[caption id="attachment_203261" align="aligncenter" width="183" caption="okezone.com"][/caption]
Meski banyak bangku kosong, konser Maher Zain 'Forgive Me, Indonesia Tour 2012' Minggu (7/10) malam, tak mengurangi antusias penonton bersenandung. Dengan penampilan khas, topi pet hitam, balutan jas putih dan jeans, Maher menyihir penggemarnya, layaknya shalawat massal. Doi berhasil menggebrak pandangan dan style musisi bergaya nasyid.
Ketika hujan mengguyur kawasan Senayan pukul 18.40, Minggu malam (7/10) tadi, saya mengira, konser Maher Zain akan jauh dari hiruk pikuk serta pemandangan mengular penonton untuk menuju pintu utama. Ditengah hujan cukup lebat, sebagian orang, baik penonton maupun kru penyelenggara, berteduh di bawah pohon, dan tenda pintu utama. Sebagian lain ‘menumpang’ di tenda penjaja makanan.
Beruntung, hujan tak berlangsung lama, sekitar 30 menit, walau masih tersisa rintik gerimis.
Saat yang ditunggu-tunggu tiba. Idola mereka memasuki panggung berukuran 12 x 22 meter pukul 20.30, dengan iringan suara perkusi band.
“Maher.. Maher.. Maher..,” suara menggema dari 2.000 penonton, disusul tembang pembuka "Sepanjang Hidup".
"Matur Nuwun.. Senang sekali bisa kembali datang ke Indonesia. Anda datang dengan semangat?," sapa Maher. Suara penonton kembali bergemuruh.
Tak jauh beda dengan konser pertama di Jakarta, 9 Oktober tahun silam, dengan lokasi sama, ia tetap bergaya khas, topi pet.
Tahun ini, Maher terlihat lebih elegan dan cool dengan jas putih serta jeans hitam. Beda dengan tahun lalu, lewat jaket hitam.
Maher seakan mendobrak stigma kalau penyanyi religi kerap berpenampilan bersurban, berbaju kok, berjenggot atau simbol agama.
Raih 25 Platinum