[caption id="attachment_112101" align="alignleft" width="275" caption="berdoa dan membaca Alquran di depan Ka"][/caption] Seolah sudah turun temurun atau dengan kata lain sudah menjadi tradisi, mereka yang akan pergi Haji atau Umroh dititipi sejumlah permintaan doa dari keluarga besar, kawan kantor, kawan main, tetangga, saudara, atau siapa saja. Mereka semua menginginkan didoakan di depan Ka’bah (multazam) atau Raudhah, karena doa lebih mudah makbulnya dan didengar oleh yang Maha Kuasa. Saya termasuk yang mencatat seluruh pesan yang diminta oleh kawan, keluarga, tetangga, saudara dan siapa saja agar disampaikan doa dan permintaannya di tanah air. Ada ratusan yang minta di doakan di 2 tempat mustajab, yaitu Raudhah dan di depan Ka’bah (multazam). Banyak jamaah, yang sudah di depan Ka’bah, bersimpuh secara khusyu, termasuk saya dan kawan satu rombongan. Kedua tangan diangkat ke atas, menengadahkan telapak tangan terbuka mengungkapkan isi hati dan keinginannya. Mata menatap tajam daftar lampiran permintaan doa, siapa-siapa yang meminta dipanjatkan do’anya dan apa isi permintaannya. Do’a para jamaah yang menunaikan Umroh begitu khusyu termasuk saya dan kawan satu rombongan. Segala puja dan puji telah dilantunkan, sambil berusaha mengingat-ingat siapa saja yang telah memesan padanya untuk dido’kan. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Termasuk siapa-siapa yang meminta dido’akan. “Ya Allah perkenankanlah do’aku ini serta mereka yang telah meminta dan memesankan doanya padaku. Ya Allah kabulkanlah doa kami ini.”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H