Mohon tunggu...
Muhammad Khabib Baiturohman
Muhammad Khabib Baiturohman Mohon Tunggu... -

Hanya Menulis Saja

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sempit Budi-Sempit Pikiran

14 September 2016   23:08 Diperbarui: 14 September 2016   23:27 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cintaku Menjadi Murkaku

Berevolusinya negeri membentuk neraka semu

Tak ada kediaman surgawi yang nyata

hanya tempat riasan pentas yang ada

timur serasa barat dan barat serasa pusat

bak peperangan kenyataanya berjualan

bukan makna menang kalah tapi hanya untung rugi belaka

kesejatian makna terkubur oleh kata sama-sama

binasa dalam revolusi kepentingan nafsunya

roh luhur jiwa mendepis sakit di ujung asa

iktikad luas tak sadar kekuatannya

lupa bekerja dan masih bermimpi saja

sempit budi sempit pikiran

mencintai musuh

melawan kawan

kata sama-sama dihiasi kedholiman

-MGL14916-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun