Mohon tunggu...
Ani Sudaryanti
Ani Sudaryanti Mohon Tunggu... Penulis - Blogger Lifestyle

Menuliskan apa-apa yang menarik dan terlintas di pikiran. Seorang melankolis yang introvert. Saat ini menjadi blogger.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menjadi Personal yang Memiliki Pribadi "So What Gitu Loh"!

21 Oktober 2023   20:39 Diperbarui: 24 Oktober 2023   15:44 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pribadi so what gito loh | Freepik

Pernah popular di sekitar tahun 2015 di kalangan anak muda tentang istilah "so what gitu loh!", sebuah kalimat yang menunjukan ketidakpedulian terhadap ucapan sesuatu yang lebih kepada konotasi negatif atau pembullyan secara verbal.

Tanpa disadari, dalam kehidupan sosial kita, ucapan-ucapan yang terlontar dari rasa keingintahuan seseorang atau sok tahu tentang kehidupan kita mengenai pertanyaan-pertanyaan yang tidak nyaman. Sehingga menjadi bahan bakar overthinking kita dalam menghadapi dunia 

Karena ada standar-standar yang harus kita capai. Dan nyatanya tidak semua mampu kita capai karena beberapa hal sekalipun kita menginginkannya.

Misalnya pertanyaan, mengenai mengapa belum mencapai ini itu? Masih pada posisi yang sama? Soal status pernikahan, sikap yang harus dilakukan guna memenuhi ekspetasi seseorang yang justru membuat tekanan-tekanan terjadi pada batin kita.

Canva.com
Canva.com

Sangat tidak menyenangkan bukan? Lalu bagaimana cara mengabaikannya dan mampu tidak peduli terhadap overthinking yang diakibatkan pertanyaan-pertanyaan tersebut?

Apa Itu Pribadi yang Mampu Menerima dan Berkata "So What Gitu Loh"!

Pribadi "So What Gitu Loh!" bukan berarti seseorang yang membalas kejengkelan dari ucapan orang lain dengan kata-kata itu secara frontal.

Pribadi "So What Gitu Loh!" lebih kepada pemikiran dan bersikap santai terhadap apapun yang menurutnya tidak perlu ditanggapi secara berlebihan. Ketika kita berbicara tentang memiliki kepribadian "So What Gitu Loh!" kita merujuk pada sikap dan karakter yang santai, tidak terlalu terbebani oleh ekspektasi orang lain, serta berani menjadi diri sendiri tanpa rasa takut terlalu peduli dengan apa yang orang lain pikirkan. 

Kepribadian ini mencerminkan sikap positif yang memungkinkan seseorang untuk merasakan kebebasan dalam berpikir dan bertindak tanpa terlalu membebani diri dengan norma sosial atau keinginan untuk selalu memenuhi harapan orang lain. Dalam dunia yang seringkali penuh tekanan dan ekspektasi, memiliki kepribadian "So What Gitu Loh!" akan membuat overthinking akibat ucapan orang lain tidak terjadi.

Pribadi "So What Gitu Loh!" Dalam Mencapai Cita-cita

Asiknya jika kita sudah menginstal sikap ini dalam pribadi kita maka hal-hal yang kita hadapi dengan kondisi level permasalahan berbeda, kita mampu mengorganisir emosi mana yang tidak perlu kita tunjukan. Karena bagaimanapun juga sikap dan emosi kita saat menghadapi permasalahan akan menjadi nilai orang seperti apa kita ini.

Kita akan terlihat tidak terlalu ambisius terhadap sesuatu hal yang ingin kita capai karena ketenangan yang dimiliki atau sebaliknya justru ini menjadi mental yang tak terpatahkan saat ingin mencapai sesuatu tanpa excuse.

Saat ada pikiran “Ini tidak mungkin karena kamu merasa tidak bisa” akan ada muncul di pikiran "So What Gitu Loh!", kan semua keahlian kan bisa dipelajari, coba aja dulu”. 

Selalu ada jalan untuk mencapainya. Pribadi ini akan terus saja melakukannya tanpa peduli dengan omongan orang lain termasuk overthinking pikiran sendiri.

Uniknya lagi, pribadi ini menjadi santai saat kegagalan menghampirinya, sehingga dengan santainya, so what gagal? Semua orang bisa gagal dan mencoba lagi dengan cara lain atau arah lain.

Kapan Harus Bersikap “So What Gitu Loh!”

Namun, pada praktiknya bersikap dan menjadi pribadi yang “So What Gitu Loh!” harus juga memilih waktu yang tepat saat memilih mengabaikan beberapa komentar yang tidak enak terhadap diri sendiri.

Karena saat kita tidak memilih kapan bersikap seperti itu, akan ada beberapa hal masukan yang justru kalau direnungi membuka jalan perbaikan. Jadi tidak semua komentar kita tanggapi dengan santai dan menutup beberapa kemungkinan. Apalagi hal itu disampaikan dengan santun dan dengan niat baik.

Menjadi pribadi yang “So What Gitu Loh!” memberikan dampak terhadap hal-hal apa yang perlu kita pikiran secara berlebih atau diabaikan saja. Sehingga kita menjadi orang yang tidak terlalu tertekan dengan apa yang orang lain ekspetasikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun