Dusun Dagangan yang terletak di Desa Ngiliran, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, akhirnya merasakan semangat kemerdekaan dengan cara yang berbeda. Untuk pertama kalinya dalam sejarah desa ini, warga dapat merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-79 dengan perlombaan khas 17 Agustus. Kegiatan ini digagas dan dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN Kelompok 166 Universitas Sebelas Maret Surakarta bersama warga setempat.
Sejak berdirinya, Dusun Dagangan belum pernah mengadakan lomba-lomba peringatan 17 Agustus yang biasa dilakukan di banyak desa lain di Indonesia. Keterbatasan sumber daya serta kurangnya inisiatif warga menjadi alasan utama. Namun, kehadiran mahasiswa KKN UNS kelompok 166 membawa angin segar bagi masyarakat.Â
Dengan semangat gotong royong, mereka berhasil mempersatukan warga untuk mengadakan berbagai lomba yang penuh keceriaan. Para warga menyambut dengan antusias kegiatan ini, terlihat dari partisipasi yang sangat tinggi dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Para mahasiswa KKN UNS kelompok 166 tidak hanya berperan sebagai panitia, tetapi juga mengedukasi warga tentang pentingnya memperingati hari kemerdekaan sebagai bentuk penghormatan terhadap para pahlawan bangsa.
Peringatan Dirgahayu Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia berlangsung meriah di lapangan desa. Warga Dusun Dagangan tak dapat menyembunyikan kegembiraan mereka dalam menyambut lomba 17 Agustus pertama yang diadakan oleh Mahasiswa KKN Kelompok 166.Â
Sejak pengumuman lomba, warga desa mulai aktif mempersiapkan diri. Di berbagai sudut desa, anak-anak hingga orang terlihat sibuk berlatih. Lapangan desa yang biasanya sepi sore hari, kini ramai dengan tawa dan canda warga dalam turut memeriahkan kegiatan perlombaan. Semangat warga terpancar jelas ketika mereka berlatih dan berdiskusi agar bisa memenangkan perlombaan yang disediakan.
Perlombaan 17 Agustus di Dusun Dagangan berlangsung meriah dengan antusiasme warga yang tinggi dalam mengikuti berbagai jenis lomba tradisional. Dari pagi hingga sore hari, lapangan desa dipenuhi oleh sorak-sorai dan tawa riang warga dalam berpartisipasi dalam berbagai lomba, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Anak-anak berlomba dalam enam permainan seru seperti makan kerupuk, kugeru, memasukkan pensil dalam botol, sendok kelereng, memindahkan cup dengan balon, serta estafet jidat air dengan penuh semangat.
Suasana semakin ramai ketika lomba sendok kelereng dan estafet jidat air digelar, dimana anak-anak harus menjaga keseimbangan dan kerja sama untuk memenangkan perlombaan. Di sisi lain, para ibu-ibu berkompetisi dalam lomba gendong tenggok terbalik dan estafet air duduk, menunjukkan ketangkasan mereka yang tak kalah dari generasi muda. Kedua lomba tersebut mahasiswa UNS KKN kelompok 166 turut ikut dalam upaya memeriahkan.Â
Tidak mau kalah, para bapak-bapak pun ikut dalam lomba tarik tambang yang menjadi puncak acara. Dengan semangat juang yang tinggi, mereka saling adu kekuatan, memperebutkan gelar juara dalam suasana penuh keakraban.Â