Mohon tunggu...
Yos Mo
Yos Mo Mohon Tunggu... Editor - Tourism worker until 2010; Digipreneur since 2010

you can contact me at bolafanatik(at)Gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Mengenang Momen Bersejarah 9 Panah Terakhir Tiga Srikandi Pemanah Indonesia di Olimpiade Seoul

3 Agustus 2016   23:00 Diperbarui: 12 November 2023   14:21 2291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena film '3 Srikandi' yang dibintangi pemain ternama Reza Rahardian, Bunga Citra Lestari, Tara Basro dan Chelsea Islan, generasi masa kini mulai mengenal peristiwa bersejarah yang dibuat oleh tiga pemanah putri di Olimpiade Seoul tahun 1988.

Tanggal 1 Oktober 1988, tiga srikandi pemanah, Nurfitriyana Saiman Lantang, Lilies Handayani dan Kusuma Wardhani meraih medali perak panahan beregu di Olimpiade Seoul. Mereka mempersembahkan medali pertama bagi Indonesia dalam ajang olimpiade. 

Momen bersejarah tersebut dicapai oleh Nurfitriyana-Lilies-Kusuma melalui proses yang tidak mudah. Mereka menggapai kejayaan setelah ditempa dengan latihan keras dibimbing pelatih Donald Pandiangan. 

9 panah terakhir yang menjadi alat terciptanya sejarah medali perdana olimpiade bagi Indonesia. Berikut saya ceritakan detil bagaimana proses Nurfitriyana-Lilies-Kusuma menjadi runner up beregu panahan putri Olimpiade Seoul.

ATLET TIDAK TERKENAL PEMBUKA SEJARAH

Indonesia mengikuti Olimpiade 1988 Seoul membawa 29 atlet dari 11 cabang olahraga. Pada masa itu olahraga tenis, atletik dan tinju sedang digemari masyarakat Indonesia. 

Mardi Lestari, Yayuk Basuki, Suharyadi, Donald Wailan Walalangi, Adrianus Taroreh merupakan nama-nama atlet terkenal yang mengikuti Olimpiade 1988. 

Sedangkan Nurfitriyana Saiman Lantang, Lilies Handayani dan Kusuma Wardhani sama sekali tidak terkenal sebelum meraih medali perak olimpiade. Malahan pelatih Donald Pandiangan yang namanya lebih beken. Donald Pandiangan pernah ikut Olimpiade tahun 1976 dan 1984. 

Dua pekan sebelum trio srikandi meraih medali perak, Indonesia nyaris mendapatkan medali olimpiade dari cabang angkat besi. Lifter putra Dirja Wihardja menempati peringkat 4 kelas Bantamweight 56 kilogram. 

PROSES SEJARAH MEDALI PERAK OLIMPIADE TRIO SRIKANDI 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun