Mohon tunggu...
Acep Ridwan Maulana
Acep Ridwan Maulana Mohon Tunggu... Pesuruh Sekolah - Seorang pelajar yang mempunyai banyak mimpi

Pelajar dan santri yang selalu mencoba untuk taat

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

4 Contoh Pantun Jenaka dan Nasehat

27 Juli 2019   13:31 Diperbarui: 29 Juni 2021   22:46 3362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pantun adalah sebuah karya sastra lama yang biasanya terdiri dari 4 baris dan bersajak a-b-a-b. 

Ada beragam jenis pantun, diantaranya pantun nasehat, pantun agama, pantun jenaka dan lain-lain. 

Pada pembahasan kali ini, ada 4 contoh pantun nasehat dan pantun nasehat jenaka.

Baca juga : Pantun Malam Minggu

Contoh pantun nasehat :

1.Anak kecil lompati pagar

Terkena bambu luka kakinya

Sejak kecil rajin belajar

Sudah besar terasa hasilnya

2. Australia negeri kanguru

Pergi kesana membeli jamu

Tunaikanlah perintah guru

Kunci sukses meraih ilmu

3. Kayu dibakar menjadi abu

Lantas dibuang ke selokan

Jangan berani melawan ibu

Jika tak ingin dibenci Tuhan

Baca juga : Pantun | Mengenal Nama Varian Virus Corona

4. Bertamasya ke negeri Hongkong

Hendak kembali habis biaya

Sekali kau berani berbohong

Cemar namamu sepanjang usia

Contoh pantun jenaka :

1. Berfikir memakai akal

Musim kemarau gugurlah daun

Tertawa ayah terpingkal-pingkal

Melihat kakek memakai gaun

2. Semalaman batuk berdahak

Tak bisa tidur sampai pagi

Tertawa ibu terbahak-bahak

Melihat nenek tak punya gigi

Baca juga : Pantun | Anak dan Tata Krama

3. Blusukan ke ujung kampung

Bercengkrama bersama cucu

Adik tersenyum kakak bingung

Melihat superman memakai gincu

4. Pergi ke desa disaat mudik

Ke desa memakai kereta

Kakak tertawa melihat adik

Mengunci diri karena putus cinta

Sekian dulu ya sob pembahasannya, lain kali kita sambung lagi oke.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun