Diriku selalu terpesona dengan raut wajahnya yang tenang nan kharismatik, rahangnya yang kuat, tawanya yang elegan dengan sedikit barisan kumis yang hiasi wajahnya.
Ku kini mulai mekar tumbuh dewasa sebagai anak SMA dengan kejelitaan yang mampu membuat laki-laki lain tergila-gila, akan selalu tenteram bila dijaga terus oleh laki-laki beristeri itu. Dia pernah menggendongku, dia pernah mengantarku ke sekolah, dia pernah memelukku, dia pernah menciumiku, dan aku merasa bahagia dengan itu semua.
Aku benar - benar tidak dapat melepaskannya, sungguh aku tidak rela bila ditinggalkannya. Sungguh aku benar - benar mencintainya, dan setiap waktu aku ingin memanggil namanya.
Memang aku tak akan bisa selalu menikmati kebahagiaan yang intim bersamanya. Kelak aku akan meninggalkan dia dari rumah tempat kami bermesra tawa. Aku akan mengarungi cinta bersama laki-laki lain yang menjadi pilihan hatiku.
Salahkah diriku seorang gadis anak SMA bila terlanjur mencintai laki-laki yang sudah punya istri dan memiliki anak? Sungguh aku tidak bisa meninggalkannya aku benar-benar mencintainya.
Syukurlah, walau aku mencintai suami orang itu, istrinya tak akan marah, istrinya kan bunda yang melahirkan aku. Papa, biarkan aku gadis cantikmu yang kini telah jadi anak SMA, selalu mencintai ketampananmu dan kegagahanmu selamanya, yang terpatri dalam kenangan hatiku sepanjang masa.
N.B: artikel ini adalah revisi artikel lama yang gue buat dua tahun silam.Â
(model: Tasya Siman, ponakan gue)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H