TIADA RAFA, MEKSIKO PORAK-PORANDAÂ
Dalam pertandingan terakhir grup C melawan Venezuela, pelatih Juan Osorio mengistirahatkan Rafa Marquez. Tanpa diperkuat Rafa, keseimbangan permainan Meksiko terganggu.Â
Venezuela leluasa memberikan ancaman ke gawang Meksiko. 10 tembakan dilancarkan pemain Venezuela. Semua peluang Venezuela berawal dari serangan yang dibangun dari area tengah lapangan. Ketidakhadiran Rafa membuat organisasi pertahanan Meksiko amburadul. Tercatat hanya 6 sapuan saja yang dapat dilakukan pemain Meksiko sepanjang pertandingan.Â
Sebelum laga dimulai, berbagai media mengibaratkan perjumpaan Meksiko dengan Chile sebagai final dini. Kedua negara dianggap sebagai calon terkuat juara selain Argentina. Poros Guillermo Ochoa dan Rafael Marquez di lini belakang, Andres Guardado di lini tengah, dan Javier Hernandez di lini depan, menjadi kekuatan utama Meksiko. Sedangkan Chile mengandalkan poros Claudio Bravo dan Gary Medel di belakang, Arturo Vidal dan Charles Aranguiz di tengah, serta Eduardo Vargas dan Alexis Sanchez di lini depan.Â
Seperti yang kita telah ketahui bersama, pertahanan Meksiko menjadi porak-poranda tanpa kehadiran Rafael Marquez. Tindakan egois Rafael Marquez meninggalkan meninggalkan turnamen Copa America Centenario, pulang kampung demi melihat anak lelakinya yang baru lahir, bakal disesali oleh puluhan juta rakyat Meksiko.Â
La Roja Chile leluasa menggempur Meksiko, berkat rangkaian serangan yang diotaki oleh Arturo Vidal dari sentral lini tengah. Tak ada sosok kharismatis yang mampu memimpin organisasi pertahanan Meksiko. Dari 21 tembakan yang dilancarkan pemain Chile, tujuh diantaranya menghasilkan gol.Â
Tersingkirnya Meksiko di fase grup Copa America setahun silam, juga karena faktor absennya Rafael Marquez. Dalam pertandingan perdana grup, Meksiko masih bisa terhindar dari kebobolan gol lawan Bolivia karena diperkuat oleh Rafa. Namun, karena cedera Rafa absen dalam laga berikutnya melawan Chile dan Ekuador. Akibatnya Meksiko kebobolan tiga gol lawan Chile, dan kemasukan dua gol lawan Ekuador.Â
Tahun ini, bukan karena cedera yang membuat Rafael Marquez tak dapat memperkuat Meksiko dalam pertandingan penting. Rafael Marquez lebih memilih menjenguk anaknya yang lahir, ketimbang berkorban dalam tugas penting negara.Â
Padahal ada contoh lebih kesatria yang sudah dipertunjukkan pemain dari negara lain dalam turnamen ini. Angel Di Maria rela tidak pulang kampung melayat neneknya yang meninggal, demi tugas negara membela timnas Argentina. Angel Di Maria bahkan secara kesatria berucap, neneknya pasti marah kalau dia tak mau membela Argentina.Â