Mohon tunggu...
KKK
KKK Mohon Tunggu... Konsultan - Terus belajar dan belajar

Sedang belajar menuangkan isi pikiran ke dalam tulisan. Semoga tulisan yang dihasilkan bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Melirik Lima Manfaat Migrasi Televisi Digital untuk Masyarakat Indonesia

18 Agustus 2021   19:51 Diperbarui: 19 Agustus 2021   22:40 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Noise pada TV Analog (https://unsplash.com/photos/UuGGxuBfYic)

Akhirnya, setelah mengudara hampir 6 dekade, siaran televisi analog akan digantikan oleh siaran televisi digital. Proses peralihan yang disebut juga sebagai Analog Switch Off (ASO)  ini merupakan amanat dari  UU No. 11 Tahun 2020 tetang Cipta Kerja. Peraturan Pemerintah (PP) 46 Tahun 2021 tentang Pos, Telekomunikasi dan Penyiaran sebagai salah satu aturan turunan dari  UU Ciptaker, mewajibkan Analog Switch Off paling lambat harus terlaksana di November 2022 mendatang.

Migrasi dari TV analog ke TV digital dilakukan bukan tanpa alasan. Pemerintah ingin segera bergegas beralih ke siaran TV digital karena selain didesak  oleh Undang-Undang, juga karena fakta bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang belum melaksanakan digitalisasi penyiaran. Sejak diadakan World Radiocommunication Conference pada tahun 2007 silam, telah banyak negara yang melakukan ASO. Negara-negara di Eropa sudah beralih sejak satu dekade yang lalu, Jepang juga sudah selesai pada 2011, disusul Korea pada tahun 2012, bahkan negara tetangga kita, Singapura dan Malaysia sudah tuntas melaksanakan program ini sejak tahun lalu. Itu sebabnya, mulai tahun ini Indonesia perlu marathon untuk mengejar ketertinggalan.

Cara beralih ke TV digital

Untuk bisa segera migrasi ke siaran TV digital, tahapan yang harus dilakukan sangatlah mudah. Bagi masyarakat yang masih menggunakan TV analog tidak perlu membeli TV baru. Dilansir dari siarandigital.kominfo.go.id, cukup menggunakan Set Top Box (STB) DVBT2 yang dihubungkan ke TV analog. STB merupakan alat yang bisa mengonversi sinyal digital menjadi gambar dan suara yang dapat ditampilkan di TV Analog biasa. STB bisa dibeli pada marketplace yang tersedia dan bagi masyarakat miskin, Kominfo akan memberikan STB secara cuma-cuma. Target penerima STB gratis ini masih dalam perhitungan agar lebih tepat sasaran.

Lima manfaat beralih ke TV digital

Pemerintah sangat optimis mengenai Analog Switch Off karena peralihan siaran TV dari analog ke digital memang sarat akan manfaat. Setidaknya, ada lima manfaat yang akan diperoleh oleh masyarakat jika melakukan ASO, yakni :

Pertama, bersih gambarnya, jernih suaranya.

Para pengguna TV analog pasti pernah merasa tidak nyaman akan tampilan yang buram di televisi, banyak bintik-bintik atau noise membuat gambar yang ditampilkan tidak jelas.Tidak hanya itu, kualitas gambar dan suara juga tidak stabil dan tidak sama di semua tempat, sangat bergantung pada kondisi geografi dan cuaca. Tak heran, pengalaman menonton dengan TV analog dirasa kurang menyenangkan.

Namun, berputar 180 derajat, menonton televisi menggunakan TV digital dipastikan akan sangat memuaskan. Kualitas gambar yang bersih dan suara yang jernih bisa dinikmati oleh seluruh penduduk Indonesia dimanapun berada. Hal ini memungkinkan karena sinyal pada TV digital ditransmisikan dalam format "bit" atau data informasi yang jauh lebih stabil dan tidak menurun sehingga gambar dan suara yang dihasilkan sangat baik berbeda dengan TV analog yang sinyalnya ditransmisikan dalam bentuk sinyal radio ( AM dan FM ).

Kedua, lebih canggih, lebih banyak saluran televisi yang bisa dinikmati.

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menyebutkan bahwa penggunaan TV digital akan mempermudah masyarakat untuk mengakses banyak saluran televisi yang sebelumnya tidak bisa ditonton bila menggunakan TV analog. Hal ini sangat memungkinkan karena TV digital telah memakai teknologi yang jauh lebih canggih daripada TV analog. Banyak channel bisa dinikmati oleh setiap orang dengan harga Rp 0 alias gratis ( tidak ada biaya bulanan atau biaya langganan) karena proses digitalisasi penyiaran dilaksanakan pada penyiaran tetap tidak berbayar ( Free to Air /FTA).

Ketiga, menghemat penggunaan pita frekuensi.

Implementasi ASO sudah menggunakan teknologi yang lebih maju sehingga tidak mengejutkan bila Geryantika Kurnia, selaku Direktur Penyiaran Direktorat PPI Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengatakan bahwa ASO mendorong efisiensi pemakaian pita frekuensi di Indonesia. Efisiensi yang dimaksud ialah  kebutuhan frekuensi yang semula mencapai 328 Megahertz kini akan berkurang hingga ke angka 176 Megahertz. Sisa frekuensi karena ASO bisa dimanfaatkan untuk membangun layanan jaringan 5G di Indonesia. Kedepannya, hal ini tentu akan meningkatkan produktivitas masyarakat yang bekerja menggunakan internet serta meningkatkan pemanfaatan internet guna mendukung kehidupan yang lebih baik.

Keempat, adanya pemanfaatan dividen digital.

Masih berkaitan dengan manfaat ketiga, Geryantika menyebutkan sisa pita frekuensi (digital dividen) yang diperoleh karena sudah beralih ke digital, lebih jauh bisa dimanfaatkan menjadi frekuensi khusus kebencanaan. Geryantika berpendapat bahwa alokasi itu bisa digunakan untuk menyampaikan notifikasi bencana melalui TV atau radio sehingga masyarakat dan pemerintah bisa cepat tanggap untuk bertindak bilamana ada bencana yang serius terjadi.

Kelima, mendorong kemajuan ekonomi untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Melirik data yang dikutip oleh Kominfo dari Data Consultant Group di tahun 2017,  ASO memungkinkan terbentuknya 181.00 bisnis baru dalam kurun 5 tahun. Diprediksi, bisnis baru bisa menyediakan sampai 230.000 kesempatan kerja bagi masyarakat Indonesia. Sangat masuk akal, karena migrasi ke TV digital meningkatkan kualitas dan mepmperbanyak ragam manfaat dari jaringan Internet.

Migrasi ke TV digital, tidak diragukan lagi, pasti memberikan manfaat secara langsung dan manfaat jangka panjang untuk semua lapisan masyarakat. Itu sebabnya,  kita harus ikut berpartisipasi, bahu-membahu mewujudkan Indonesia dengan siaran TV digital agar lekas merasakan manfaat-manfaat tersebut.  Melalui kerjasama yang baik, kita yakin bisa melakukan migarasi ke TV digital sampai ke pelosok Indonesia untuk sebesar-besarnya kemajuan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun