Mohon tunggu...
Yos Mo
Yos Mo Mohon Tunggu... Editor - Tourism worker until 2010; Digipreneur since 2010

you can contact me at bolafanatik(at)Gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kepantasan Pizzi Membesut La Roja Diuji

7 Juni 2016   04:39 Diperbarui: 25 Juni 2016   17:45 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jorge Sampaoli/ foto: ca2015.com

Sebelas bulan silam, jutaan rakyat Chile berpesta merayakan keberhasilan tim nasional sepak bola mereka menjadi juara Copa America untuk kali pertama. Kesuksesan timnas Chile menjadi juara Copa America di tanah air sendiri, tak lepas berkat racikan strategi handal dari seorang pelatih berkebangsaan Argentina bernama Jorge Sampaoli.

Beberapa saat lagi, timnas Chile bakal memulai kiprah di Copa America 2016. Chile mengawali perjuangan di grup D, dengan berduel kembali menghadapi lawan yang mereka kalahkan di final Copa America tahun lalu, timnas Argentina.

Berstatus sebagai juara bertahan berkomposisi skuat pemain hampir sama dengan anggota skuat Copa America tahun lalu, timnas Chile menjadi kandidat kuat juara Copa America Centenario 2016. 

Jorge Sampaoli/ foto: ca2015.com
Jorge Sampaoli/ foto: ca2015.com
Satu-satunya kendala terbesar yang dapat menggagalkan timnas Chile mempertahankan gelar juara Copa America adalah terjadinya pergantian pelatih. Sejak lima bulan lalu Jorge Sampaoli mengundurkan diri jadi pelatih La Roja, karena sudah tidak sejalan dengan pihak Federasi Sepak Bola Chile.

MANTAN PEMAIN TIMNAS SPANYOL KELAHIRAN ARGENTINA

Saat ini Chile dilatih oleh Juan Antonio Pizzi yang sama sekali belum pernah berpengalaman menangani tim nasional. Bagi anda yang telah menggemari sepak bola sejak era 1990-an, pasti mengenal sosok Juan Antonio Pizzi. Dia merupakan mantan pemain timnas Spanyol yang pernah mengantarkan Barcelona juara Piala Winners Eropa, La Liga dan Copa Del Rey. Pizzi pernah juga menjadi top skorer La Liga Spanyol pada musim 1995-96 saat memperkuat Tenerife.

Juan Pizzi Barcelona/ foto: marca.com
Juan Pizzi Barcelona/ foto: marca.com
Juan Antonio Pizzi kelahiran Argentina di kota bernama Santa Fe. Pada masa mudanya mengawali karir di klub lokal Rosario Central, hingga akhirnya hengkang ke Liga Spanyol pada tahun 1991. Setelah memutuskan gantung sepatu pada tahun 2002, Pizzi memulai karir sebagai pelatih di tanah kelahirannya. Pizzi membesut klub Colon Santa Fe.

Karir kepelatihan Juan Pizzi meningkat pesat setelah berhasil mengantarkan Universidad De Chile menjadi juara Liga Chile pada tahun 2010. Sukses meramu taktik di kawasan Amerika Latin, Pizzi mencoba peruntungan ke Eropa dengan membesut klub elit Liga Spanyol, Valencia, pada musim 2013-14. Namun Pizzi gagal total bersama Valencia. Pizzi dipecat oleh pemilik klub Peter Lim, karena Valencia finis di urutan 8 klasemen akhir La Liga.

Beberapa bulan setelah menganggur, Juan Pizzi mendapatkan pekerjaan baru sebagai pelatih Club Leon pada awal musim 2015-16. Hingga bulan Januari 2016 lalu, Pizzi sukses membawa Club Leon memuncaki klasemen Liga Meksiko. Tak terduga, pihak Federasi Sepak Bola Chile yang baru pisah jalan dengan Jorge Sampaoli, mendadak tawarkan jabatan pelatih timnas kepada Juan Pizzi. Tanpa pikir panjang, Juan Antonio Pizzi menyanggupi menjadi pelatih baru Chile. 

MENGUJI KEPANTASAN JUAN PIZZI JADI PELATIH LA ROJA

Juan Antonio Pizzi mengawali debut sebagai pelatih Chile dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2018 melawan Argentina. Mentah pengalaman mengatur strategi dalam kompetisi internasional, membuat Pizzi mengalami kekalahan dalam duel melawan Argentina yang diarsiteki pelatih berpengalaman Gerardo 'Tata' Martino. Chile kalah 1-2 di kandang sendiri lawan Argentina.

Beberapa hari setelah kalah dalam debut bersama La Roja, Pizzi berhasil membawa Chile bangkit di kualifikasi Piala Dunia 2018, dengan meraih kemenangan telak 4-1 dalam lawatan ke Venezuela. 

Namun, Chile beruntun kalah dua pertandingan berikutnya dalam rangkaian uji coba menghadapi Copa America Centenario. Chile kalah 1-2 lawan Jamaika, juga kalah 0-1 menghadapi Meksiko. 

Hasil tersebut membuat rakyat Chile mulai pesimistis timnas sepakbola mereka bisa mempertahankan gelar juara Copa America. Kepantasan Juan Pizzi jadi pelatih La Roja mulai dipertanyakan. 

Nasib Pizzi bisa jadi ditentukan dalam Copa America Centenario yang sedang berlangsung saat ini. Jika Chile sampai gagal kembali masuk final, karir Pizzi bersama La Roja terancam.

ilustrasi: mlssoccer.com
ilustrasi: mlssoccer.com
Strategi Pizzi bakal diuji lagi oleh Tata Martino beberapa jam mendatang. Argentina mungkin tidak diperkuat oleh sang super star Lionel Messi yang sedang mengalami masalah pada punggung. Namun, Albiceleste masih memiliki pemain-pemain berbahaya haus gol seperti Gonzalo Higuain, Sergio Aguero dan Angel Di Maria. 

Kerangka tim Chile yang diarsiteki oleh Pizzi sekarang tak banyak berubah dari warisan yang ditinggalkan oleh Sampaoli. Lini belakang La Roja bakal bertumpu kepada kehandalan Claudio Bravo dan Gary Medel. Di lini tengah masih tetap Arturo Vidal dan Charles Aranguiz yang menjadi inspirator dalam melakukan serangan. Duet Alexis Sanchez dan Eduardo Vargas masih menjadi pilihan utama di lini depan La Roja.

Kita nantikan, apakah Juan Pizzi mampu membuat taktik jitu dalam duel kedua menghadapi timnas negara kelahirannya Argentina? Pertandingan seru Chile versus Argentina, dapat anda saksikan melalui tayangan siaran langsung Kompas TV, pagi ini pukul 09.00 WIB.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun