasil 3-0 Argentina (kualifikasi Piala Dunia)
  • Peru 0-2 Brasil (kualifikasi Piala Dunia)
  • Brasil 1-0 Kolombia (friendly match)
  • Uruguay 1-4 Brasil (kualifikasi Piala Dunia)
  • Brasil 3-0 Paraguay (kualifikasi Piala Dunia)

Statistik Penampilan Pemain Brasil dalam Era Tite

  • Kiper:
    • Alisson Becker (8 main/ klub AS Roma)
    • Weverton Pereira da Silva (1 main/ Atletico Paranaense)
  • Defender: 
    • Joao Miranda (8 main, 1 gol, 1 assist/ klub Inter Milan);
    • Marquinhos (8 main/ Paris Saint Germain); 
    • Daniel Alves (7 main, 1 assist/ Juventus); 
    • Marcelo Vieira Junior (5 main, 1 gol, 2 assist/ Real Madrid); 
    • Filipe Luis (3 main, 1 assist/ Atletico Madrid); 
    • Thiago Silva (2 main/ Paris Saint Germain); 
    • Fagner Conserva Lemos (2 main/ Corinthians); 
    • Pedro Geromel (1 main/ Gremio);
    • Rodrigo Caio (1 main/ São Paulo); 
    • Fabio Santos (1 main/ Atlético Mineiro);
    •  Jorge Marco Oliveira (1 main/ AS Monaco)
  • Midfielder: 
    • Renato Augusto (8 main, 1 gol, 2 assist/ klub Beijing Guoan); 
    • Philippe Coutinho (8 main, 3 gol, 2 assist/ Liverpool); 
    • Paulinho Bezerra (7 main, 4 gol, 2 assist/ Guangzhou Evergrande); 
    • Willian Borges (7 main, 1 gol/ Chelsea); 
    • Fernandinho Luiz Roza (5 main/ Manchester City); 
    • Casemiro (4 main/ Real Madrid); 
    • Giuliano de Paula (3 main, 1 assist/ Zenit Saint Petersburg); 
    • Lucas Lima (2 main/ Santos); 
    • Walace Souza Silva (1 main/ Hamburger SV); 
    • Diego Ribas da Cunha (1 main/ Flamengo); 
    • Willian Arão (1 main, Flamengo); 
    • Gustavo Scarpa (1 main/ Fluminense); 
    • Rodriguinho Marinho (1 main/ Corinthians); 
    • Fernando Camilo Farias (1 main/ Botafogo)
  • Attacker: 
    • Neymar (7 main, 6 gol, 6 assist/ klub Barcelona); 
    • Gabriel Jesus (6 main, 5 gol, 3 assist/ Manchester City); 
    • Roberto Firmino (4 main, 1 gol/ Liverpool); 
    • Diego Souza (3 main/ Sport Recife); 
    • Taison Barcellos Freda (2 main/ Shakhtar Donetsk); 
    • Douglas Costa (2 main/ Bayern Munich); 
    • Dudu Eduardo Pereira Rodrigues (1 main, 1 gol/ Palmeiras); 
    • Robinho (1 main/ Atlético Mineiro);
    • Luan Guilherme de Jesus Vieira (1 main/ Gremio)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun