Mohon tunggu...
cepi hendriana
cepi hendriana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Saya di juluki chevygutawa sama teman2 saya,karena dalam pandangan mereka saya mampu membuat tulisa dan menjadikannya sebuah lagu

berkarya terus meski keterbatasan masih di sekitar kehidupan kita

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wanita Itu Istriku

8 Maret 2022   08:00 Diperbarui: 8 Maret 2022   08:09 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesejukkan bisa berubah menjadi hawa panas..,begitupun sebaliknya...,namun aku selalu teresenyum dalam sambut..,kelembutan bisa berubah menjadi kasar bagai pasir di taburi kerikil-kerikil tajam..,tetap saja aku sambut itu dengan senyum..,meski kadang kala aku harus menyulam jaring-jaring kecil pada kain yang ku pakai...,ego kadang tak tertahan dalam ketinggian dan terus naik..,sekali lagi aku berusaha melepas senyum...,kesedihan atas rasa sakit mu sedikit demi sedikit aku berikan lilitan dibalut dengan senyum yang masih aku punya...

Wanitaku..,aku yakini ketegaran itu harus tetep di miliki...,lapang dada seluas isi dunia memang harus wanitaku jelajahi...,terus dan terus di jelejahi dalam tiap pijakannya...,jangan pernah rasa takutmu tertanam menancap kokoh...,jangan pernah sedikitpun keraguanmu tersimpan erat dalam hatimu...,buang hempaskan keputus asa'an itu...,ada aku,lelakimu yang tiap saat berada di sampingmu...,tak perlu menoleh...tak perlu berbalik...tak perlu wanitaku...tak perlu...!!!

Wanitaku..,aku coba fahami tiap lekukkan tintamu...,aku renungkan tiap duka pedihmu..,aku pelajari tiap ikatan simpul yang sudah wanitaku rasakkan...,di luar sana banyak hal yang terjadi di ruang nalarmu...,sosok-sosok di balik layarlah yang mungkin wanitaku fikirkan...hitam usang putih usang...wanitaku..,sekali dan sekali lagi aku selalu sambut keluh kesah itu dengan senyum...

Wanitaku..,apa lupa sudah singgahi di sudut terkecil alamsadarmu..,bagaimana kita bisa tetap menjadikan apel itu terjaga awet..,segar dan merah merekah..,apa yang telah kita lakukan agar apel itu tetap bertahan dari sekelompok ulat-ulat besar yang mencoba meng kikis kulit apelnya secara perlahan..

Wanitaku..,setiap harinya cintaku selalu bertambah terus bertambah..,ada berjuta mimpi yang harus kita gapai..

Wanitaku..senyum ini akan terus berjalan beriringan dengan waktumu..,hingga kita terhenti menghirup nafas..

Jakarta,30 januari 2019Writte by: Chevy Gutawa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun