Mohon tunggu...
AGITA SINAGA
AGITA SINAGA Mohon Tunggu... -

hhhmmm

Selanjutnya

Tutup

Politik

Lagi, soal Fuad Bawazier

9 Mei 2014   02:31 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:42 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membicarakan Fuad Bawazier memang tak ada habisnya. Jika kemarin cerita saya sedikit mengalir, kali ini biar berupa ringkasan saja. Intinya, Fuad sama sekali bukan orang yang punya integritas. Mari kita lihat,

1.Aktor di belakang layar aksi demo menuntut pelengseran Gusdur. Fuad ikut menggalang demo, menggelontorkan uang kepada unsur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan tokoh agama;

2.Pada waktu menjabat anggota DPR 1999-2004, Fuad memberikan laporan harta kekayaan yang janggal, tidak sesuai dengan harta yang sebenarnya ia miliki;

3.2001. Fuad diributkan karena 80% kekayaannya yang melimpah ruah berasal dari hibah. Aneh. Gila. Keturunan siapa hingga mendapat warisan sedemikian besar? Siapa orang yang begitu baik hati memberi begitu banyak duit? Satu-satunya yang masuk akal, dana tersebut adalah hasil suap atau korupsi;

4.Saat menjabat Dirjen Pajak, rekening Upah Pungut (UP) Pajak Bumi dan Bangunan di Bank Bumi Daya (kini Mandiri), diatasnamakan namanya sendiri;

5. Jelas duit Fuad banyak. Pada awal reformasi dia  ikut mendanai beberapa partai dengan memberi bantuan antara Rp 300 hingga Rp 500 juta. Salah satunya, Partai Keadilan (PKS) yang mendapat sumbangan Rp 300 juta untuk membangun kantor;

6.Selain kaya raya (punya puluhan rumah, apartemen, dan tanah di mana-mana) Fuad juga dikenal sebagai politisi pragmatis. Fuad dibesarkan Golkar. Lalu pindah ke PAN, tapi tersingkir.  Kini Fuad salah satu pengurus DPP Hanura, dan membuat manuver-manuver yang mencurigakan. Lihat, anaknya sendiri, Muhammad Haikal, adalah Caleg Gerindra;

Sekian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun