Mohon tunggu...
Yos Mo
Yos Mo Mohon Tunggu... Editor - Tourism worker until 2010; Digipreneur since 2010

you can contact me at bolafanatik(at)Gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Kenalan dengan 5 Atlet Asia Tenggara Peraih Emas Olimpiade Rio

23 Agustus 2016   06:39 Diperbarui: 23 Agustus 2016   18:54 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sukanya Srisurat (Thailand)
Dua hari pasca Sopita Tanasan meraih medali emas, lifter putri rekan senegaranya Sukanya Srisurat menjadi pemenang di kelas 58 Kilogram. Sukanya Srisurat membuat angkatan seberat total 240 Kilogram. Sukanya unggul berat angkatan 8 kilogram dibandingkan lifter Thailand lainnya, Pimsiri Srikaew yang meraih perak. 

Sukanya Srisurat (tengah) di podium juara/ iwf.net
Sukanya Srisurat (tengah) di podium juara/ iwf.net
Tak hanya mendapat emas di Rio, Sukanya juga sukses membuat rekor baru olimpiade angkatan Snatch seberat 110 Kg. Kekuatan besar yang dimiliki Sukanya Srisurat sudah terlihat sejak dua tahun silam. Lifter putri berusia 21 tahun tersebut berhasil menjadi ranking 3 dalam Kejuaraan Dunia Angkat Besi tahun 2014. 

Joseph Schooling (Singapura) 

Sebelum tampil di Olimpiade 2016, Joseph Schooling sudah digadang-gadang bakal meraih medali buat Singapura dari kolam renang, berkat prestasinya meraih perunggu gaya kupu-kupu 100 meter di Kejuaraan Dunia Renang tahun 2015. 

Joseph Schooling (paling kanan) bersama Cseh, Le Clos, Phelps/ straitstime.com
Joseph Schooling (paling kanan) bersama Cseh, Le Clos, Phelps/ straitstime.com
Namun, tak ada yang menduga Joseph Schooling mampu membuat prestasi lebih besar dari sekedar meraih medali. Schooling sukses menjadi juara final renang gaya kupu-kupu 100 meter dengan catatan waktu 50,39 detik yang merupakan rekor baru olimpiade.

Lawan yang dikalahkan Joseph Schooling di final bukan perenang sembarangan. Ada tiga perenang legendaris, Michael Phelps, Chad Le Clos dan Laszlo Cseh yang pernah berulang kali menjadi juara dunia dan punya banyak medali olimpiade.

Liliyana Natsir & Tontowi Ahmad (Indonesia)
Duet Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad atlet dari kawasan Asia Tenggara terakhir yang mendulang emas Olimpiade 2016. Pasangan andalan Indonesia tersebut berhasil memenangkan final badminton ganda campuran setelah mengalahkan ganda Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying. 

Tontowi-Liliyana (tengah) di podium juara/ olympics.bwfbadminton.com
Tontowi-Liliyana (tengah) di podium juara/ olympics.bwfbadminton.com
Lilyana Natsir sekarang menjadi salah satu pemain badminton Indonesia terhebat sepanjang sejarah. Liliyana Natsir telah melampaui pencapaian prestasi medali yang sebelumnya dibuat oleh Susy Susanti yang pernah meraih satu medali emas dan satu perunggu. Tahun 2008 silam, Liliyana meraih medali perak Olimpiade bersama pasangan lamanya Nova Widianto. 

Tontowi Ahmad boleh berbangga diri sebagai pemain badminton putra Indonesia terbaik di sektor ganda campuran. Owi bersama Liliyana sudah pernah memenangkan olimpiade, Kejuaraan Dunia Badminton, turnamen All England dan Kejuaraan Asia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun