Dalam pertandingan final, Francisco Silva baru masuk lapangan pada menit ke-104, menggantikan Alexis Sanchez yang terlihat sudah kelelahan. Pelatih Juan Pizzi memasukkan Francisco Silva ke dalam lapangan untuk memperkuat lini pertahanan Chile, mengingat pemain yang memperkuat klub Chiapas tersebut berposisi sebagai gelandang bertahan.Â
Francisco Silva sulit mendapatkan tempat sebagai pemain utama di timnas Chile. Pemain berusia 30 tahun tersebut kalah bersaing dengan Arturo Vidal, Charels Aranguiz dan Marcelo Diaz.Â
Sepanjang penyelenggaraan Copa America 2016, Francisco Silva hanya tampil selama 139 menit dalam 3 pertandingan, dua kali sebagai pemain pengganti. Selain main sebentar di final, Silva dimainkan pada pertengahan babak kedua semifinal melawan Meksiko, saat Chile sudah unggul 5-0.Â
Francisco Silva mendapatkan kesempatan tampil penuh 90 menit di Copa America 2016, saat Chile mengalahkan Kolombia 2-0 dalam babak perempat final. Silva dipercaya sebagai starter melawan Kolombia, karena Arturo Vidal sedang absen akibat akumulasi kartu kuning.
Berstatus sebagai pemain pelapis membuat Francisco Silva jarang mendapatkan kesempatan main bersama La Roja. Francisco Silva sudah lama membela tim sepak bola negaranya, sejak tahun 2007. Namun, hingga saat ini Silva baru meraih 28 caps buat Chile. Walau lebih sering jadi cameo di timnas Chile, Francisco Silva selalu berjasa besar dalam pertandingan penting.Â
Setahun silam, Francisco Silva hanya sekali main di Copa America. Francisco Silva mendapatkan keberuntungan masuk skuat Chile di Copa America 2015. Francisco Silva dadakan masuk skuat Chile, karena dipanggil oleh Jorge Sampaoli (pelatih Chile pada waktu itu) menggantikan posisi Edson Puch yang mengalami cedera.
Satu-satunya penampilan Silva di Copa America 2015 dalam pertandingan final melawan Argentina. Francisco Silva tampil sebagai starter, diplot sebagai bek tengah dalam final. Silva menggantikan posisi Gonzalo Jara yang terkena skorsing akibat meremas bokong pemain Uruguay, Edinson Cavani.Â
Penampilan menawan diperlihatkan Francisco Silva dalam final Copa America 2015. Silva tampil kompak bersama Gary Medel di sentral pertahanan Chile, sehingga pemain-pemain Argentina frustasi, gagal membuat gol dalam 90 menit waktu normal, plus 30 menit dalam babak perpanjangan waktu. Chile akhirnya mampu menjadi juara Copa America 2015, setelah menang adu penalti lawan Argentina.Â
Keberhasilan Chile jadi dua kali beruntun memenangkan pertandingan final Copa America, berkat jasa besar pemain pelapis bernama Francisco Silva.Â
NICOLAS CASTILLO, CAMEO CALON BINTANG BESAR
Beberapa pengamat sempat heran dengan keputusan Juan Pizzi mengganti Eduardo Vargas dalam final di MetLife Stadium. Eduardo Vargas digantikan oleh striker muda Nicolas Castillo pada menit ke-109. Padahal Eduardo Vargas merupakan sumber gol utama Chile di Copa America Centenario. Belum lagi, Nicolas Castillo mentah pengalaman. Castillo baru 5 kali membela Chile, sama sekali belum pernah main dalam pertandingan Copa America Centenario.