Mohon tunggu...
Yos Mo
Yos Mo Mohon Tunggu... Editor - Tourism worker until 2010; Digipreneur since 2010

you can contact me at bolafanatik(at)Gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Siap dan Sigap Hadapi Bahaya Predator Seksual

6 Januari 2017   22:17 Diperbarui: 7 Januari 2017   08:48 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mataku sering berkaca-kaca jika melihat pemberitaan tindak kriminal biadab pemerkosaan dan pembunuhan terhadap anak dan wanita. Beberapa kasus kriminal menonjol yang dilakukan penjahat predator seksual dalam satu setengah tahun terakhir di Indonesia, diantaranya:

  • Tragedi gadis kecil usia 9 tahun bernama PNF yang tinggal di Kamal Kalideres Jakarta. PNF dinodai, dibunuh dan dimasukkan dalam kardus oleh tersangka Agus. 
  • Kisah memilukan di Bengkulu yang menimpa pelajar SD bernama Yn diperkosa ramai-ramai oleh banyak orang 
  • Pembunuhan mengerikan di Tangerang yang menimpa gadis berusia 18 tahun bernama EF. Pelaku memerkosa dan memasukkan gagang cangkul ke alat kelamin korban
  • Pembunuhan sadis di Simpang Bekala Medan yang menimpa siswi SMP bernama SYD. Pelaku yang baru berusia 16 tahun dengan kejam menyodomi serta menancanpkan pisau di leher korban.

Berkecamuk perasaan marah dan sedih saat saya membaca berita kejahatan mengerikan yang dilakukan para predator seksual tersebut. 

Saya paham betul bagaimana pedihnya perasaan keluarga korban pemerkosaan dan pembunuhan, karena pernah terjadi pengalaman sedih terkait kejahatan seksual di keluarga saya yang bikin traumatis.

ADIKKU KORBAN PREDATOR SEKSUAL

9 tahun silam tragedi menimpa adik kandungku bernama Juni. Seorang penjahat laknat menodai dan membunuh adik perempuanku saya.Saat kejadian, adikku tercinta baru saja lulus dari SMA.

Efek kejadian memilukan yang menimpa Juni menghancurkan sendi-sendi kehidupanku. Perasaanku hancur karena merasa gagal menjadi kepala keluarga sebagai pengganti ayah yang telah lama meninggal. Aku satu-satunya anak lelaki di keluarga. 

berziarah ke makam adik Juni. maafkan abangmu ini tak bisa menjagamu (Dokumentasi Pribadi)
berziarah ke makam adik Juni. maafkan abangmu ini tak bisa menjagamu (Dokumentasi Pribadi)
Terpaksa diriku meninggalkan pekerjaan bonafid di kota Jakarta untuk menyeberang ke kota S demi mengurus ibunda yang sakit dan shock berat. Ibunda mengalami traumatis hebat karena sebagai orang pertama yang menemukan mayat adikku. Saya bolak-balik mendampingi ibunda mengikuti acara sidang pengadilan kasus pembunuhan adik perempuan saya ini.

Perasaanku hancur karena merasa gagal menjadi kepala keluarga sebagai pengganti ayahku yang telah meninggal. Aku satu-satunya anak lelaki di keluarga.

Kejadian pilu ini berakibat hubungan akrab kekerabatan menjadi retak.Saya masih susah memaafkan perlakuan dan komentar menyakitkan dari abang ayah. Beliau membuat pernyataan di lingkungan kampung halaman dan koran lokal yang memojokkan ibuku, karena pembunuh merupakan kerabat dekat ibunda.

SIAP dan SIGAP MEMBENTENGI ANAK dari PREDATOR SEKSUAL

Kejadian tragis yang menimpa adikku almarhumah Juni membuat di lingkup keluarga kecil kami selalu waspada tinggi terhadap kejahatan seksual. Lebih baik mencegah daripada mengobati, lebih baik memahami daripada menyesali. Sejak lama diriku selalu mengingatkan kepada keponakan atau sepupu yang masih remaja agar menjauhi berbagai bentuk pornografi yang dapat jadi pemicu kejahatan seksual.

aku dan si gadis kecil Melodi (Dokumentasi Pribadi)
aku dan si gadis kecil Melodi (Dokumentasi Pribadi)
Saat ini aku sudah punya putri yang masih kecil. Sebagai orang tua, aku dan istri sigap mengajarkan kepada si kecil Melodi konsep underwear rules. 
  • Kami selalu mengingatkan si kecil malu kepada orang lain kalau tidak memakai celana dalam. 
  • Kami juga menjelaskan fungsi anggota tubuh mulai dari panca indera, buah dada, organ kelamin, dubur. 
  • Memberitahu siapa saja yang boleh menyentuh organ genital. Area-area sentuhan wilayah kuning: mulut, leher, dada, paha. Sedangkan area sentuhan wilayah merah: area kemaluan, bokong, lubang anal
  • Mengajarkan si kecil tidak boleh menyentuh organ kelamin orang lain.

Setiap orang tua perlu waspada terhadap pengidap pedofilia yang merupakan gangguan preferensi (pemuasan hasrat) seksual. Sedangkan wanita rentan terkena pelecehan seksual , yaitu bentuk dari respon seksual yang tidak diinginkan, berupa sentuhan, rabaan, ucapan yang tidak senonoh, hingga persetubuhan. Dilakukan secara sengaja oleh pelaku pelecehan dengan maksud menggoda atau mendapatkan kepuasan seksual.

Bentuk kewaspadaan kita sebagai papa dan mama adalah tidak lepas pengawasan kepada anak. Kita orang tua perlu tahu di mana tepatnya si kecil bermain? Apa saja permainan si kecil? Dengan siapa si kecil biasa bermain? Siapa nama teman-teman si kecil? Bagaimana karakter dan kebiasaan teman-teman si kecil? Apakah si kecil dapat dipastikan di dalam rumah? Bagaimana karakter si kecil?

Bahaya kekerasan seksual mengintai anak-anak kita. Karena itu berikan pengawasan, serta pelajaran dini tentang organ genital kepada anak Anda. Kita harus siap dan sigap membentengi anak dari kejahatan predator seksual.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun