ketika fikiran terbius nostalgia..
antara dua jiwa yang terbuai dalam balutan rindu..
seperti embun pagi yang menetes di daun-daun..
seperti hidup yang berlalu tanpa berawal ke dalam celah rindu...
sejenak ku lihat pena itu,pena yang sangat berarti bagiku...
masih ku ingat dia membawanya,menuliskan nilai satu pengajaran..
pena itu bagian dari sahabatnya pada masa itu..
tas hitam menjadi tempat pena itu berlabuh..
namun dengan tulus dia memberi pena itu..
pena yang kini masih terjaga karena suatu pengajaran..karena suatu pesan..karena suatu perasaan..karena suatu doa...
sebuah pena yang merubahku..sebuah pena yang mengajarkanku apa itu arti dari tiap guratannya..
meski mungkin pemilik pena itu kini perlahan mulai mengingat kembali..,kepada siapa pena itu berpindah tangan..
bu..,akulah pemilik pena itu..yang kau ajarkan untuk bisa berkarya dengan pena mu...
bu..,akulah pemilik pena itu..,yang kau slalu bimbing untuk terus belajar dan menciptakan sebuah karya tulis yang indah ..
bu ..akulah pemilik pena itu..,yang kau bisikan untuk menjadi diri sendiri..untuk mengukir prestasi...
bu...akulah pemilik pena itu sekarang..,kau beri di saat aku memohon izin dan meminta nasihat untuk belajar di kota lain..
bu..akulah pemilik pena itu..pena dari ibu sebagai pengingat untukku agar jqngan menyerah dalam menuntut ilmu..
bu..terimakasih..ibu percayakan pena itu untukku..muridmu yang kini bisa menyapamu dengan sebuah karya..
by : chevy gutawa
terimakasih bu dewi..guru bahasa indonesiaku si SMPN 1 cikampek ketika itu,yang kini berganti menjadi SMPN 1 kotabaru..penulis pada tahun 1995 waktu duduk di kls 1 dan pindah ke kota lain ketika mau naik ke kelas 2..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H