Rekor pertemuan Chen Long dan Lee Chong Wei seimbang. Mereka saling mengalahkan sebanyak 12 kali. Namun, setelah Chen Long mengalahkan LCW di final Kejuaraan Dunia 2015, Lee Chong Wei tak pernah kalah lagi dalam tiga duel berikutnya.
Chen Long masih menyimpan rasa penasaran di Kejuaraan Badminton Asia, karena sejauh ini baru bisa dua kali jadi runner up. Tahun 2009, Chen Long kalah di final menghadapi Bao Chunlai. Empat tahun berselang, Chen Long kalah lagi di final saat melawan Du Pengyu. Sementara Lee Chong Wei pernah menjadi pemenang Kejuaraan Badminton Asia tahun 2006.
FINAL TUNGGAL PUTRI
Pertarungan final tunggal putri sesama pemain China di Kejuaraan Badminton Asia, juga bakal mendebarkan. Duel Li Xuerui versus Wang Yihan merupakan ulangan final Kejuaraan Badminton Asia tahun 2012 dan 2013. Li Xuerui menjadi pemenang tahun 2012, setahun berikutnya gantian Wang Yihan menjadi juara.
Selain menjadi juara tahun 2012, Li Xuerui juga menjadi pemenang Kejuaraan Badminton Asia tahun 2010. Setahun lalu pemain ranking 3 dunia tersebut, harus puas jadi runner-up setelah di final kalah melawan Ratchanok Intanon. Karena itu, Li Xuerui bakal berusaha memperbaiki prestasi dengan menjadi juara pada tahun ini.
Wang Yihan yang juga menjadi pemenang Kejuaraan Badminton Asia tahun 2011, wajib menjadi juara pada tahun ini kalau mau mengamankan tempat tampil di Olimpiade Rio De Janeiro. Saat ini Wang Yihan ada di ranking 6 dunia, setingkat di bawah rekan senegara Wang Shixian.
Karena di setiap sektor hanya boleh ada dua wakil di Olimpiade dari satu negara, Wang Yihan membutuhkan banyak poin untuk bisa melampaui ranking dunia milik Wang Shixian. Jika menjadi pemenang Kejuaraan Badminton Asia, Wang Yihan akan memperoleh 7000 poin. Sedangkan kalau jadi runner-up hanya memperoleh 5950 poin.
FINAL GANDA PUTRI
Untuk pertama kali sepanjang sejarah Kejuaraan Badminton Asia, terjadi final sesama ganda putri Jepang. Pasangan ranking 1 dunia Misaki Matsumoto/Ayaka Takahashi, bakal menghadapi ganda ranking 9 dunia Naoko Fukuman/Kurumi Yonao.
Sebagai pasangan peringkat satu dunia, Misaki/Ayaka tentunya ingin menyabet gelar juara bergengsi Kejuaraan Asia. Namun, Naoko Fukuman/Kurumi Yonao bakal ngotot menang, karena mereka sedang membutuhkan banyak poin agar bisa naik ke ranking 8 dunia demi bisa mengamankan tempat tampil di Olimpiade Rio De Janeiro.