Itulah ironinya bila politik identitas dengan menggunakan sentimen agama dibawa dalam kontestasi politik. Kepentingan dasarnya bukan untuk agama yang membawa kebaikan, namun justru kelicikan politik yang dibalut seolah-olah bagian dari agama. Ini sungguh bahaya untuk anak cucu kita ke depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!